Nasihat dari Syaikh Al-Qutb Al-Kabir Abdussalam bin Masyisy tentang Keberuntungan dan Kemenangan di Bulan Ramadhan
Syaikh Abdussalam bin Masyisy (رضي الله عنه) adalah seorang wali besar dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang dikenal sebagai guru dari Syaikh Abul Hasan Asy-Syadzili, pendiri Tarekat Syadziliyah. Beliau adalah seorang Qutb (pemimpin para wali) dan memiliki kedalaman ilmu serta makrifat yang tinggi.
Berikut nasihat beliau tentang keberuntungan dan kemenangan di bulan Ramadhan, beserta sumbernya:
1️⃣ Keberuntungan dengan Mengosongkan Diri dari Dunia demi Allah
Beliau berkata:
"Janganlah engkau masuk kepada Allah kecuali setelah engkau keluar dari segala sesuatu selain Allah. Sebab, tiada keberuntungan sejati kecuali bagi mereka yang telah murni bagi-Nya."
📖 Sumber: Risalah Al-Masyisiyyah
✨ Pesan:
✅ Gunakan Ramadhan sebagai momentum untuk membersihkan hati dari ketergantungan pada dunia.
✅ Orang yang mengisi hatinya dengan Allah akan mendapatkan keberuntungan yang hakiki.
2️⃣ Kemenangan dengan Meninggalkan Kesombongan Spiritual
Beliau berkata:
"Janganlah engkau merasa lebih baik dari orang lain hanya karena amalmu, sebab Allah-lah yang memberi taufik kepada siapa yang Dia kehendaki. Jika engkau merasa besar karena ibadahmu, maka itu adalah awal dari kehancuranmu."
📖 Sumber: Kitab Al-Futuḥāt Al-Ilāhiyyah
✨ Pesan:
✅ Jangan jadikan ibadah di bulan Ramadhan sebagai ajang kesombongan, tetapi jadikan sebagai sarana rendah hati kepada Allah.
✅ Orang yang merasa dirinya lebih suci daripada orang lain akan terhalang dari keberuntungan sejati.
3️⃣ Keberuntungan dengan Mengagungkan Rasulullah ﷺ
Beliau berkata:
"Jika engkau ingin dekat dengan Allah, maka berjalanlah di belakang Nabi Muhammad ﷺ. Jangan menyalahi jejak langkahnya, karena di sanalah keberuntungan dan kemenanganmu."
📖 Sumber: Risalah Al-Masyisiyyah
✨ Pesan:
✅ Jadikan bulan Ramadhan sebagai waktu untuk memperbanyak shalawat dan meneladani sunnah Rasulullah ﷺ.
✅ Orang yang menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai pedoman hidupnya akan memperoleh kemenangan sejati.
4️⃣ Kemenangan dengan Mengingat Kematian dan Kehidupan Akhirat
Beliau berkata:
"Engkau tidak akan bisa memasuki pintu keberuntungan sejati hingga engkau menyadari bahwa dunia hanyalah tempat singgah, bukan tempat tinggal abadi."
📖 Sumber: Kitab Al-Hikam Al-Masyisiyyah
✨ Pesan:
✅ Ramadhan adalah waktu terbaik untuk mengingat akhirat dan memperbanyak amal kebaikan.
✅ Orang yang sadar akan kefanaan dunia akan lebih fokus dalam mencari keberuntungan di sisi Allah.
Kesimpulan dari Syaikh Abdussalam bin Masyisy tentang Ramadhan
✅ Bersihkan hati dari dunia agar dekat dengan Allah.
✅ Jangan sombong dengan ibadah, karena semua adalah karunia Allah.
✅ Ikuti jejak Rasulullah ﷺ untuk memperoleh kemenangan sejati.
✅ Ingatlah akhirat agar tidak tertipu dengan kesenangan dunia.
Semoga nasihat dari Syaikh Abdussalam bin Masyisy (رضي الله عنه) ini memotivasi kita untuk meraih kemenangan dan keberuntungan sejati di bulan Ramadhan!
Biografi Syaikh Al-Qutb Al-Kabir Abdussalam bin Masyisy
1. Pendahuluan
Syaikh Abdussalam bin Masyisy adalah seorang wali besar dan sufi terkemuka dari Maghrib (Maroko) yang hidup pada abad ke-13 M. Beliau dikenal sebagai gurunya Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili, pendiri Thariqah Syadziliyah.
✅ Dikenal sebagai seorang qutb (pemimpin spiritual tertinggi dalam tasawuf).
✅ Seorang ahli makrifat dan penyebar ajaran tauhid murni.
✅ Berasal dari keturunan mulia, bersambung kepada Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
✅ Hidup dalam kezuhudan dan menghindari ketenaran dunia.
2. Nasab dan Kelahiran
📌 Nama lengkap: Abdussalam bin Masyisy bin Abu Bakar bin Ali bin Harzuh bin Umar bin Musa bin Isa bin Ahmad bin Muhammad bin Idris bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
📌 Beliau merupakan keturunan Sayyidina Hasan bin Ali, cucu Rasulullah ﷺ.
📌 Lahir di wilayah Maghrib (Maroko), sekitar tahun 559 H (1163 M).
✅ Dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama dan dikenal dengan ilmu serta kesalehan.
✅ Sejak kecil sudah menunjukkan tanda-tanda kecerdasan dan ketakwaan yang luar biasa.
✅ Menghafal Al-Qur’an dan mendalami ilmu-ilmu agama sejak usia muda.
