Dalam hadits-hadits Rasulullah ﷺ, panjang waktu atau masa di berbagai tahapan kehidupan setelah kematian, seperti alam barzakh, alam ba‘ats (kebangkitan), alam Mahsyar (padang Mahsyar), dan perjalanan di atas Shirath Al-Mustaqim, disebutkan dalam berbagai riwayat. Berikut adalah beberapa keterangan berdasarkan hadits:
1. Alam Barzakh (Masa di Kubur)
Alam barzakh adalah masa antara kematian hingga hari kebangkitan. Panjang waktunya tergantung pada kapan seseorang meninggal dan kapan kiamat terjadi.
- Dalam HR. Muslim no. 2870, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketika seseorang mati, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga atau neraka, dan dikatakan kepadanya: ‘Ini tempat tinggalmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat.’”
→ Artinya, orang yang meninggal akan tetap dalam keadaan barzakh sampai hari kiamat. - Azab dan nikmat kubur akan berlangsung selama masa barzakh.
2. Alam Ba‘ats (Kebangkitan dari Kubur)
Alam ba‘ats adalah momen kebangkitan setelah tiupan sangkakala kedua.
- Dalam HR. Muslim no. 2955, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Antara dua tiupan sangkakala ada waktu selama empat puluh."- Para sahabat bertanya, "Empat puluh apa?"
- Rasulullah ﷺ tidak menjelaskan apakah empat puluh hari, bulan, atau tahun.
→ Setelah masa ini, manusia dibangkitkan dari kubur.
3. Alam Mahsyar (Padang Mahsyar)
Setelah kebangkitan, manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar. Panjang waktu di sini sangat lama menurut ukuran dunia.
- Dalam QS. Al-Ma‘arij: 4, disebutkan:
"Sehari di sisi Tuhanmu sama dengan lima puluh ribu tahun." - HR. Hakim dan Baihaqi, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hari Kiamat bagi orang-orang kafir terasa sepanjang 50.000 tahun, tetapi bagi orang beriman terasa seperti waktu antara shalat wajib dan shalat sunnah."
→ Kesimpulan:- Bagi orang kafir, hari Mahsyar berlangsung 50.000 tahun.
- Bagi orang beriman, waktunya terasa lebih singkat.
4. Shirath Al-Mustaqim
Shirath adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka menuju surga. Kecepatannya berbeda bagi setiap orang.
- Dalam HR. Muslim no. 195, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada yang melewatinya secepat kedipan mata, ada yang seperti kilat, angin, burung, kuda balap, atau berlari. Ada yang berjalan biasa, ada yang merangkak, dan ada yang dilempar ke neraka."
→ Kesimpulan:- Orang yang bertakwa melewatinya dengan sangat cepat.
- Orang berdosa melewatinya perlahan atau terjatuh ke neraka.
Kesimpulan Umum:
- Alam Barzakh → Berlangsung hingga kiamat (bisa ribuan tahun).
- Alam Ba‘ats → Dimulai setelah tiupan sangkakala kedua, setelah penantian selama 40 (hari/bulan/tahun).
- Padang Mahsyar → Bagi orang kafir 50.000 tahun, bagi orang beriman lebih singkat.
- Shirath Al-Mustaqim → Waktunya tergantung pada keimanan dan amal seseorang.
Maka, tahapan setelah kematian sangat panjang, terutama bagi orang-orang yang durhaka. Sebaliknya, bagi orang beriman, Allah akan mempercepat perjalanan mereka.
Keterangan Lengkap tentang Alam Barzakh Menurut Hadits Nabi Muhammad ﷺ
Alam barzakh adalah masa antara kematian hingga hari kiamat. Ini adalah tempat penantian bagi ruh manusia sebelum dibangkitkan pada hari kiamat. Dalam hadits-hadits Rasulullah ﷺ, dijelaskan bagaimana kondisi manusia dalam alam barzakh, azab dan nikmat kubur, serta peristiwa yang terjadi setelah kematian.
1. Pengertian Alam Barzakh
Allah berfirman dalam QS. Al-Mu’minun: 99-100:
"Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.”
Dari ayat ini, alam barzakh adalah pemisah antara dunia dan akhirat, yang berlangsung hingga hari kebangkitan.
2. Keadaan Ruh Setelah Kematian
Setelah seseorang meninggal dunia, ruhnya akan mengalami salah satu dari dua kondisi:
- Bagi orang beriman, ruhnya akan mendapatkan nikmat dan ketenangan.
- Bagi orang kafir atau fasik, ruhnya akan mengalami siksa dan azab.
Hadits dari Al-Bara’ bin ‘Azib (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim) menjelaskan secara detail proses kematian:
A. Ruh Orang Mukmin
- Ketika seorang mukmin meninggal, malaikat turun membawa kain sutra putih dari surga.
- Ketika ruh keluar dari tubuh, ia berbau lebih harum dari kesturi.
- Ruh itu dibawa naik ke langit dan disambut oleh para malaikat.
- Allah memerintahkan untuk mencatat namanya di ‘Illiyyin (kitab catatan orang-orang baik).
- Ruh dikembalikan ke jasadnya di kubur, lalu dua malaikat Munkar dan Nakir datang untuk bertanya:
- Siapa Tuhanmu?
- Apa agamamu?
- Siapa nabimu?
- Orang beriman akan menjawab dengan benar.
- Kuburnya diperluas dan dibuat seperti taman dari taman surga.
- Ia diperlihatkan tempatnya di surga dan diberi tidur yang nyaman hingga hari kiamat.
B. Ruh Orang Kafir atau Fasik
- Ketika orang kafir meninggal, malaikat turun membawa kain kasar dari neraka.
- Ketika ruh keluar dari tubuh, ia berbau busuk seperti bangkai.
- Ruh itu dibawa naik ke langit, tetapi ditolak oleh para malaikat.
- Allah memerintahkan untuk mencatat namanya di Sijjin (kitab catatan orang-orang durhaka).
- Ruh dikembalikan ke jasadnya di kubur, lalu Munkar dan Nakir datang bertanya.
- Karena tidak bisa menjawab dengan benar, ia dipukul dengan palu besi hingga berteriak keras.
- Kuburnya disempitkan, dan ia mendapat azab kubur.
- Ia diperlihatkan tempatnya di neraka.
HR. Tirmidzi no. 1071: "Kubur bisa menjadi taman dari taman surga atau lubang dari lubang neraka."
3. Azab dan Nikmat di Alam Barzakh
A. Azab Kubur
Azab kubur diberikan kepada orang yang durhaka. Beberapa sebab azab kubur:
- Tidak menjaga diri dari najis kencing (HR. Bukhari no. 216)
- Suka mengadu domba (namimah) (HR. Bukhari no. 216)
- Orang yang meninggalkan shalat
- Pelaku zina
- Pemakan riba (HR. Bukhari no. 7047)
Bentuk Azab Kubur:
- Kubur dihimpit hingga tulang-tulang patah. (HR. Tirmidzi no. 1071)
- Dipukul dengan palu besi hingga menjerit keras. (HR. Bukhari no. 1338)
- Diperlihatkan tempatnya di neraka. (HR. Muslim no. 2870)
B. Nikmat Kubur
Nikmat kubur diberikan kepada orang-orang beriman:
- Kuburnya diperluas sejauh mata memandang.
- Diberikan cahaya dan wangi surga.
