Nasihat Syaikh Abi Said Abdul Karim Al-Bushiri tentang Keberuntungan dan Kemenangan di Bulan Ramadhan
Syaikh Abi Said Abdul Karim Al-Bushiri adalah seorang sufi dan penyair besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yang terkenal dengan syair-syairnya yang penuh hikmah, terutama dalam mengenalkan cinta kepada Allah dan Rasulullah ﷺ. Beliau dikenal sebagai pengarang Qasidah Burdah, salah satu puisi paling terkenal dalam sejarah Islam.
Berikut adalah beberapa nasihat Syaikh Al-Bushiri tentang keberuntungan dan kemenangan di bulan Ramadhan, beserta sumbernya:
1️⃣ "Puasa Adalah Perisai Hati dari Kegelapan Dosa"
Beliau berkata dalam syairnya:
"Jagalah puasamu, karena ia adalah benteng yang melindungimu dari api neraka,
Sebagaimana perisai melindungi pejuang dari serangan musuh."
📖 Sumber: Diwan Al-Bushiri
✨ Pesan:
✅ Puasa bukan sekadar ibadah fisik, tetapi juga benteng yang menjaga kita dari dosa.
✅ Gunakan Ramadhan untuk memperbaiki diri dan menjauhi keburukan.
2️⃣ "Ramadhan adalah Waktu Emas untuk Bertaubat"
Beliau berkata:
"Wahai diri, jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa air mata taubat,
Karena dosa-dosamu lebih berat daripada gunung-gunung yang menjulang."
📖 Sumber: Qasidah Burdah
✨ Pesan:
✅ Gunakan Ramadhan untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh.
✅ Menangislah di hadapan Allah, karena Ramadhan adalah saat terbaik untuk memohon ampunan.
3️⃣ "Keberuntungan Sejati Ada pada Cinta kepada Rasulullah ﷺ"
Beliau berkata:
"Barang siapa yang ingin keberuntungan di dunia dan akhirat,
Hendaklah ia menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai pemimpin hatinya."
📖 Sumber: Qasidah Burdah
✨ Pesan:
✅ Perbanyak sholawat di bulan Ramadhan, karena itu jalan menuju keberuntungan sejati.
✅ Cintai dan ikuti Rasulullah ﷺ dalam semua aspek kehidupan.
4️⃣ "Ibadah di Malam Ramadhan Adalah Cahaya bagi Jiwa"
Beliau berkata:
"Di malam-malam Ramadhan, cahaya Allah turun kepada hamba-Nya,
Maka jangan biarkan malam itu berlalu dengan kelalaian dan kegelapan."
📖 Sumber: Diwan Al-Bushiri
✨ Pesan:
✅ Perbanyak sholat malam dan dzikir di malam Ramadhan.
✅ Gunakan waktu sahur untuk memohon keberkahan dari Allah.
5️⃣ "Sedekah Adalah Jalan Menuju Keberuntungan"
Beliau berkata:
"Jangan takut miskin karena bersedekah,
Karena yang engkau berikan akan kembali kepadamu dalam bentuk keberkahan."
📖 Sumber: Diwan Al-Bushiri
✨ Pesan:
✅ Jangan ragu untuk bersedekah di bulan Ramadhan, karena pahalanya berlipat ganda.
✅ Keberuntungan sejati bukan pada harta yang ditimbun, tetapi pada harta yang diberikan di jalan Allah.
Kesimpulan: Pelajaran dari Syaikh Al-Bushiri untuk Ramadhan
✅ Puasa adalah perisai yang melindungi kita dari dosa dan neraka.
✅ Gunakan Ramadhan untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh.
✅ Perbanyak sholawat, karena cinta kepada Rasulullah ﷺ adalah jalan keberuntungan.
✅ Jangan biarkan malam-malam Ramadhan berlalu tanpa ibadah.
✅ Bersedekahlah tanpa takut miskin, karena Allah akan menggantinya dengan keberkahan.
Semoga nasihat dari Syaikh Abi Said Al-Bushiri ini menjadi motivasi untuk meraih kemenangan dan keberuntungan sejati di bulan Ramadhan!
Biografi Lengkap Imam Al-Bushiri (608–696 H / 1212–1296 M)
1. Pendahuluan
Imam Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Sa‘id bin Hammad bin Muhsin Al-Bushiri adalah seorang ulama sufi, penyair besar, dan pecinta Rasulullah ﷺ.
- Beliau terkenal dengan karyanya yang paling masyhur, Qasidah Al-Burdah (Mantel Kemuliaan), yang menjadi salah satu puisi Islam paling berpengaruh sepanjang sejarah.
- Memadukan ilmu syariat dan tasawuf dengan sastra yang indah.
