TAUHID: MEMURNIKAN KEPERCAYAAN HANYA KEPADA ALLAH
Tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan hanya kepada-Nya kita menyembah, berharap, takut, dan berserah diri. Tauhid adalah fondasi segala amal, poros seluruh keimanan, dan akar dari semua kebaikan.
Tauhid menjadikan hati hanya tertambat kepada Allah — bukan kepada makhluk, bukan kepada sebab, bukan kepada angka-angka dan nama-nama, melainkan hanya kepada Allah yang Maha Esa.
KEDUDUKAN MANUSIA DI TANGAN ALLAH, BUKAN DI TANGAN MAKHLUK
✅ Walaupun banyak manusia memuliakan seseorang, jika Allah menghendaki kehinaan baginya, maka ia pasti menjadi hina.
Penghargaan manusia tidak ada artinya jika Allah murka. Sebab hanya Allah-lah yang Maha Menentukan kemuliaan atau kehinaan.
"Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu segala kebaikan."
(QS. Ali 'Imran: 26)
✅ Walaupun banyak manusia menghinakan seseorang, jika Allah menghendaki kemuliaan baginya, maka ia pasti menjadi mulia.
Tidak penting apa kata manusia, jika Allah telah menetapkan kemuliaan bagi seseorang karena iman, amal, dan ketakwaannya.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."
(QS. Al-Hujurat: 13)
SEMUA KEBIKAN DAN KEBURUKAN BERASAL DARI KEHENDAK ALLAH
✅ Tidak ada satu pun yang dapat meraih kebaikan kecuali jika Allah menghendakinya.
Berapa banyak manusia berusaha sekuat tenaga untuk sukses, namun gagal? Dan berapa banyak yang diberi keberhasilan tanpa diduga?
Karena semua kebaikan adalah karunia, bukan hasil semata.
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh, maka itu dari Allah."
(QS. An-Nisa: 79)
✅ Tidak ada satu pun yang dapat menghilangkan keburukan selain apa yang telah dikehendaki Allah semata.
Hanya Allah yang bisa menyelamatkan dari musibah, bencana, dan penderitaan. Bahkan dokter, harta, dan pertolongan siapa pun tak akan berguna tanpa izin-Nya.
"Dan jika Allah menimpakan suatu mudarat kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia."
(QS. Al-An’am: 17)
SEMUA NI'MAT HANYA DARI ALLAH
✅ Tidak ada satu pun kenikmatan yang diperoleh manusia, selain datang dari Allah semata.
Kenikmatan apa pun—baik lahir maupun batin, dunia maupun akhirat—semua adalah karunia dan pemberian dari Allah, bukan karena hak, bukan karena layak.
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (berbagai macam) kenikmatan-Nya, baik yang kamu ketahui maupun yang tidak kamu ketahui."
(QS. Luqman: 20)
TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA SELAIN DENGAN PERTOLONGAN ALLAH
✅ Tidak ada daya dan upaya pada diri manusia selain dengan pertolongan Allah semata.
Inilah hakikat kalimat yang diajarkan Rasulullah ﷺ:
"Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah."
“Tidak ada daya untuk menghindar dari maksiat dan tidak ada kekuatan untuk taat, kecuali dengan pertolongan Allah.”
Kalimat ini merupakan pengakuan total akan kelemahan diri dan kebergantungan mutlak kepada Allah. Maka siapa yang benar-benar menghayatinya, hatinya tidak akan tertambat kepada kekuatan dunia, melainkan hanya kepada Allah Azza wa Jalla.
KESIMPULAN:
Tauhid bukan hanya ilmu di kepala, tapi keyakinan yang menetap di hati dan tercermin dalam sikap hidup:
- Tidak silau dengan pujian manusia, karena yang menentukan kemuliaan hanyalah Allah.
- Tidak takut hinaan manusia, selama Allah meridhai.
- Tidak berharap kecuali kepada Allah, karena semua kebaikan hanya dari-Nya.
- Tidak menyandarkan pertolongan dan penyelamatan kecuali kepada-Nya.
- Tidak menganggap usaha dan kekuatan sebagai penentu, kecuali atas izin-Nya.
🌿 Penutup
"Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya."
(QS. Ath-Thalaq: 3)
Semoga tulisan ini menjadi penguat tauhid, pelembut hati, dan pembuka jalan menuju ridha-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar