Rabu, 02 Juli 2025

CARA MEMILIH PASANGAN (SUAMI) YANG TEPAT

 


*Dia Berusaha Membuatmu Bahagia*

Dia akan selalu berusaha menunjukkan kepeduliannya, memberikan dukungan emosional, menghormati dan menghargaimu, menginvestasikan waktunya untukmu, memperhatikan kebutuhanmu, bersikap terbuka dan jujur, menunjukkan rasa cemburu yang sehat, dan berusaha membuatmu bahagia. Dengan memahami tanda-tanda ini, kamu bisa lebih peka terhadap perasaan cinta sejati yang mungkin ada di sekitarmu.


*Dia Berusaha Membuatmu Bahagia*

Cinta sejati adalah tentang membuat orang yang kita cintai merasa bahagia. Jika seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan selalu berusaha untuk *membuatmu tersenyum* dan merasa bahagia. Dia akan melakukan hal-hal kecil yang bisa *membuatmu merasa istimewa* , seperti memberikan kejutan atau merencanakan kencan yang romantis. *Kebahagiaanmu akan menjadi prioritas utamanya,*  dan dia akan melakukan segala yang dia bisa untuk memastikan kamu merasa dicintai dan dihargai.


*Dia Menunjukkan Rasa Cemburu yang Sehat*

Meskipun rasa cemburu sering dianggap sebagai hal yang negatif, rasa cemburu yang sehat sebenarnya bisa menjadi tanda cinta sejati. Jika seorang pria benar-benar mencintaimu, dia mungkin akan merasa cemburu ketika melihatmu dekat dengan orang lain, tetapi dia tidak akan membiarkan rasa cemburu itu berubah menjadi sesuatu yang destruktif. Sebaliknya, dia akan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang baik dan terbuka, menunjukkan bahwa dia peduli dengan hubungan kalian.


*Dia Bersikap Terbuka dan Jujur*

Kejujuran adalah fondasi dari hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Jika seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan selalu bersikap jujur dan terbuka denganmu, bahkan tentang hal-hal yang mungkin sulit untuk dibicarakan. Dia tidak akan menyembunyikan perasaan atau masalah dari kamu, melainkan akan berusaha untuk berbicara denganmu dan mencari solusi bersama.


*Dia Memperhatikan Kebutuhanmu*

Seorang pria yang mencintaimu dengan sepenuh hati akan selalu berusaha memenuhi kebutuhanmu, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Dia akan berusaha memastikan kamu merasa nyaman, aman, dan bahagia. Misalnya, jika dia tahu kamu merasa stres karena pekerjaan, dia mungkin akan mengajakmu untuk istirahat sejenak atau melakukan kegiatan yang bisa membuatmu rileks.


*Dia Menginvestasikan Waktunya Untukmu*  

Waktu adalah salah satu hal paling berharga yang bisa diberikan seseorang. Jika seorang pria menghabiskan banyak waktunya denganmu dan selalu berusaha untuk meluangkan waktu di tengah kesibukannya, itu adalah tanda kuat bahwa dia menyukaimu dengan penuh kasih sayang. Dia akan berusaha untuk selalu hadir dalam hidupmu, baik dalam kebahagiaan maupun kesulitan.


*Dia Menunjukkan Rasa Hormat dan Penghargaan*   

Cinta sejati selalu disertai dengan rasa hormat dan penghargaan. Jika seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan menghormati pendapatmu, keputusanmu, dan hak-hakmu sebagai individu. Dia tidak akan mencoba mengendalikanmu atau memaksakan kehendaknya, melainkan akan memberikan ruang bagimu untuk menjadi dirimu sendiri dan berkembang sesuai dengan keinginanmu.


*Dia Memberikan Dukungan Emosional yang Kuat*   

Seorang pria yang cinta dengan sepenuh hati akan selalu ada untukmu, terutama dalam saat-saat sulit. Dia akan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika kamu berbicara tentang masalah atau kekhawatiranmu, dan berusaha memberikan dukungan emosional yang kamu butuhkan. Ini bisa berupa dukungan verbal, seperti kata-kata penyemangat, atau dukungan fisik, seperti pelukan yang menenangkan.


*Dia Menunjukkan Kepedulian yang Konsisten*   

Ketika seorang pria benar-benar menyukaimu dengan penuh kasih sayang, dia akan selalu menunjukkan kepeduliannya, baik dalam situasi penting maupun dalam hal-hal kecil sehari-hari. Misalnya, dia mungkin mengingat hal-hal kecil yang kamu sukai, seperti minuman favorit atau cara kamu menyukai makanan tertentu. Perhatiannya tidak hanya terbatas pada momen-momen besar tetapi juga mencakup detail-detail kecil yang menunjukkan betapa dia peduli dan memperhatikanmu.