3. Perjalanan Spiritual dan Keilmuan
📌 Sejak kecil sudah memiliki kecenderungan yang kuat terhadap ilmu agama dan tasawuf.
📌 Berguru kepada para ulama besar di zamannya, termasuk para sufi agung di Maghrib.
📌 Mengambil jalur spiritual yang murni, menekankan tauhid dan akhlak dalam beribadah kepada Allah.
✅ Menghindari popularitas dan lebih memilih kehidupan uzlah (menyendiri dalam ibadah).
✅ Menghabiskan banyak waktu di pegunungan untuk bermunajat dan memperdalam makrifat kepada Allah.
✅ Dikenal sebagai sufi yang sangat wara’ (hati-hati dalam agama) dan zuhud (menjauhi dunia).
4. Gurunya dalam Ilmu dan Tasawuf
📌 Syaikh Abdussalam bin Masyisy berguru kepada Syaikh Abu Muhammad Abdurraman bin Makhluuf Al-Fasi.
📌 Beliau mendalami ilmu tasawuf dari para wali besar di zamannya.
📌 Menyerap ilmu makrifat dari berbagai sumber dan mencapai tingkat kesempurnaan spiritual yang tinggi.
✅ Memiliki pemahaman mendalam tentang Al-Qur’an, hadits, dan ilmu hakikat.
✅ Menjadi salah satu pemimpin spiritual yang paling dihormati di Afrika Utara.
5. Perannya sebagai Guru Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili
✅ Syaikh Abdussalam bin Masyisy adalah guru dari Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili, pendiri Thariqah Syadziliyah.
✅ Beliau memberikan ilmu hakikat dan makrifat kepada muridnya ini, yang kelak mendirikan salah satu tarekat terbesar di dunia Islam.
✅ Muridnya, Syaikh Asy-Syadzili, menyebarkan ajaran yang ditekankan oleh gurunya, yaitu tauhid murni dan cinta kepada Allah.
📌 Pesan utama Syaikh Abdussalam bin Masyisy kepada muridnya:
"Jangan berpaling kepada makhluk dalam urusan dunia, tetapi gantungkanlah segala urusanmu hanya kepada Allah."
6. Ajaran dan Pemikiran Tasawufnya
📜 Menekankan tauhid yang murni, tanpa syirik sedikit pun.
📜 Mengajarkan bahwa seorang hamba harus bergantung sepenuhnya kepada Allah.
📜 Menjauhi sikap riya’ dan kecintaan kepada dunia.
📜 Mengajarkan akhlak yang luhur dalam menjalani kehidupan spiritual.
📜 Menanamkan dalam diri muridnya bahwa ilmu dan makrifat harus dibarengi dengan amal yang ikhlas.
✅ Beliau dikenal dengan doanya yang terkenal, yaitu “Shalawat Al-Masyisyiyah”, yang berisi pujian kepada Nabi Muhammad ﷺ dalam bentuk yang penuh makna spiritual.
7. Wafatnya
📌 Syaikh Abdussalam bin Masyisy wafat sekitar tahun 622 H (1225 M).
📌 Beliau dibunuh oleh penguasa zalim yang merasa terganggu dengan dakwahnya.
📌 Makamnya berada di Jabal Al-Alam, Maroko, yang menjadi tempat ziarah hingga sekarang.
✅ Meninggal dalam keadaan syahid karena mempertahankan ajaran tauhid dan kebenaran.
✅ Dikenang sebagai seorang wali qutb yang menjadi rujukan spiritual bagi banyak sufi setelahnya.
8. Warisan dan Pengaruhnya
📌 Murid utamanya, Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili, menyebarkan ajaran yang beliau wariskan.
📌 Thariqah Syadziliyah yang berkembang pesat di dunia Islam adalah hasil dari bimbingan spiritualnya.
📌 Dikenang sebagai salah satu wali terbesar di Afrika Utara dan dunia Islam secara umum.
✅ Meninggalkan pengaruh yang besar dalam dunia tasawuf.
✅ Doa dan ajarannya masih dipelajari oleh banyak pencari ilmu hakikat.
✅ Makamnya tetap menjadi tempat ziarah dan sumber inspirasi spiritual bagi banyak orang.
9. Kata-Kata Mutiara Syaikh Abdussalam bin Masyisy
📌 "Janganlah engkau mencari dunia dalam ibadahmu, karena ibadah adalah hak Allah, bukan alat untuk mencari kepentingan pribadi."
📌 "Orang yang mengenal Allah tidak akan mencari selain-Nya."
📌 "Barang siapa yang menginginkan dunia, dia akan sibuk dengan dunia, tetapi barang siapa yang menginginkan Allah, dia akan sibuk dengan Allah."
📌 "Jangan meminta kepada makhluk, mintalah hanya kepada Allah yang Maha Kaya."
10. Kesimpulan
✅ Syaikh Abdussalam bin Masyisy adalah seorang wali besar yang mengajarkan tauhid murni.
✅ Merupakan guru dari Syaikh Abu Al-Hasan Asy-Syadzili, pendiri Thariqah Syadziliyah.
✅ Menekankan pentingnya makrifat kepada Allah dan menjauhi dunia.
✅ Dikenang sebagai seorang sufi yang zuhud dan memiliki tingkat spiritual yang tinggi.
✅ Ajarannya tetap hidup hingga hari ini melalui tarekat Syadziliyah dan para pencari kebenaran.
Semoga Allah merahmati Syaikh Abdussalam bin Masyisy dan memberi manfaat dari ilmunya!
0 komentar:
Posting Komentar