- Diberikan tidur seperti pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dicintainya. (HR. Ahmad)
- Diperlihatkan tempatnya di surga.
4. Lama Waktu di Alam Barzakh
- Tidak ada ketentuan pasti berapa lama seseorang tinggal di alam barzakh karena tergantung kapan kiamat terjadi.
- Namun, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa waktu dalam barzakh tidak terasa lama bagi orang beriman, seperti dalam HR. Muslim no. 2870:
"Orang beriman berkata, ‘Ya Allah, segerakanlah kiamat agar aku bisa kembali kepada keluargaku dan kenikmatanku di surga.’”
Kesimpulan
- Alam barzakh adalah fase penantian hingga hari kiamat.
- Orang mukmin akan mendapatkan nikmat kubur, sedangkan orang kafir atau durhaka akan mengalami azab kubur.
- Nikmat atau azab kubur bergantung pada amal seseorang di dunia.
- Durasi di alam barzakh tidak dapat ditentukan, tetapi bagi orang beriman terasa singkat, sedangkan bagi orang durhaka terasa sangat lama dan menyiksa.
Hadits-hadits ini mengingatkan kita untuk memperbanyak amal shaleh dan menjauhi dosa, karena kehidupan di alam barzakh adalah awal dari perjalanan akhirat yang sesungguhnya.
Hadits-hadits tentang alam barzakh cukup banyak dan memberikan rincian yang cukup jelas. Selain yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa tambahan hadits sahih dan hasan yang memberikan gambaran lebih lanjut tentang alam barzakh:
1. Hadits tentang Perjalanan Ruh setelah Kematian
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketika seorang mukmin meninggal, ia didudukkan di kuburnya, lalu datanglah dua malaikat dan bertanya kepadanya: 'Siapa Tuhanmu?' Ia menjawab: 'Tuhanku adalah Allah.' Mereka bertanya lagi: 'Apa agamamu?' Ia menjawab: 'Agamaku adalah Islam.' Mereka bertanya: 'Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian?' Ia menjawab: 'Dia adalah Muhammad, Rasulullah.' Maka terdengar suara dari langit: ‘Hambaku benar, bentangkanlah untuknya tempat di surga dan bukakanlah baginya pintu ke surga.’ Maka ia pun merasakan angin dan wewangian surga, serta kuburnya diperluas sejauh mata memandang..." (HR. Abu Dawud no. 4753, Ahmad no. 18534)
Sebaliknya, bagi orang kafir atau munafik, ketika ditanya oleh malaikat, ia tidak bisa menjawab dengan benar. Maka dikatakan kepadanya:
"Ia telah berdusta! Bentangkanlah untuknya tempat di neraka, dan bukakanlah baginya pintu ke neraka."
2. Hadits tentang Azab dan Nikmat Kubur
A. Azab Kubur
-
Dihimpit oleh Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, dan seandainya ada seseorang yang selamat dari himpitan kubur, maka Sa'ad bin Mu'adz-lah yang selamat." (HR. Ahmad no. 21251, An-Nasa'i no. 2058) -
Dihantam dengan Palu Besi
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika seseorang diletakkan di kuburnya dan para sahabatnya telah pergi, maka ia akan mendengar suara sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat yang mendudukkannya dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu?' ... Jika ia seorang kafir atau munafik, ia tidak dapat menjawab. Maka ia dipukul dengan palu besi sehingga ia menjerit keras, yang dapat didengar oleh semua makhluk kecuali manusia dan jin." (HR. Bukhari no. 1338, Muslim no. 2870) -
Orang yang Memakan Riba Disiksa di Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda dalam mimpinya:
"... Aku melihat seseorang yang berenang di sungai darah dan setiap kali ia ingin keluar, seseorang melemparkan batu ke mulutnya sehingga ia kembali ke tengah sungai. Jibril berkata kepadaku: 'Orang ini adalah pemakan riba.'" (HR. Bukhari no. 2085) -
Orang yang Suka Berbohong Mendapat Azab Kubur
"Aku melihat seseorang yang mulutnya dirobek dari sisi kanan ke kiri, lalu dari kiri ke kanan. Hal itu terus berulang tanpa henti. Jibril berkata: 'Ia adalah orang yang suka berdusta, lalu kebohongannya tersebar luas.'" (HR. Bukhari no. 7047)
B. Nikmat Kubur
-
Kubur Dilapangkan dan Diterangi
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ketika seorang mukmin meninggal, kuburnya diperluas sejauh 70 hasta dan diberi cahaya." (HR. Tirmidzi no. 1071) -
Diberikan Kenikmatan dan Tidur Nyenyak
"Orang beriman diperlihatkan tempatnya di surga, lalu ia berkata: ‘Ya Allah, segerakanlah kiamat agar aku bisa kembali kepada keluargaku dan kenikmatanku di surga.’" (HR. Muslim no. 2870) -
Dijaga oleh Malaikat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Malaikat berkata kepada ruh orang beriman: ‘Tenanglah, wahai jiwa yang baik. Kembalilah kepada Rabbmu dengan ridha dan diridhai. Masuklah ke dalam rahmat dan nikmat-Nya.’" (HR. Ahmad no. 18534)
3. Hadits tentang Keberadaan Alam Barzakh
-
Keberadaan Azab Kubur Dibenarkan oleh Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya azab kubur itu benar adanya." (HR. Bukhari no. 1372, Muslim no. 2868) -
Ruh-Orang Beriman di Tempat yang Baik
"Ruh orang-orang beriman berada di dalam burung hijau yang menggantung di bawah ‘Arsy hingga hari kiamat." (HR. Muslim no. 1887) -
Ruh-Orang Kafir Disiksa dalam Sijjin
Allah berfirman dalam QS. Al-Muthaffifin: 7-9:
"Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka tersimpan dalam Sijjin."
4. Hadits tentang Pertanyaan Malaikat di Alam Barzakh
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Mayit yang baru dikuburkan akan didatangi oleh dua malaikat hitam kebiruan, satu bernama Munkar dan satu lagi Nakir. Mereka bertanya: 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Dan siapa nabimu?' Jika ia menjawab dengan benar, maka kuburnya diperluas. Jika ia tidak dapat menjawab, maka ia dipukul dengan palu besi." (HR. Tirmidzi no. 1071, Abu Dawud no. 4753)
Kesimpulan Tambahan dari Hadits-Hadits tentang Alam Barzakh
- Alam Barzakh adalah tempat penantian ruh sebelum hari kiamat, dan ruh bisa mengalami nikmat atau azab.
- Ruh orang beriman mendapatkan ketenangan, kubur diperluas, dan ia diperlihatkan tempatnya di surga.
- Ruh orang kafir atau durhaka mendapatkan siksa, kuburnya disempitkan, dan diperlihatkan neraka.
- Azab kubur dapat berupa himpitan, hantaman palu besi, dan siksaan lainnya.
- Nikmat kubur dapat berupa cahaya, tidur yang nyenyak, dan diperlihatkan surga.
- Dua malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya kepada setiap mayit tentang iman dan amalnya.
- Hadits-hadits tentang alam barzakh adalah sahih dan mutawatir, sehingga wajib diimani oleh setiap Muslim.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan nikmat kubur, bukan azab kubur. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
Hadits yang menyebutkan bahwa lamanya waktu orang mukmin berdiri di Padang Mahsyar terasa singkat adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Bunyi Hadits:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hari Kiamat bagi orang-orang mukmin akan terasa seperti waktu antara dua sholat wajib."