*Dia Menunjukkan Kasih Sayang kepadamu*

Kasih sayang adalah kebutuhan dasar dari setiap manusia, tanpa kasih sayang manusia tidak akan pernah ada dimuka bumi ini. Kita lahir didunia ini pun karena adanya kasih sayang. Jika dia menyatakan kepadamu, dan membuktikannya dengan nyata dalam wujud verbal yaitu tutur kata yang bai dan menyelamatkan mu. Dan baik sikap kepadamu, seperti takkan melukai hatimu, menjaga perasaanmu dan tak menyakiti tubuhmu maka itulah tanda dia menyayangimu.


Adapun dalil dalam al-Qur’an maupun hadist. Diantaranya adalah surat ar-Rum ayat 21 sebagai berikut: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, *supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.* Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS.Ar-Rum:21).


*Memahami Ajaran Islam Dalam Urusan Rumah Tangga*

Sakinah mawaddah wa rahmah dari kalimat itulah kita bisa *memurnikan kembali hakikat dan makna dari makna kasih sayang.* 

Pertama, SAKINAH berasal dari sakana yang memiliki arti tenang. Menurut Ibnu Katsir mengartikan Sakinah sebagai berikut:

*Lita’ tafu: Saling mengikat hati.*  Faktor ikatan hati yang dimaksudkan adalah keimanan, bukan harta, kedudukan, apalagi bentuk fisik. Sehingga bisa saling mengingatkan dalam hal kebaikan serta saling menasehati untuk bersabar ketika menghadapi suatu permasalahan.

*Tamilu ‘Ilaiha : Condong kepada orang yang dicintai dan disayangi.* Maksudnya adalah condong pikiran, perasaan, tangggung jawab.
*Tadma’inubiha : Merasa tenang dengan orang yang dicintai dan disayangi.*


Kedua *MAWADDAH,* secara filosofis yaitu adanya dorongan batin yang kuat dalam diri orang yang menyayangi untuk senantiasa berharap dan berusaha menghindarkan orang yang dicintainya dari segala hal yang buruk, dibenci dan menyakitinya. Mawaddah adalah kelapangan dada dan kehidupan.


Ketiga, *“RAHMAH”* yaitu jenis cinta yang _penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi._ Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini _lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri._ Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta Rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya.


Dalam al Qur’an, kerabat disebut al-arham, atau dzawi al- arhamyakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari rahim ibu. Sejak masih berada dalam kandungan anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu melakukan silaturrahmi yang artinya menyambung tali kasih sayang. *Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus* biasanya saling setia lahir batin selama berada di dunia hingga kelak di akhirat.


Dari ketiga pengertian tersebut dapat kita fahami bahwa seseorang yang *dicintai dan disayangi akan mendapatkan kenyamananbaik saat ada maupun tidak berada disamping orang yang disayanginya. Karena pada dasarnya menyayangi *bukanlah mengekang dan membatasi apa yang dilakukan oleh orang yang kita sayangi.* Hal yang demikian ini tentunya tidak bisa diterima karena alasan kasih sayang. Kasih sayang dapat diwujudkan dengan *memberikan dukungan, motivasi serta pengertian-pengertian* untuk mendukung apa yang dilakukan oleh orang yang kita sayangi demi kebaikannya.


Sebagai ummat Islam tentunya mengerti dan memahami setiap hari adalah hari kasih sayang. Ucapan terimakasih dan memuji terhadap Allah adalah salah satu bentuk rasa cinta dan kasih sayang kita terhadap-Nya. Namun alangkah lebih baik lagi apabila diaplikasikan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan nyata dalam aktifitas sehari-hari. Sehingga kita pada akhirnya akan mendapatkan cinta dan kasih sayang-Nya baik untuk saat ini ketika kita hidup di Dunia maupun kelak di Akherat nanti.