- Akrab dengan para ulama sufi, khususnya Tarekat Syadziliyah, dan sangat mencintai Rasulullah ﷺ.
2. Latar Belakang dan Kehidupan Awal
- Lahir di Dalas, Maroko, pada tahun 608 H (1212 M), dalam keluarga yang berasal dari Bushir, Mesir.
- Dibesarkan di Mesir dan belajar ilmu agama sejak kecil.
- Memiliki kecerdasan luar biasa dan bakat besar dalam puisi dan sastra Arab.
- Mengembara untuk menuntut ilmu dan memperdalam pemahamannya tentang fiqh, tafsir, hadis, dan tasawuf.
3. Keterkaitan dengan Tasawuf
- Imam Al-Bushiri terpengaruh oleh ajaran tasawuf dan mendekatkan diri dengan ulama sufi, terutama Tarekat Syadziliyah.
- Bersahabat dengan Imam Ibnu Atha’illah As-Sakandari, tokoh besar Syadziliyah dan penulis Al-Hikam.
- Mengambil banyak hikmah dari Syaikh Abul Abbas Al-Mursi (murid utama Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili).
4. Karya-Karya Imam Al-Bushiri
Beliau menulis banyak syair, terutama tentang pujian kepada Rasulullah ﷺ dan tasawuf, di antaranya:
✅ Qasidah Al-Burdah (قصيدة البردة) – Karya agung yang dipuji dan dibaca hingga kini di seluruh dunia.
✅ Qasidah Al-Hamziyyah – Puisi yang juga berisi sanjungan kepada Rasulullah ﷺ dengan pola yang unik.
✅ Qasidah Al-Mudariyyah – Puisi lain yang menampilkan kecintaan kepada Rasulullah ﷺ.
5. Qasidah Al-Burdah: Puisi Cinta kepada Rasulullah ﷺ
- Ditulis dalam kondisi Imam Al-Bushiri menderita kelumpuhan parah yang membuatnya tidak bisa bergerak.
- Dalam mimpinya, beliau bertemu Rasulullah ﷺ, lalu membacakan puisi ini.
- Rasulullah ﷺ kemudian mengusap tubuhnya dengan mantel (burdah), dan Imam Al-Bushiri sembuh total.
- Sejak itu, puisi ini dikenal sebagai "Al-Burdah" dan dianggap penuh berkah.
- Qasidah ini dibaca oleh jutaan Muslim hingga kini sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi ﷺ.
6. Struktur dan Keindahan Qasidah Al-Burdah
-
Qasidah ini terdiri dari 160 bait, ditulis dalam wazan (irama) yang khas.
-
Mengandung tema-tema utama:
- Pujian kepada Rasulullah ﷺ.
- Perjalanan hidup Nabi ﷺ.
- Perjuangan dalam dakwah Islam.
- Keagungan syafaat Rasulullah ﷺ.
- Nasehat dan hikmah dalam tasawuf.
-
Beberapa bait terkenal dalam Qasidah Al-Burdah:
"مُحَمَّدٌ سَيِّدُ الكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْنِ
وَالفَرِيقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَمِنْ عَجَمِ"
(Muhammad adalah pemimpin dua dunia, jin dan manusia, dari bangsa Arab maupun non-Arab.)"إِنَّ الحَبيبَ مَعَ الحُبّىٰ مُتَّهَمُ"
(Sungguh, kekasih itu selalu dicurigai dalam cintanya.)
7. Karomah dan Keistimewaannya
- Dapat melihat Rasulullah ﷺ dalam mimpi dengan sangat jelas.
- Mendapat keberkahan langsung dari Rasulullah ﷺ melalui Qasidah Al-Burdah.
- Syair-syairnya dijadikan bacaan doa yang membawa keberkahan dan kesembuhan.
- Dihormati oleh para ulama besar di berbagai zaman.
8. Wafat dan Warisan Ilmu
- Imam Al-Bushiri wafat pada tahun 696 H (1296 M) di Mesir.
- Makamnya di Alexandria, Mesir, menjadi tempat ziarah yang penuh keberkahan.
- Qasidah Al-Burdah terus hidup dan dibaca dalam berbagai acara keagamaan.
9. Kesimpulan: Warisan Besar Imam Al-Bushiri
✅ Penyair besar Islam yang mencintai Rasulullah ﷺ.
✅ Menulis Qasidah Al-Burdah, puisi yang penuh keberkahan.
✅ Mendapat syafaat langsung dari Rasulullah ﷺ dalam mimpi.
✅ Murid dari para ulama sufi besar, terutama dari Tarekat Syadziliyah.
✅ Karya-karyanya masih hidup dan terus dibaca oleh umat Islam.
Semoga Allah merahmati Imam Al-Bushiri dan memberi kita manfaat dari ilmunya!
0 komentar:
Posting Komentar