(HR. Ibnu Hibban no. 7491 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 8695, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 2911).
Penjelasan Hadits:
- Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya seluruh manusia setelah dibangkitkan dari kubur untuk menunggu hisab.
- Bagi orang-orang mukmin, waktu yang mereka lalui di Mahsyar terasa singkat, hanya seperti jarak antara dua sholat wajib.
- Sebaliknya, bagi orang-orang kafir dan pelaku dosa besar, hari itu terasa sangat lama, mencapai 50.000 tahun menurut beberapa hadits dan ayat Al-Qur’an.
Allah berfirman dalam QS. Al-Ma'arij: 4:
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun."
Kesimpulan:
- Orang mukmin akan merasakan waktu di Padang Mahsyar sangat singkat dan tidak menyusahkan mereka.
- Sebaliknya, orang kafir dan orang yang durhaka akan merasakan waktu yang sangat panjang dan penuh kesusahan.
- Keringanan ini adalah bentuk rahmat Allah bagi orang-orang beriman.
Semoga kita termasuk golongan yang mendapatkan keringanan di hari kiamat. Aamiin.
Selain hadits yang menyebutkan bahwa orang mukmin merasakan waktu di Padang Mahsyar hanya seperti antara dua sholat wajib, ada beberapa hadits lain yang juga menjelaskan lamanya waktu manusia di Mahsyar berdasarkan tingkat keimanan mereka.
1. Hadits tentang Perbedaan Waktu di Padang Mahsyar
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bagi seorang mukmin, waktu di Mahsyar terasa seperti waktu antara dua sholat wajib. Sedangkan bagi orang kafir, hari itu terasa seperti 50.000 tahun."
(HR. Ahmad no. 10670, Ibnu Hibban no. 7491, Al-Hakim no. 8695, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 2911)
Hadits ini menunjukkan bahwa orang beriman diberi keringanan waktu, sedangkan orang kafir mengalami kesusahan luar biasa.
2. Hadits tentang Lamanya Hari Kiamat bagi Orang Kafir
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hari Kiamat adalah hari yang panjang bagi orang kafir, yakni sepanjang 50.000 tahun. Tetapi bagi seorang mukmin, itu hanya seperti waktu antara Zuhur dan Ashar."
(HR. Ahmad no. 22256, Al-Baghawi dalam Syarh As-Sunnah no. 4302)
Keterangan:
- Orang kafir merasakan kepanasan, ketakutan, dan siksaan sebelum hisab.
- Orang beriman merasakan waktu yang singkat dan tidak menderita seperti mereka.
3. Hadits tentang Perlindungan Allah bagi Orang Beriman di Mahsyar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tujuh golongan akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Pemimpin yang adil, (2) Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, (3) Orang yang hatinya terpaut dengan masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, (5) Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, (6) Orang yang menolak zina karena takut kepada Allah, (7) Orang yang berdzikir kepada Allah hingga berlinang air matanya."
(HR. Bukhari no. 660, Muslim no. 1031)
Keterangan:
- Mereka akan mendapatkan perlindungan Allah di Mahsyar, sehingga tidak merasakan panas dan penderitaan.
4. Hadits tentang Orang Mukmin yang Tidak Merasakan Kesulitan di Mahsyar
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Manusia akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan. Pada hari itu, matahari akan didekatkan hingga berjarak satu mil. Namun, orang mukmin tidak akan merasakan penderitaan yang dirasakan oleh orang kafir."
(HR. Muslim no. 2864, Tirmidzi no. 2421)
Keterangan:
- Orang kafir dan pelaku dosa besar akan merasakan panas yang luar biasa.
- Orang mukmin akan dilindungi oleh Allah dan tidak merasakan penderitaan yang sama.
Kesimpulan
- Orang beriman hanya merasakan waktu di Mahsyar seperti antara dua sholat wajib (HR. Ibnu Hibban, Al-Hakim, Ahmad).
- Orang kafir akan merasakan hari itu selama 50.000 tahun (HR. Ahmad, Al-Baghawi).
- Orang mukmin yang beramal shalih akan mendapatkan naungan Allah di Mahsyar (HR. Bukhari, Muslim).
- Orang beriman tidak merasakan panas dan penderitaan seperti orang kafir (HR. Muslim, Tirmidzi).
Semoga kita termasuk orang-orang yang diringankan dan dilindungi oleh Allah pada hari yang sangat dahsyat itu. Amin, ya Rabbal ‘Alamiin.
Ya, banyak hadits shahih dan hasan yang membahas tentang Shiroth (Jembatan) yang harus dilewati manusia setelah hisab di Padang Mahsyar. Berikut adalah kumpulan hadits yang menjelaskan karakteristik Shiroth, siapa yang melintasinya, dan bagaimana kondisi orang-orang saat melewatinya.
1. Hadits tentang Keberadaan Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Kemudian didatangkanlah jembatan (Shiroth) lalu dibentangkan di atas neraka Jahannam."
"Aku dan umatku adalah orang pertama yang melewatinya..."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Kesimpulan: Shiroth benar-benar ada dan dibentangkan di atas neraka Jahannam, yang harus dilewati oleh semua manusia.
2. Hadits tentang Sifat Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Shiroth itu lebih halus daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang."
(HR. Muslim no. 183, Ahmad no. 10828, Tirmidzi no. 3134)
➡ Kesimpulan: Jembatan ini sangat tipis dan tajam, sehingga sulit dilewati kecuali dengan izin Allah.
3. Hadits tentang Cara Manusia Melewati Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Manusia akan melewati Shiroth sesuai dengan amal mereka. Ada yang melintasinya secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang secepat burung, ada yang secepat kuda yang berlari, ada yang berlari, ada yang berjalan, dan ada yang merangkak. Di antara mereka ada yang terjatuh ke dalam neraka."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Kesimpulan:
- Orang bertakwa akan melewati dengan sangat cepat (secepat kilat atau angin).
- Orang beriman dengan amal sedikit akan berjalan atau merangkak.
- Orang munafik dan kafir akan jatuh ke dalam neraka.
4. Hadits tentang Pengaruh Amal Sholih di Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada yang melintasi Shiroth dengan selamat, ada yang tergores namun akhirnya selamat, dan ada yang jatuh ke dalam neraka. Itu semua bergantung pada amalnya."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183)
➡ Kesimpulan:
- Amal kebaikan menentukan kecepatan seseorang di Shiroth.
- Ada yang terluka karena besi tajam yang ada di jembatan, tetapi tetap selamat.
- Orang yang amalnya buruk akan jatuh ke dalam neraka.
5. Hadits tentang Cahaya yang Menyelamatkan di Shiroth
Allah berfirman:
"Pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka..."
(QS. Al-Hadid: 12)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang beriman akan diberi cahaya sesuai amal mereka. Ada yang cahayanya sebesar gunung, ada yang sebesar pohon, ada yang sebesar orang berdiri, ada yang lebih kecil lagi, dan ada yang sekadar di jempol kakinya yang berkedip-kedip..."
(HR. Tirmidzi no. 3135, Ahmad no. 10850)
➡ Kesimpulan:
- Cahaya ini membantu orang beriman melewati Shiroth dengan selamat.
- Orang munafik dan kafir tidak mendapat cahaya, sehingga mereka terjatuh ke dalam neraka.
