Nasihat Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani Rahimahullah tentang Ramadhan
Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya'rani (898-973 H / 1493-1565 M) adalah seorang ulama besar Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang terkenal dalam bidang tasawuf dan fiqh. Beliau menulis banyak kitab, termasuk Al-Mizan Al-Kubra dan Lawaqih Al-Anwar Al-Qudsiyyah. Berikut beberapa nasihat beliau tentang Ramadhan, kemenangan, dan keberuntungan abadi, beserta sumbernya:
1️⃣ "Ramadhan adalah waktu bagi jiwa untuk mengendalikan nafsunya."
"Ketahuilah bahwa Ramadhan adalah kesempatan bagi manusia untuk melatih jiwanya agar tunduk kepada Allah. Barang siapa yang berhasil menundukkan nafsunya di bulan ini, maka ia akan mudah istiqamah setelahnya."
📖 Sumber: Lawaqih Al-Anwar Al-Qudsiyyah, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi latihan spiritual untuk menaklukkan hawa nafsu. Orang yang berhasil menundukkan hawa nafsunya akan meraih kemenangan sejati dalam hidupnya.
2️⃣ "Orang yang malas beribadah di bulan Ramadhan adalah orang yang terhalang dari rahmat Allah."
"Celakalah mereka yang datang kepada Ramadhan tetapi tetap dalam kelalaian. Jika seseorang tidak mendapatkan rahmat dan ampunan di bulan ini, maka kapan lagi ia akan mendapatkannya?"
📖 Sumber: Al-Mizan Al-Kubra, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Jangan sia-siakan Ramadhan! Setiap Muslim harus memanfaatkan bulan ini untuk memperbanyak amal shalih, agar tidak termasuk orang yang dihalangi dari rahmat Allah.
3️⃣ "Lailatul Qadar adalah karunia yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad ﷺ sebagai bentuk kasih sayang Allah."
"Dahulu, para Nabi sebelum umat ini diberikan umur yang panjang untuk beribadah. Tetapi Allah memberikan kita Lailatul Qadar, yang lebih baik dari seribu bulan. Maka barang siapa yang tidak mencarinya, sungguh ia telah menyia-nyiakan karunia terbesar."
📖 Sumber: Latha’if Al-Minan, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Jangan sia-siakan malam-malam terakhir Ramadhan! Bersungguh-sungguhlah dalam beribadah agar mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.
4️⃣ "Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat di bulan Ramadhan."
"Janganlah Ramadhan hanya menjadi kesempatan untuk beribadah bagi diri sendiri. Bantulah orang-orang fakir dan miskin, karena sedekah di bulan ini memiliki pahala yang berlipat ganda."
📖 Sumber: Mukhtashar Tabaqat Al-Kubra, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Perbanyak sedekah di bulan Ramadhan! Jadilah orang yang paling bermanfaat bagi sesama agar mendapat keberuntungan dunia dan akhirat.
5️⃣ "Puasa yang sempurna bukan hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menjaga hati dan lisan."
"Puasa yang paling utama adalah puasa para shiddiqin (orang-orang yang jujur imannya), yaitu menahan anggota tubuh dari segala hal yang dimurkai Allah."
📖 Sumber: Lawaqih Al-Anwar Al-Qudsiyyah, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Jaga hati, lisan, dan anggota tubuh selama Ramadhan. Jangan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga tahan diri dari dosa dan maksiat.
6️⃣ "Shalat Tarawih dan Witir adalah cahaya bagi hati yang ingin dekat dengan Allah."
"Orang yang meninggalkan Tarawih tanpa uzur telah kehilangan keutamaan besar. Shalat malam di bulan Ramadhan adalah salah satu jalan untuk mendapatkan rahmat dan ampunan."
📖 Sumber: Latha’if Al-Minan, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Jangan tinggalkan Tarawih dan Witir! Jadikan shalat malam sebagai bagian dari rutinitas ibadah Ramadhan.