*Menjaga Emosi Ketika Komunikasi*

Di antara untuk dapat menjalankan segala nilai kebaikan dalam Islam, maka Shabar sangat dibutuhkan. *Menjaga Emosi Ketika Komunikasi.*  Perilaku sabar di dalam diri seseorang penyabar timbul dari dorongan kasih sayang. Sabar dalam berkomunikasi dengan seseorang perlu untuk dilakukan. Sebab, kadang kala dalam berbicara perlu tahu karakter lawan bicara. Ini meminimalisir kesalahan dalam pengucapan yang bisa menyulut emosi. Apabila lawan bicara mengatakan sesuatu hal yang menyinggung, tindakan yang bisa dilakukan adalah mengatakan ketidaksukaan dalam kalimat yang santun.


*Tidak Putus Asa*

Jika menghadapi suatu musibah atau menghadapi suatu masalah, maka sikap yang seharusnya dilakukan adalah tidak putus asa. Perilaku sabar memang sulit untuk dilakukan, tapi jika terus berusaha maka pasti akan bisa.


*Memberi Kesempatan Kedua*

Saat menjumpai orang di sekitar membuat kesalahan, maka sikap yang harus diberikan yaitu memberikan kesempatan kedua kepada mereka. Dengan catatan, kesalahan orang tersebut masih bisa ditoleransi.


*Menahan Emosi*

Ketika mengetahui emosi pada diri sendiri sedang tidak stabil, maka hal yang perlu untuk dilakukan yaitu menahan emosi. Menahan emosi bisa dilakukan dengan cara berdiam diri dan menghindari sejenak sumber masalah. Setelahnya, lakukan tindakan solutif untuk mengatasinya.


*Menghadapi Proses Dalam Taqwa*

Dalam memulai suatu perjalanan hidup tidak ada yang instan diperoleh. Hal itu pasti disertai dengan perjuangan dan pengorbanan. Oleh karena itu, untuk menghadapinya diperlukan proses bersabar. Sejatinya, lelaki yang patuh dan takut kepada Tuhan akan menjaga sikapnya. Seseorang yang taat agama merupakan ciri-ciri utama lelaki saleh dan baik, sebab ia akan menjadi kunci dalam memimpin rumah tangga yang diberkati Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, artinya:

_“Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian), jika tidak maka niscaya akan terjadi musibah dan kerusakan di bumi"_


*Pemimpin Yang Bertanggung Jawab*

Lelaki yang baik adalah memiliki sifat pemimpin juga bertanggung jawab. Salah satu contoh terkecilnya yakni mampu menjadi pemimpin rumah tangga dan bertanggung jawab bagi istri serta anak-anaknya.  Sifat tersebut tercantum dalam surat An-Nisa ayat 34, artinya: _“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka._


*Rasa Rendah Hati yang Mendalam*

Orang yang religius memiliki rasa rendah hati yang lebih dari sekadar sopan santun. Ini adalah kesadaran mendalam bahwa ada kekuatan ilahi yang jauh lebih besar daripada diri mereka sendiri. Mereka _memahami keterbatasan manusia dan mengakui peran Tuhan dalam hidup mereka._ *Rendah hati* di sini bukan berarti merendahkan diri, tetapi menghormati posisi diri dalam skema besar kehidupan. Kepribadian seperti ini membuat mereka *cenderung bersikap bijaksana dan tidak cepat menghakimi orang lain.*


*Larangan Membuka Rahasia Rumah Tangga*  

Sebagian kondisi rumah tangga layak diketahui publik seperti berbagi ilmu parenting secara umum tanpa menyebut spesifik. Namun sebagian kondisi pasangan suami dan istri tidak boleh dibocorkan ke publik karena bersifat privat atau pribadi sekali. Al-Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H] Juz III, halaman 54 menghimpun sejumlah hadits berisi peringatan atau larangan perihal menyebar kondisi pasangan atau rahasia rumah tangga yang bersifat privat.


Hadits riwayat Imam Muslim berikut ini menyebut rahasia pasangan suami dan istri sebagai amanah besar yang kelak diperhitungkan pada hari kiamat.   _“Dari sahabat Abu Sa‘id Al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Amanah terbesar di sisi Allah pada hari Kiamat adalah seseorang yang memperhatikan istrinya dan sebaliknya kemudian menyebarkan rahasia pasangannya,’”_ (HR Muslim).


Riwayat lain Imam Muslim dan Abu Dawud berikut ini menyebutkan suami atau istri yang membuka rahasia pasangannya sebagai manusia paling buruk di hari kiamat kelak. _“Dalam riwayat lain, ‘Seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari Kiamat adalah seorang laki-laki yang memperhatikan istrinya dan sebaliknya kemudian ia menyebarkan rahasia pasangannya,’”_ (HR Muslim dan Abu Dawud).