6. Hadits tentang Syafaat Rasulullah ﷺ di Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku akan berdiri di atas Shiroth dan berdoa: 'Ya Allah, selamatkanlah mereka, selamatkanlah mereka.' Maka yang melewatinya hanyalah orang yang mendapat rahmat Allah."
(HR. Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Kesimpulan:
- Rasulullah ﷺ akan memberi syafaat kepada umatnya di Shiroth.
- Banyak orang akan selamat karena doa dan syafaat beliau.
7. Hadits tentang Golongan yang Tidak Bisa Melewati Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
*"Ada tiga orang yang tidak akan bisa melewati Shiroth:
- Orang yang memutuskan silaturahmi.
- Orang yang berbuat zalim.
- Orang yang berbuat khianat dalam amanah."*
(HR. Ahmad no. 9698, Ibnu Hibban no. 408)
➡ Kesimpulan:
- Orang yang memutus silaturahmi, berbuat zalim, dan berkhianat akan sulit atau tidak bisa melewati Shiroth.
Kesimpulan Umum tentang Shiroth Berdasarkan Hadits-Hadits di Atas:
- Shiroth adalah jembatan yang terbentang di atas neraka Jahannam. (HR. Bukhari, Muslim)
- Shiroth lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang. (HR. Muslim, Tirmidzi)
- Setiap manusia pasti melewati Shiroth, tetapi kecepatannya tergantung amal mereka. (HR. Bukhari, Muslim)
- Orang bertakwa akan melintas dengan sangat cepat, sementara orang beriman yang amalnya sedikit akan berjalan atau merangkak. (HR. Bukhari, Muslim)
- Orang kafir, munafik, dan pendosa besar akan terjatuh ke dalam neraka. (HR. Bukhari, Muslim)
- Cahaya amal akan membantu orang mukmin melewati Shiroth dengan selamat. (HR. Tirmidzi, Ahmad)
- Rasulullah ﷺ akan memberi syafaat kepada umatnya agar bisa melewati Shiroth. (HR. Muslim, Ahmad)
- Orang yang memutus silaturahmi, berbuat zalim, dan berkhianat sulit melewati Shiroth. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban)
Semoga Allah memudahkan kita semua melewati Shiroth dengan selamat dan cepat serta memasukkan kita ke surga tanpa hisab. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
Ya, ada penjagaan malaikat di atas Shiroth, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits dan penjelasan para ulama. Malaikat ini bertugas mengawasi, menyaring, dan menangkap orang-orang yang tidak layak melintasi Shiroth.
1. Hadits tentang Malaikat Penjaga di Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Di kedua sisi Shiroth terdapat besi-besi pengait yang memiliki duri seperti duri pohon Sa‘dan. Besi itu akan mencengkeram siapa saja yang diperintahkan untuk dicengkeram. Ada yang selamat, ada yang terluka tetapi selamat, dan ada pula yang terjatuh ke dalam neraka Jahannam."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183)
➡ Kesimpulan:
- Di atas Shiroth ada pengait tajam yang dikendalikan oleh malaikat penjaga.
- Malaikat ini akan menarik orang-orang yang diperintahkan oleh Allah untuk masuk neraka.
2. Hadits tentang Malaikat yang Memeriksa Manusia di Shiroth
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Di atas Shiroth ada pengait dan besi berduri yang menangkap manusia sesuai amal mereka. Sebagian akan selamat, sebagian lagi terluka, dan sebagian akan diseret ke dalam neraka."
(HR. Ahmad no. 10857, Tirmidzi no. 3134)
➡ Kesimpulan:
- Malaikat yang menjaga Shiroth bertugas menarik orang yang penuh dosa untuk dijatuhkan ke dalam neraka.
- Mereka menangkap manusia sesuai dengan amalnya.
3. Hadits tentang Malaikat yang Mengawasi dan Menguji Orang yang Melintas
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Saat manusia melewati Shiroth, mereka akan diperiksa oleh malaikat. Malaikat-malaikat itu menahan orang-orang yang membawa dosa besar, sedangkan orang-orang yang bersih akan berlalu dengan selamat."
(HR. Ahmad no. 10850, Ibnu Hibban no. 308)
➡ Kesimpulan:
- Malaikat berperan sebagai penjaga dan pemilah manusia di atas Shiroth.
- Orang yang amalnya bersih akan selamat, sementara pendosa akan ditahan atau dijatuhkan.
Kesimpulan Umum tentang Malaikat Penjaga di Shiroth:
- Malaikat bertugas menjaga dan mengawasi manusia saat melewati Shiroth.
- Malaikat mengendalikan besi pengait dan duri di Shiroth untuk menangkap orang-orang yang diperintahkan masuk neraka. (HR. Bukhari, Muslim)
- Malaikat memeriksa amal manusia sebelum membiarkan mereka melewati Shiroth. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban)
- Orang yang bertakwa akan melewati dengan cepat, sedangkan orang yang berdosa bisa terjatuh. (HR. Muslim, Tirmidzi)
Semoga kita termasuk orang yang melewati Shiroth dengan selamat tanpa terhalang oleh malaikat penjaga dan tanpa terjatuh ke dalam neraka. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
1. Sifat-Sifat Shiroth Secara Detail
Shiroth adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka Jahannam yang harus dilewati oleh semua manusia setelah hisab di Padang Mahsyar. Berdasarkan hadits-hadits shahih, Shiroth memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
a. Lebih Halus dari Rambut dan Lebih Tajam dari Pedang
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Shiroth itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang."
(HR. Muslim no. 183, Ahmad no. 10828, Tirmidzi no. 3134)
➡ Kesimpulan:
- Shiroth sangat tipis dan tajam, sulit dilewati kecuali bagi orang yang memiliki amal shalih.
b. Licin dan Sangat Gelap
Sebagian ulama menafsirkan hadits-hadits yang ada dan menyebutkan bahwa Shiroth licin, sehingga orang yang tidak memiliki cahaya (nur) akan mudah tergelincir dan jatuh ke dalam neraka.
Allah berfirman:
"Pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka..."
(QS. Al-Hadid: 12)
➡ Kesimpulan:
- Cahaya amal shalih akan membantu orang mukmin melewati Shiroth dengan selamat.
- Orang yang tidak memiliki cahaya akan terjatuh ke dalam neraka.
c. Memiliki Besi Pengait yang Menangkap Orang Berdosa
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Di atas Shiroth terdapat besi pengait yang memiliki duri seperti duri pohon Sa‘dan. Besi itu akan mencengkeram siapa saja yang diperintahkan untuk dicengkeram."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183)
➡ Kesimpulan:
- Besi pengait ini dikendalikan oleh malaikat penjaga dan akan menarik orang-orang yang diperintahkan masuk neraka.
d. Terletak di Atas Neraka Jahannam
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Kemudian didatangkanlah jembatan (Shiroth) lalu dibentangkan di atas neraka Jahannam."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Kesimpulan:
- Siapa pun yang jatuh dari Shiroth akan langsung masuk ke dalam neraka Jahannam.
e. Semua Manusia Akan Melewatinya
Allah berfirman:
"Dan tidak ada seorang pun dari kalian, melainkan akan melewatinya (Shiroth). Itu adalah ketetapan yang telah ditetapkan oleh Tuhanmu."