7️⃣ "Orang yang mendapatkan keberuntungan sejati di bulan Ramadhan adalah yang keluar darinya dengan hati yang bersih."
"Keberuntungan terbesar bukan hanya banyaknya ibadah yang dilakukan, tetapi hati yang semakin bersih dan dekat dengan Allah."
📖 Sumber: Mukhtashar Tabaqat Al-Kubra, Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
✨ Pesan: Jangan hanya fokus pada jumlah ibadah, tetapi juga perbaikilah hati dan akhlak! Karena keberuntungan sejati adalah hati yang semakin bersih dan iman yang semakin kuat.
Kesimpulan: Rahasia Keberuntungan di Bulan Ramadhan
Dari nasihat Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani رحمه الله, kita bisa mengambil pelajaran bahwa:
✅ Ramadhan adalah madrasah untuk melatih jiwa agar tunduk kepada Allah.
✅ Jangan menjadi orang yang terhalang dari rahmat Allah karena kelalaian.
✅ Kejar Lailatul Qadar dengan kesungguhan, karena ia adalah hadiah istimewa bagi umat ini.
✅ Perbanyak sedekah, karena ia menjadi jalan meraih keberkahan dan kemenangan.
✅ Jaga puasa dari hal-hal yang merusaknya, bukan hanya menahan lapar dan haus.
✅ Jangan tinggalkan shalat Tarawih dan Witir, karena ia membawa keberkahan bagi hati.
✅ Keberuntungan sejati adalah keluar dari Ramadhan dengan hati yang lebih bersih.
Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani: Ulama Besar dan Tokoh Sufi Mesir
1. Pendahuluan
Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani (898-973 H / 1493-1565 M) adalah salah satu ulama besar, ahli fiqh, dan sufi terkemuka dari Mesir.
- Beliau dikenal sebagai pembaharu ilmu tasawuf yang menyatukan antara syariat dan hakikat.
- Karya-karyanya banyak membahas maqam spiritual, fiqh, dan biografi para wali.
- Beliau adalah pendiri Tariqah Sya’raniyah, cabang dari Tariqah Syadziliyah.
2. Latar Belakang dan Pendidikan
Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani lahir di Qalqasyandah, Mesir, pada tahun 898 H (1493 M) dari keluarga yang saleh.
- Garis keturunannya bersambung ke Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
- Sejak kecil, beliau dikenal sangat cerdas dan memiliki ketertarikan besar terhadap ilmu agama.
- Pada usia 7 tahun, beliau hafal Al-Qur'an dan mulai mempelajari ilmu fiqh serta hadis.
- Melanjutkan pendidikan di Kairo, di mana beliau mendalami ilmu fiqh, tafsir, tasawuf, dan ilmu alat (bahasa Arab, logika, dll).
Guru-Guru Imam Asy-Sya’rani:
- Syaikh Ali Al-Khawwash – Guru utama dalam ilmu tasawuf.
- Syaikh Zakariyya Al-Anshari – Guru dalam ilmu fiqh.
- Syaikh Sya’ban Al-Hanafi
- Syaikh Ahmad Al-Balqini
Di Kairo, beliau bertemu banyak ulama dan sufi, yang membentuk pemikiran dan pendekatan spiritualnya.
3. Keilmuan dan Pengaruh dalam Islam
Syaikh Asy-Sya’rani dikenal sebagai ulama yang menyatukan antara syariat dan tasawuf.
- Menolak ajaran sufi yang menyimpang dan menekankan keseimbangan antara ilmu dan amal.
- Mendekatkan fiqh kepada masyarakat awam dengan bahasa yang mudah dipahami.
- Membela ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah dari berbagai penyimpangan.
Prinsip utama dalam ajarannya:
- Mengamalkan syariat adalah syarat utama mencapai hakikat.
- Tidak ada pertentangan antara fiqh dan tasawuf.