_“Dari Asma binti Yazid ra, ia sedang bersama Rasulullah saw. Sementara banyak laki-laki dan perempuan duduk di sekitarnya. ‘Mungkin seseorang menceritakan apa dilakukannya terhadap keluarganya. Bisa jadi seorang istri juga menceritakan apa yang dilakukan terhadap suaminya,’ kata Rasulullah. Orang-orang lalu terdiam. Asma bertanya, ‘Iii… Wahai Rasulullah, sungguh istri-istri melakukan itu dan para suami juga melakukannya?’ ‘Kalian jangan melakukannya karena yang demikian itu seperti setan jantan bertemu setan betina di tengah jalan lalu keduanya berhubungan seksual dan orang-orang melihatnya,’”_ (HR Ahmad). mereka ke publik.


*PENGECUALIAN (TIDAK TERMASUK RAHASIA SUAMI ISTRI*
Tentu saja ada pengecualian daripada semua amanah tersebut, yaitu yang berkaitan dengan *kekerasan dalam rumah tangga apalagi pembunuhan, terjadi perzinahan, atau penggunaan harta pasangan secara zalim, dan termasuk penyesatan dalam upaya menjerumuskan istri kepada kesesatan atau kemaksiatan secara sadar atau tidak*  Semua itu bukan rahasia rumah tangga yang harus disimpan, tetapi informasi yang harus disampaikan sebagai kesaksian di pengadilan misalnya.


Dari sahabat Jabir bin Abdillah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Setiap majelis itu adalah amanah kecuali tiga majelis, penumpahan darah yang haram (pembunuhan), farji yang haram (perzinaan), dan pengambilan harta tanpa hak (perampasan),’”(HR Abu Dawud dan Muslim). 

Penganiayaan suami (menyakiti hati) atas istri adalah larangan agama (haram) yang harus dijauhi. Suami hendaknya selalu berusaha menjaga perasaan istri, bersikap lemah lembut, dan berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.  Jika terjadi, maka istri boleh membukakannya kepada pihak lainnya  untuk mencari fatwa.

Jika Suami Istri Yang Bermasalah Tidak Dapat menyelesaikan berdua maka *Wajib Mencari Bantuan.*
Jika masalah tidak dapat diselesaikan sendiri, suami dan istri dapat mencari bantuan dari pihak ketiga, seperti tokoh agama atau penasihat pernikahan. 


*Mencari Solusi Terbaik

Dalam situasi yang sulit, penting untuk mencari solusi terbaik yang tidak merugikan kedua belah pihak, bahkan jika itu berarti mengambil keputusan yang sulit.


*Kesalahan*  *Wanita yang Salah* ini adalah Kesalahan Pribadi.   *Pria yang Salah* ini adalah Kesalahan Pribadi.
*Suami & Istri* ini adalah arena pernikahan dimana kedua-duanya jika tak mampu dengan baik *Menjalankan Peranan Diri* sebagai suami-istri dalam menjalani *Pernikahannya,* keduanya maka bersalah!  Pernikahan itu adalah suatu tanggung jawab bersama kedua suami istri.   *Baik dan rusaknya* sebuah pernikahan adalah *Kegagalan Kedua Duanya* saat menyatukan dua perbedaan. Jika saling tuding & egois: itulah perceraian. Tapi jika kedua-duanya menyadari kesalahan & kebaikan masing-masing lalu saling Asah Asih Asuh, itulah *Ruh Pernikahan.*


*Kalau Mau Menyelesaikan Urusan*
1. Kedua duanya harus berjanji mengubah sikap dalam upaya mengatasi setiap urusan yakni harus *didasari rasa cinta - kasih sayang -  dan kebijaksanaan serta kesadaran peranan masing-masing.*
2. Menegakkan urusan alam urusan agama baik *SEGI SEGI SYARI'AT* yang qoth'i (muthlaq - tak bisa diganggu gugat) maupun dalam *SEGI-SEGI AQIDAH,* haruslah dalam bingkai Ahlussunah Wal Jama'ah (tak boleh aneh-aneh apalagi sampai menyeleweng dari Ajaran Allah & Rosulullaah). Dan *WAJIB MENINGGALKAN AJARAN YANG TAK SESUAI JUMHUR 'ULAMA'*


3. Jika memang benar-benar ingin kebaikan berumah tangga dan  mendekatkan kepada *Sakinah - Mawadah dan Rahmah* ...maka haruslah _mengutamakan hubungan dalam Nilai-Nilai Syari'at Islam dalam Bingkai 'Adab Akhlaq Assalafush-sholih._ Serta berjama'ah dalam beribadah mengikuti panduan *Jumhur 'Ulama' Madzhab.* (Sebab ... kami anak turun _dzurriyyah Mbah Muhammad Shiddiq Jember_ *Tak mengesahkan dan mentolerir*  _Penyimpangan dari Ahlussunnah Wal Jama'ah_  tapi kami masih bisa mentolerir ketidakmampuan menjalaninya dengan baik sebab belum adanya kefahaman yang memadai !)