(QS. Maryam: 71)
➡ Kesimpulan:
- Tidak ada manusia yang bisa menghindari Shiroth, termasuk para nabi dan orang-orang saleh.
2. Penghentian di Shiroth
Para ulama menyebutkan bahwa di atas Shiroth terdapat beberapa tempat pemberhentian (maqam) di mana manusia diuji lagi berdasarkan amal mereka. Jumlahnya tidak disebutkan secara pasti dalam hadits, tetapi berdasarkan tafsir dan riwayat ulama, ada sekitar 7 pemberhentian utama.
a. Maqam 1: Ujian tentang Hak-Hak Allah (Tauhid dan Ibadah)
- Orang yang bertauhid murni akan melewati dengan cepat.
- Orang yang musyrik atau munafik akan jatuh ke neraka.
b. Maqam 2: Ujian tentang Sholat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka amal lainnya akan baik. Jika sholatnya buruk, maka amal lainnya akan buruk."
(HR. Tirmidzi no. 413, Ibnu Majah no. 1425)
➡ Orang yang menjaga sholat akan lebih cepat melewati Shiroth.
c. Maqam 3: Ujian tentang Zakat
- Orang yang menunaikan zakat akan melewati dengan mudah.
- Orang yang kikir dan menahan zakat akan ditahan atau jatuh ke neraka.
d. Maqam 4: Ujian tentang Puasa dan Haji
- Orang yang berpuasa dengan ikhlas akan melewati Shiroth dengan lebih ringan.
- Orang yang hajinya mabrur akan mendapatkan syafaat.
e. Maqam 5: Ujian tentang Hak-Hak Manusia (Dosa Sosial)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang memutus silaturahmi, berbuat zalim, dan khianat tidak akan bisa melewati Shiroth."
(HR. Ahmad no. 9698, Ibnu Hibban no. 408)
➡ Orang yang pernah berbuat zalim akan dimintai pertanggungjawaban sebelum bisa lanjut melewati Shiroth.
f. Maqam 6: Ujian tentang Kejujuran dan Amanah
- Orang yang jujur dan amanah akan melewati dengan selamat.
- Orang yang berkhianat akan ditahan.
g. Maqam 7: Ujian tentang Ridho Orang yang Dizalimi
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang memiliki kezaliman terhadap saudaranya, hendaklah meminta maaf sebelum datang hari di mana tidak ada lagi dinar dan dirham."
(HR. Bukhari no. 2449)
➡ Orang yang belum meminta maaf kepada orang yang dizalimi bisa terjatuh ke dalam neraka.
3. Golongan Manusia dalam Melewati Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Manusia akan melewati Shiroth sesuai dengan amal mereka. Ada yang melintasinya secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang secepat burung, ada yang secepat kuda yang berlari, ada yang berlari, ada yang berjalan, dan ada yang merangkak. Di antara mereka ada yang terjatuh ke dalam neraka."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Ringkasan:
- Orang yang bertakwa → Melewati secepat kilat atau angin.
- Orang mukmin biasa → Melewati secepat burung atau kuda berlari.
- Orang yang amalnya sedikit → Berjalan atau merangkak.
- Orang munafik dan kafir → Terjatuh ke dalam neraka.
Kesimpulan:
- Shiroth memiliki sifat:
- Halus seperti rambut dan tajam seperti pedang.
- Licin dan gelap, kecuali bagi yang mendapat cahaya.
- Di atas neraka Jahannam.
- Dijaga oleh malaikat dan besi pengait.
- Ada sekitar 7 pemberhentian di Shiroth, di mana manusia diuji sesuai dengan amalnya.
- Kecepatan seseorang melewati Shiroth tergantung amalnya.
- Orang bertakwa akan melewatinya dengan cepat, sementara orang munafik dan kafir akan jatuh ke dalam neraka.
Semoga Allah memudahkan kita melewati Shiroth dengan selamat dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
1. Lebar dan Panjang Shiroth
Hadits-hadits shahih tidak menyebutkan secara spesifik ukuran lebar maupun panjang Shiroth secara pasti. Namun, berdasarkan keterangan dari hadits-hadits yang ada, para ulama memberikan gambaran sebagai berikut:
a. Lebar Shiroth (Kiri ke Kanan)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Shiroth itu lebih halus daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang."
(HR. Muslim no. 183, Ahmad no. 10828, Tirmidzi no. 3134)
➡ Kesimpulan:
- Lebar Shiroth sangat kecil dan tipis seperti sehelai rambut, bahkan lebih halus lagi.
- Tidak ada ukuran pasti dalam meter, tetapi cukup untuk dilewati satu per satu sesuai dengan amal seseorang.
- Para ulama menafsirkan bahwa orang beriman yang ringan amalnya akan melewati dengan mudah, sedangkan orang berdosa akan merasa sulit karena sempitnya jembatan ini.
b. Panjang Shiroth (Start ke Finish)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Shiroth terbentang di atas neraka Jahannam yang sangat dalam."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Kesimpulan:
- Panjang Shiroth tidak disebutkan dalam hadits secara eksplisit, tetapi ulama sepakat bahwa panjangnya sangat jauh.
- Karena terbentang di atas neraka Jahannam yang luas, kemungkinan panjangnya sangat besar dan menakutkan.
- Manusia akan melewatinya sesuai dengan amal mereka:
- Orang bertakwa melewati dengan secepat kilat atau angin.
- Orang beriman melewati dengan cepat seperti kuda berlari.
- Orang munafik dan berdosa merangkak, tertatih-tatih, bahkan ada yang jatuh ke neraka.
2. Perjalanan di Shiroth Berdasarkan Amal
Hadits berikut memberikan gambaran bahwa setiap orang memiliki kecepatan berbeda saat melintasi Shiroth:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebagian manusia melintasi Shiroth secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada yang seperti kuda yang berlari, ada yang berlari biasa, ada yang berjalan, dan ada yang merangkak. Sebagian dari mereka tersangkut dan jatuh ke dalam neraka Jahannam."
(HR. Bukhari no. 7439, Muslim no. 183, Ahmad no. 10850)
➡ Kecepatan setiap orang berbeda:
- Secepat kilat → Orang yang sangat bertakwa.
- Secepat angin → Orang mukmin yang amalnya banyak.
- Secepat burung → Orang mukmin yang amalnya cukup.
- Secepat kuda berlari → Orang saleh biasa.
- Berjalan biasa → Orang beriman yang amalnya sedikit.
- Merangkak → Orang yang banyak dosa, hampir jatuh.
- Jatuh ke neraka → Orang munafik dan kafir.
Kesimpulan
- Lebar Shiroth: Sangat sempit, lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang.
- Panjang Shiroth: Tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi cukup panjang untuk menguji manusia sebelum masuk ke surga atau jatuh ke neraka.
- Kecepatan melewati Shiroth bergantung pada amal seseorang – semakin bertakwa, semakin cepat melaluinya.
Semoga kita termasuk orang yang melewati Shiroth dengan selamat dan cepat menuju surga. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
Siapa yang Tidak Perlu Melewati Shiroth?
Dalam hadits-hadits shahih, disebutkan bahwa sebagian orang tidak akan melewati Shiroth, tetapi akan langsung masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
1. Golongan yang Tidak Perlu Melewati Shiroth
a. 70.000 Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab dan Tanpa Azab
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Akan masuk surga dari umatku sebanyak 70.000 orang tanpa hisab dan tanpa azab."