- Menjaga keseimbangan antara ilmu lahir dan batin.
Beliau juga terkenal karena wawasannya dalam ilmu Maqashid Syariah, yaitu memahami tujuan hukum Islam secara mendalam.
4. Karya-Karya Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
Syaikh Asy-Sya’rani adalah penulis produktif yang menghasilkan lebih dari 50 kitab dalam berbagai bidang keilmuan Islam.
A. Kitab Tasawuf
- Al-Mizan Al-Kubra – Karya monumental yang membahas perbedaan mazhab dalam Islam dan cara menyelaraskannya.
- Lawaqih Al-Anwar Al-Qudsiyyah – Kitab tasawuf yang membahas maqam-maqam spiritual.
- At-Tabaqat Al-Kubra – Biografi para wali Allah dari generasi ke generasi.
- Tanbih Al-Mughtarrin – Nasihat bagi mereka yang tertipu oleh dunia.
B. Kitab Fiqh dan Hadis
- Mukhtashar Al-Majmu’ – Ringkasan dari kitab Al-Majmu’ karya Imam An-Nawawi.
- Al-Bahr Al-Mawrud fi Mawafiq Al-Imam Ahmad bin Hanbal wa Ashab Al-Wujuh – Perbandingan fiqh Imam Ahmad dan mazhab lain.
- Mukhtashar Ihya’ Ulumiddin – Ringkasan dari Ihya’ Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali.
C. Kitab Akhlak dan Nasihat
- Bahjatul Asrar – Kitab yang membahas keutamaan dzikir dan doa-doa sufi.
- Al-‘Uhud Al-Muhammadiyyah – Nasihat Rasulullah ﷺ bagi umatnya yang disusun berdasarkan hadis.
5. Keistimewaan dan Karomah Syaikh Asy-Sya’rani
- Memiliki ilmu yang luas dalam fiqh, hadis, dan tasawuf.
- Dikenal sebagai wali besar yang memiliki banyak karomah.
- Mampu melihat keadaan ruhani seseorang hanya dengan melihat wajahnya.
- Sering bertemu dengan Nabi Muhammad ﷺ dalam mimpi dan mendapatkan banyak ilham.
- Menolak menerima hadiah atau gaji dari penguasa agar tetap independen dalam berdakwah.
6. Hubungan dengan Ulama dan Masyarakat
Syaikh Asy-Sya’rani adalah figur ulama yang berpengaruh di Mesir dan memiliki banyak murid serta pengikut.
- Menjadi penasihat para ulama dan pemimpin di Kairo.
- Mengajarkan ilmu di masjid dan zawiyah (pondok sufi).
- Banyak menulis kitab untuk membimbing umat Islam dalam memahami agama dengan benar.
Namun, seperti banyak ulama besar lainnya, beliau juga menghadapi kritik dari sebagian orang yang tidak memahami ajarannya, terutama dari kelompok yang menolak tasawuf.
7. Wafat dan Warisan Ilmu
Pada tahun 973 H (1565 M), Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani wafat di Kairo, Mesir.
- Dimakamkan di Kairo, dan makamnya masih diziarahi oleh banyak orang hingga kini.
- Warisan ilmunya terus hidup dalam kitab-kitabnya yang menjadi rujukan para ulama dan santri di seluruh dunia Islam.
8. Kesimpulan: Warisan Besar Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani
- Seorang ulama besar yang menggabungkan ilmu fiqh dan tasawuf secara harmonis.
- Menjadi rujukan utama dalam ilmu tasawuf yang berbasis syariat.
- Karyanya masih digunakan di berbagai pesantren dan lembaga Islam di dunia.
- Menjadi inspirasi bagi banyak ulama dalam memahami keseimbangan antara ilmu dan amal.
Semoga Allah merahmati Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dan menjadikan kita termasuk orang yang mengambil manfaat dari ilmunya.
0 komentar:
Posting Komentar