Tadarus Al-Quran ini dilakukan secara bertahap, oleh Nabi Muhammad ﷺ .  Membaca Surah Surah dalam Al-Quran di hadapan Jibril AS. Tadarrus dilakukan secara berulang ulang dan bertahap di bulan Ramadhan.  *Tujuan Tadarus:*
Tujuan dari tadarus ini adalah untuk *MEMASTIKAN* Nabi Muhammad *HAFAZH dan MEMAHAMI SELURUH WAHYU* yang diturunkan, serta untuk *MEMASTIKAN TIDAK ADA AYAT YANG TERLEWATKAN.* HAL tersebut _terkandung pengertian_ bahwa Nabi membaca seluruh Ayat-ayat dalam setiap Surah dalam Al Qur'an tanpa _DIKURANG-KURANGINYA atau MENGUBAHNYA ‼️_  *Silakan "JIKA ADA" Fatwa Jumhur 'Ulama yang MEMBENARKAN hal selain daripada itu ‼️*


*AL FAATICHAH RUKUN SHALAT:*
Al-Fatihah adalah rukun shalat artinya  Meninggalkannya dapat *Membatalkan Shalat‼️*  *Kewajiban membaca Seluruh Ayat-ayatnya Di Saat Shalat.‼️* Seorang muslim wajib membaca seluruh ayat dalam surat Al-Fatihah, _tidak boleh ada pengurangan atau penghilangan ayat_ dalam shalat.‼️  Membaca Surat Al-Fatihah adalah sebagian dari rukun dari rukun-rukun shalat yang *Wajib Dibaca Secara Sempurna Ayat-ayatnya!* Maka _membaca sebagian ayat Al-Fatihah atau tak membacanya_ akan *DIANGGAP TIDAK SHOLAT‼️* Menurut Nabi Muhammad  *"Tidak sah shalat orang yang tidak membaca al-Fatihah.” *


Ketahuilah‼️ Sesungguhnya Al Qur'an adalah *UCAPAN TERBAIK* sebab itu adalah *Kalamullah* yaitu *AYAT AYAT SUCI.* Jika ada yang beranggapan bahwa _ADA BAGIAN TERTENTU_ dari Ayat-Ayat Al Qur'an sebagai *Kalimat Yang Tak Baik Untuk Dibaca*  dan hendak berdalil: *"Kalimat yang buruk TAK BOLEH DIBACA, sebab membacanya bisa MENJADI DOA YANG BURUK."* _Betapa dungu dan sangat ceroboh anggapan itu._ Dan betapa berani & lancangnya meyakini _Ada Ayat-Ayat Al Qur'an Yang Tak Layak Dibaca hanya karena alasan dungu & ceroboh tersebut._ Anggapan itu sama dengan telah menilai *AL QUR'AN - KALAMULLAAH TIDAK SUCI‼️* Maka takutlah kepada Allah agar  *TAK MASUK JURANG KEKAFIRAN TERHADAP AL-QUR-AAN SUCI‼️*


KISAH ASYIAH DAN FIR'AUN BUKANLAH TENTANG PERNIKAHAN ORANG KAFIR DAN BERIMAN


*Saat Asyiah diperistri Fir'aun. Fir'aun sangat mencintai Asyiah memaksa maka pasti Fir'aun menurutinya.* Meskipun saat Fir'aun *menetapkan aturan untuk membunuh seluruh bayi Yahudi.* Namun ternyata bayi kecil Musa yang dihanyutkan dalam sebuah kotak di sungai Nil yang ditemukan Asiyah, Asyiah ngotot harus merawatnya ! Sedang Fir'aun tak berdaya melarangnya‼️ *SEMUA INI terjadi saat MUSA BELUM JADI NABI & ASYIAH BELUM BERIMAN KEPADA MUSA AS* _(sebab Musa masih bayi)_