(HR. Bukhari no. 6541, Muslim no. 218, Ahmad no. 3799)
Lalu Rasulullah ﷺ menjelaskan sifat mereka:
- Tidak meminta ruqyah (dengan keyakinan khusus pada perantara selain Allah).
- Tidak meminta di-kay (pengobatan dengan besi panas) secara khusus.
- Tidak bertathayyur (percaya pada pertanda buruk/takhayul).
- Hanya bertawakal sepenuhnya kepada Allah.
➡ Kesimpulan:
- Mereka tidak perlu melewati Shiroth, tetapi langsung ke surga.
- Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ memohon tambahan, lalu Allah memberikan tambahan 70.000 orang lagi bersama mereka, dan masing-masing dari mereka membawa 70.000 orang lain.
- Totalnya bisa mencapai 4,9 juta orang yang masuk surga tanpa hisab.
b. Para Syuhada (Orang yang Mati Syahid di Jalan Allah)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang mati syahid akan diampuni semua dosanya sejak pertama kali darahnya tertumpah."
(HR. Muslim no. 1886, Tirmidzi no. 1663)
➡ Kesimpulan:
- Syuhada utama (sejati) tidak akan dihisab, sehingga tidak perlu melewati Shiroth.
- Namun, syuhada dengan kekurangan (misalnya niatnya tidak ikhlas) masih bisa dihisab.
c. Para Nabi dan Rasul
- Para Nabi dan Rasul adalah golongan manusia paling suci yang dijamin masuk surga.
- Dalil:
Allah berfirman:
"Dan masing-masing mereka (para Rasul) Kami lebihkan derajatnya di atas manusia lain."
(QS. Al-An’am: 86)
➡ Kesimpulan:
- Para Nabi tidak perlu melewati Shiroth karena mereka langsung mendapat kemuliaan dari Allah.
d. Bayi dan Anak Kecil yang Meninggal Sebelum Baligh
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bayi-bayi Muslim yang meninggal akan berada di surga, mereka tidak berbuat dosa dan tidak akan dihisab."
(HR. Muslim no. 266, Ahmad no. 17453)
➡ Kesimpulan:
- Anak kecil yang meninggal sebelum baligh langsung masuk surga tanpa melewati Shiroth.
e. Orang-Orang yang Mendapat Syafaat Besar
- Sebagian orang yang mendapat syafaat Rasulullah ﷺ akan langsung masuk surga tanpa melewati Shiroth.
- Ini termasuk orang-orang yang paling dicintai oleh Rasulullah ﷺ.
- Dalil:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku akan memberikan syafaat bagi umatku pada hari kiamat."
(HR. Bukhari no. 99, Muslim no. 327)
➡ Kesimpulan:
- Syafaat Rasulullah ﷺ bisa menyelamatkan seseorang dari melewati Shiroth dan langsung masuk surga.
Kesimpulan Umum
Orang-orang yang tidak perlu melewati Shiroth:
- 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
- Para syuhada sejati.
- Para Nabi dan Rasul.
- Anak-anak kecil yang meninggal sebelum baligh.
- Sebagian orang yang mendapat syafaat besar dari Rasulullah ﷺ.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang mendapat kemudahan dan tidak dipersulit melewati Shiroth. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
Pengajaran Nabi ﷺ yang Dikaitkan dengan Keselamatan di Shiroth
Rasulullah ﷺ banyak mengajarkan amal-amal yang dapat menyelamatkan seseorang saat melewati Shiroth, agar ia melewatinya dengan cepat dan selamat tanpa jatuh ke neraka. Berikut beberapa amalan utama yang beliau ajarkan:
1. Memperbanyak Shalat, Khususnya Shalat Malam
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang menjaga shalatnya, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti, dan penyelamat baginya pada hari kiamat."
(HR. Ahmad no. 6588, Ibnu Hibban no. 1448)
➡ Kesimpulan:
- Shalat adalah penyelamat utama di Shiroth.
- Orang yang rajin shalat akan memiliki cahaya yang membimbingnya melintasi Shiroth dengan mudah.
- Shalat malam (Tahajjud) memberikan tambahan cahaya dan kecepatan di Shiroth.
2. Memperbanyak Sedekah
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Lindungilah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma."
(HR. Bukhari no. 1417, Muslim no. 1016)
➡ Kesimpulan:
- Sedekah dapat melindungi seseorang dari api neraka dan memudahkan melewati Shiroth.
- Orang yang dermawan lebih ringan dan cepat saat melintasi Shiroth.
3. Menjalin Silaturahmi dan Berbuat Baik kepada Sesama
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi."
(HR. Bukhari no. 5984, Muslim no. 2556)
➡ Kesimpulan:
- Orang yang memutuskan silaturahmi akan dipersulit di Shiroth.
- Sebaliknya, orang yang menjaga hubungan baik dengan keluarga dan sesama akan dipermudah jalannya di Shiroth.
4. Memperbanyak Dzikir, Terutama "La ilaha illallah"
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada seorang pun hamba yang mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas, kecuali Allah akan mengharamkan neraka baginya."
(HR. Bukhari no. 6423, Muslim no. 47)
➡ Kesimpulan:
- Orang yang banyak berdzikir akan mendapatkan pertolongan Allah saat melewati Shiroth.
- Dzikir seperti "La ilaha illallah" akan menjadi cahaya di Shiroth.
5. Banyak Membaca Al-Qur’an, Khususnya Surah Al-Kahfi
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya."
(HR. Muslim no. 804)
Dalam hadits lain:
"Barang siapa yang menghafal 10 ayat pertama dari Surah Al-Kahfi, ia akan terjaga dari Dajjal."
(HR. Muslim no. 809)
➡ Kesimpulan:
- Orang yang banyak membaca Al-Qur’an akan diberi cahaya saat melewati Shiroth.
- Surah Al-Kahfi memiliki keutamaan khusus dalam memberi perlindungan.
6. Bersabar dalam Cobaan dan Tidak Berbuat Zalim
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang menzalimi orang lain walaupun hanya sejengkal tanah, maka pada hari kiamat akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi."
(HR. Bukhari no. 2453)
➡ Kesimpulan:
- Orang yang zalim akan dipersulit di Shiroth.
- Orang yang sabar dan adil akan dimudahkan melewatinya.
7. Banyak Bershalawat kepada Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Manusia yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku."
(HR. Tirmidzi no. 484, Ibnu Hibban no. 904)
➡ Kesimpulan:
- Syafaat Nabi ﷺ bisa menyelamatkan seseorang dari kesulitan di Shiroth.
- Orang yang banyak bershalawat akan mendapat perlindungan khusus.
Kesimpulan Umum
Agar selamat dan cepat melewati Shiroth, perbanyaklah:
- Shalat, terutama shalat malam.
- Sedekah, sekecil apa pun.
- Silaturahmi dan kebaikan kepada sesama.
- Dzikir, terutama "La ilaha illallah".
- Membaca Al-Qur’an, khususnya Surah Al-Kahfi.
- Menjauhi kezaliman dan bersabar dalam cobaan.
- Memperbanyak shalawat kepada Nabi ﷺ.
Semoga kita semua dimudahkan melewati Shiroth dengan cepat dan selamat menuju surga. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
Surah-Surah dalam Al-Qur'an yang Menyelamatkan dari Bahaya di Atas Shiroth
Dalam berbagai hadits, Rasulullah ﷺ menyebutkan beberapa surah dalam Al-Qur'an yang dapat menjadi cahaya, penyelamat, dan penolong bagi seorang Muslim di hari kiamat, termasuk saat melewati Shiroth. Berikut adalah surah-surah yang memiliki keutamaan khusus terkait keselamatan di Shiroth:
1. Surah Al-Fatihah – "As-Sab’ul Matsani" (Tujuh Ayat yang Diulang)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, dan As-Sab’ul Matsani."
(HR. Bukhari no. 4474, Abu Dawud no. 1458)
➡ Keutamaan:
- Al-Fatihah adalah induk Al-Qur’an dan memiliki keistimewaan besar.
- Membaca Al-Fatihah dengan ikhlas dapat menjadi cahaya dan penyelamat di atas Shiroth.
2. Surah Al-Kahfi – Pelindung dari Kegelapan Shiroth
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa membaca 10 ayat pertama dari Surah Al-Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah Dajjal."
(HR. Muslim no. 809, Abu Dawud no. 4323)
➡ Keutamaan:
- Surah ini memberikan cahaya di hari kiamat, termasuk di atas Shiroth.
- Membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat akan memberikan cahaya dari satu Jumat ke Jumat berikutnya.
3. Surah Al-Mulk – Penjaga dari Siksaan dan Neraka
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada satu surah dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat, yang akan memberikan syafaat kepada pembacanya hingga ia diampuni, yaitu Surah Tabarakalladzi biyadihil mulk (Al-Mulk)."
(HR. Abu Dawud no. 1400, Tirmidzi no. 2891, Ahmad no. 23469)
➡ Keutamaan:
- Membaca Surah Al-Mulk setiap malam akan melindungi seseorang dari siksa kubur dan neraka.
- Surah ini memberikan syafaat di hari kiamat dan memudahkan melewati Shiroth.
4. Surah Yasin – Jantung Al-Qur’an dan Penyebab Cahaya
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung, dan jantungnya Al-Qur'an adalah Yasin. Barang siapa membacanya karena mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya."
(HR. Ahmad no. 22958, Ad-Darimi no. 3455)
➡ Keutamaan:
- Membaca Surah Yasin memberi cahaya di hari kiamat.
- Surah Yasin dapat menjadi pelindung di atas Shiroth, terutama jika dibaca dengan ikhlas.
5. Surah Al-Baqarah & Ali Imran – "Az-Zahrawain" (Dua Cahaya)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bacalah Al-Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti dua awan atau dua kelompok burung yang akan menaungi pembacanya."
(HR. Muslim no. 804, Ahmad no. 21872)
➡ Keutamaan:
- Al-Baqarah dan Ali Imran akan memberi cahaya di atas Shiroth.
- Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) memiliki perlindungan luar biasa di dunia dan akhirat.
6. Surah Ad-Dukhan – Menjadi Penyebab Ampunan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa membaca Surah Ad-Dukhan di malam hari, maka ia akan diampuni dosanya."
(HR. Tirmidzi no. 2889, Abu Ya’la no. 6410)
➡ Keutamaan:
- Surah ini menghapus dosa, sehingga memudahkan melewati Shiroth tanpa hambatan.
7. Surah Al-Waqi’ah – Menjaga dari Kefakiran dan Memberi Keberkahan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran."
(HR. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 2367)
➡ Keutamaan:
- Menjadi penyelamat dari kesulitan di dunia dan akhirat.
- Memberi keberkahan yang dapat membantu seseorang melewati Shiroth dengan mudah.
Kesimpulan
Surah-surah yang menyelamatkan dari bahaya di atas Shiroth:
- Al-Fatihah → Induk Al-Qur’an, penyelamat dari kegelapan.
- Al-Kahfi → Memberikan cahaya di hari kiamat.
- Al-Mulk → Menyelamatkan dari siksa kubur dan neraka.
- Yasin → Jantung Al-Qur’an, memberi cahaya di Shiroth.
- Al-Baqarah & Ali Imran → Dua cahaya di hari kiamat.
- Ad-Dukhan → Menghapus dosa, memudahkan perjalanan di Shiroth.
- Al-Waqi’ah → Memberi keberkahan dan kemudahan di dunia dan akhirat.
➡ Membaca dan mengamalkan surah-surah ini akan membantu seseorang melewati Shiroth dengan cepat dan selamat. Semoga kita semua diberikan cahaya dan keselamatan saat melewati Shiroth menuju surga. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.
Surah-Surah dalam Al-Qur'an yang Dapat Menyelamatkan dari Bahaya di Atas Shiroth (Lebih Terperinci)
Allah ﷻ telah menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk dan rahmat bagi umat Islam. Beberapa surah memiliki keutamaan khusus yang berkaitan dengan keselamatan di akhirat, termasuk saat melewati Shiroth. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang surah-surah tersebut, berdasarkan hadits dan keutamaan masing-masing:
1. Surah Al-Fatihah (الفاتحة) – Induk Al-Qur’an & Penerang di Shiroth
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (Al-Fatihah) adalah Ummul Qur’an, Ummul Kitab, dan As-Sab’ul Matsani."
(HR. Bukhari no. 4474, Abu Dawud no. 1458)
Hubungan dengan Shiroth
- Al-Fatihah adalah inti dari seluruh Al-Qur’an, mengandung permohonan hidayah ke jalan yang lurus:
- "Ihdinash shiroothal mustaqiim" (Tunjukkanlah kami jalan yang lurus)." (QS. Al-Fatihah: 6)
- Membaca Al-Fatihah dengan penuh iman dapat menjadi cahaya saat melewati Shiroth.
2. Surah Al-Kahfi (الكهف) – Pelindung dari Kegelapan Shiroth
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa membaca 10 ayat pertama dari Surah Al-Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah Dajjal."
(HR. Muslim no. 809, Abu Dawud no. 4323)
Hubungan dengan Shiroth
- Surah Al-Kahfi memberikan cahaya yang menerangi jalan di hari kiamat, termasuk saat melintasi Shiroth.
- Membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat memberikan cahaya dari satu Jumat ke Jumat berikutnya, sehingga membantu seseorang saat melewati Shiroth.
3. Surah Al-Mulk (الملك) – Pelindung dari Siksa Kubur & Neraka
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada satu surah dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat, yang akan memberikan syafaat kepada pembacanya hingga ia diampuni, yaitu Surah Tabarakalladzi biyadihil mulk (Al-Mulk)."
(HR. Abu Dawud no. 1400, Tirmidzi no. 2891, Ahmad no. 23469)
Hubungan dengan Shiroth
- Surah ini menyelamatkan dari siksa kubur dan api neraka, sehingga memudahkan perjalanan melewati Shiroth.
- Orang yang rutin membaca Al-Mulk setiap malam akan diberi perlindungan dari segala bahaya di akhirat.
4. Surah Yasin (يس) – Cahaya di Hari Kiamat
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung, dan jantungnya Al-Qur'an adalah Yasin. Barang siapa membacanya karena mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya."
(HR. Ahmad no. 22958, Ad-Darimi no. 3455)
Hubungan dengan Shiroth
- Surah Yasin memberikan cahaya di hari kiamat, membantu orang melewati Shiroth dengan lebih cepat.
- Orang yang rutin membaca Yasin akan mendapat syafaat khusus di hari kiamat.
5. Surah Al-Baqarah & Ali Imran (البقرة و آل عمران) – "Dua Cahaya" di Hari Kiamat
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bacalah Al-Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti dua awan atau dua kelompok burung yang akan menaungi pembacanya."
(HR. Muslim no. 804, Ahmad no. 21872)
Hubungan dengan Shiroth
- Surah Al-Baqarah dan Ali Imran akan menjadi naungan yang melindungi seseorang di padang mahsyar dan di atas Shiroth.
- Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) memiliki perlindungan luar biasa di dunia dan akhirat.
6. Surah Ad-Dukhan (الدخان) – Menghapus Dosa, Memudahkan di Shiroth
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa membaca Surah Ad-Dukhan di malam hari, maka ia akan diampuni dosanya."
(HR. Tirmidzi no. 2889, Abu Ya’la no. 6410)
Hubungan dengan Shiroth
- Orang yang diampuni dosanya akan lebih mudah melewati Shiroth tanpa hambatan.
- Surah ini sangat dianjurkan dibaca di malam hari sebelum tidur.
7. Surah Al-Waqi’ah (الواقعة) – Keberkahan & Kemudahan di Shiroth
Hadits & Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran."
(HR. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 2367)
Hubungan dengan Shiroth
- Orang yang dijaga dari kefakiran di dunia dan akhirat akan lebih mudah melewati Shiroth.
- Surah ini juga membantu seseorang mendapatkan syafaat di hari kiamat.
Kesimpulan Akhir: Cara Mengamalkan Surah-Surah Ini untuk Keselamatan di Shiroth
Untuk mendapatkan manfaat dari surah-surah ini, berikut adalah amalan yang bisa dilakukan:
- Membaca Surah Al-Fatihah setiap hari dengan penuh penghayatan.
- Membaca 10 ayat pertama atau seluruh Surah Al-Kahfi setiap Jumat untuk mendapatkan cahaya di hari kiamat.
- Membaca Surah Al-Mulk sebelum tidur untuk perlindungan dari siksa kubur dan api neraka.
- Membaca Surah Yasin setiap hari atau saat dalam keadaan sulit untuk mendapatkan syafaat.
- Rutin membaca Al-Baqarah dan Ali Imran, terutama Ayat Kursi sebelum tidur.
- Membaca Surah Ad-Dukhan di malam hari agar diampuni dosa-dosa.
- Membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam untuk keberkahan dunia dan keselamatan di akhirat.
Doa untuk Keselamatan Melewati Shiroth
Doa yang Anda sebutkan adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ untuk memohon cahaya (nūr) dari Allah ﷻ dalam berbagai aspek kehidupan kita. Doa ini dikenal sebagai "Doa Meminta Cahaya" atau "Doa Nūr".اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي لِسَانِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَمِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَمِنْ أَمَامِي نُورًا، وَمِنْ خَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي نَفْسِي نُورًا، وَأَعْظِمْ لِي نُورًا، وَعَظِّمْ لِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا، وَاجْعَلْنِي نُورًا، اَللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا، وَاجْعَلْ فِي عَصَبِي نُورًا، وَفِي لَحْمِي نُورًا، وَفِي دَمِي نُورًا، وَفِي شَعْرِي نُورًا، وَفِي بَشَرِي نُورًا.
"Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lisanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku. Ciptakanlah cahaya dalam diriku, perbesarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untukku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku."
Sumber Hadits:
Doa ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma, dari Nabi ﷺ. Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari no. 6316 dan Shahih Muslim no. 763.
Makna dan Keutamaan:
Doa ini mencerminkan permohonan seorang hamba kepada Allah ﷻ untuk diberikan cahaya hidayah yang menerangi seluruh aspek kehidupannya, baik lahir maupun batin. Cahaya ini diharapkan dapat membimbing seseorang menuju kebenaran dan menjauhkannya dari kegelapan kesesatan.
Waktu dan Cara Membaca:
Doa ini dianjurkan untuk dibaca saat menuju masjid atau dalam kesempatan lain sebagai bentuk permohonan petunjuk dan cahaya dari Allah ﷻ dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Semoga Allah ﷻ senantiasa memberikan kita cahaya-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita.
Tambahan
Surah As-Sajdah (السجدة) adalah surah ke-32 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat. Surah ini memiliki beberapa keutamaan yang disebutkan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ. Berikut adalah beberapa keutamaan Surah As-Sajdah:
-
Dibaca oleh Rasulullah ﷺ sebelum tidur: Diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ biasa membaca Surah As-Sajdah dan Surah Al-Mulk sebelum tidur.
-
Memberikan syafaat di hari kiamat: Surah ini akan memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat.
-
Dijauhkan dari setan: Membaca Surah As-Sajdah dapat menjauhkan pembacanya dari gangguan setan.
-
Sunnah dibaca pada shalat Subuh hari Jumat: Disunnahkan membaca Surah As-Sajdah pada rakaat pertama shalat Subuh di hari Jumat.
-
Membawa 70 kebaikan dan menghapus 70 keburukan: Membaca Surah As-Sajdah akan membawa 70 kebaikan dan menghapus 70 keburukan bagi pembacanya.
Meskipun Surah As-Sajdah memiliki keutamaan-keutamaan tersebut, tidak terdapat keterangan khusus yang mengaitkannya secara langsung dengan kemudahan atau keselamatan saat melewati Shiroth. Namun, secara umum, membaca dan mengamalkan isi Al-Qur'an dapat menjadi sumber cahaya dan petunjuk bagi seorang Muslim dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Tidak ditemukan keterangan spesifik dalam hadits sahih yang secara langsung mengaitkan Surah As-Sajdah dengan keselamatan saat melewati Shiroth.
Namun, ada beberapa keutamaan Surah As-Sajdah yang disebutkan dalam hadits, seperti:
-
Syafaat di Hari Kiamat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an terdapat satu surah yang berisi tiga puluh ayat yang akan memberikan syafaat bagi orang yang membacanya hingga diampuni dosanya, yaitu ‘Tabārakalladhī biyadihil-mulk’ (Surah Al-Mulk).”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dinilai hasan oleh Al-Albani)Meskipun hadits ini secara langsung menyebut Surah Al-Mulk, ada riwayat yang menyebut Rasulullah ﷺ membaca Surah As-Sajdah dan Al-Mulk sebelum tidur, yang menunjukkan keduanya memiliki keutamaan yang besar.
-
Membantu di Alam Kubur dan Hari Kiamat
Sebagian ulama berpendapat bahwa Surah As-Sajdah dapat membantu seseorang di alam kubur dan hari kiamat, termasuk dalam perjalanan melewati Shiroth, karena mengandung peringatan tentang hari kebangkitan dan nasib orang beriman serta kafir. -
Diamalkan Rasulullah ﷺ dalam Shalat Subuh pada Hari Jumat
Diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ sering membaca Surah As-Sajdah dalam shalat Subuh pada hari Jumat, yang menunjukkan keistimewaannya.
Meskipun tidak ada hadits yang secara eksplisit mengaitkan Surah As-Sajdah dengan Shiroth, membacanya secara rutin dapat menjadi bagian dari amal shalih yang memperberat timbangan kebaikan di hari kiamat, yang pada akhirnya dapat membantu seseorang melewati Shiroth dengan selamat.
0 komentar:
Posting Komentar