Saat setelah MUSA AS DEWASA dan mengabarkan agamanya, Asyiah barulah mengimani agama dibawa putra angkatnya: Nabi Musa yakni beriman kepada Allah.  *Jika membahas ketaatan istri kepada suami* lalu menghubungkannya dengan Hadits Nabi Muhammad ﷺ yakni _istri disuruh sujud pada suami,_ itu sebagai makna keta'atan yang sungguh kepada *"Suami Yang Benar* menurut syari'at. _Tapi boleh menentang bila suami tak sesuai syari'at._  Dan saat membahas *PERKAWINAN* lalu dihubungkan dengan Fir'aun & Asyiah, seakan ingin mengatakan *"Ada Pernikahan antara Fir'aun Kafir & Asyiah yang beriman."* Padahal tak demikian adanya!  *Sebab Pernikahan Asyiah & Fir'aun terjadi sebelum Asyiah mengimani Nabi Musa AS‼️*


Masa yaiya akan menilai bahwa pernikahan Asyiah dan Fir'aun di saat mereka berdua *MASIH SAMA SAMA KAFIR* itu bisa disamakan dengan pernikahan orang yang beriman dengan orang yang kafir? Ada yang menyesatkan, dimana mereka berkata: _Urusan dosa suami biar ditanggungnya sendiri dihadapan Allaah!  Sedang Istri yang penting tha'at agar masuk Syurga_  Mereka memahami ini dengan mengkaitkan "Ketaatan Istri (:Asyiah) atas suaminya yang kafir (:Fir'aun) dengan memakai *Dalil Sabda Nabi Muhammad* yaitu _istri harus mentha'ati suami_ tapi *menafsikan mengikuti pengajaran suami secara mutlak?*  _Apakah mereka kira Asyiah yang beriman mau mentaati Fir'aun yang kafir?_* TIDAK‼️ BAHKAN MEREKA BERCERAI‼️*


Justru saat Fir'aun mengetahui Asyiah mengimani Kenabian Musa AS yang saat beliau *DEWASA & DIANGKAT SEBAGAI NABI,* Fir'aun malah menjadi *MURKA* kepada Asyiah. Fira'un betul-betul *Tidak terima dengan Keputusan Iman istrinya.* _Sehingga putuslah hubungan pernikahan antara Fir'aun dan Asyiah !_ Asyiah lebih memilih beriman kepada Musa AS daripada bersama Fir'aun. Lalu sebab inilah Fir'aun memberikan *Dua Pilihan Berat* yakni: *Memilih tetap bersamanya dan tidak akan mendapat hukuman* atau *Tetap beriman kepada Musa AS dan mendapat hukuman pedih._Setelah ini tidak ada lagi pernikahan Asyiah & Fir'aun !_ *Berpisahlah antara yang kafir dan yang Iman !*


Fira'un *menetapkan hukuman berat* saat adanya perbedaan itu, dia memerintahkan algojonya mengikat kedua tangan dan kaki Asyiah pada empat buah tiang dengan posisi tubuh menghadap sengatan matahari. Kemudian tubuh Asyiah dicambuk dan ditinggalkan begitu saja oleh Fira'un dan pengikutnya di padang pasir. Mendapat siksaan yang pedih itu, iman Asyiah tetap tak goyah. Fir'aun memerintahkan anak buahnya melemparinya dengan batu besar. Asyiah pasrah dan hanya berserah diri kepada Allah SWT. *Lalu perihal manakah yang hendak dijadikan gambaran _Adanya PERNIKAHAN IMAN DENGAN KAFIR dalam riwayat di atas??*


Masih dalam keadaan tangan terikat, tubuh penuh luka bekas cambukan. Sambil menahan perih, Asyiah berdoa kepada Allah SWT. Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: *"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."*
Jadi Asyiah malah _memohon Keselamatan dari Kejahatan Fir'aun._  *Bukan memilih melanjutkan hidup bersama Fir'aun dalam pernikahan beda keyakinan, bahkan lebih memilih mati daripada HIDUP dengan orang KAFIR !* Makanya *BERFIKIRLAH YANG LOGIS!*


Asyiah binti Muzahim meninggal dunia sesaat setelah mulutnya mengatup di akhir doa. Dia tak lagi merasakan sakit saat batu besar yang dilemparkan algojo Fir'aun mengenai tubuhnya. *Hukuman itulah yang diartikan sebagai MOMEN PERCERAIAN ANTARA ASYIAH & FIR'AUN !* ... _Tidak lagi hidup bersama dalam pernikahan !_   *FAHAMI DENGAN SEKSAMA AGAR LURUS HATI KEPADA KEBENARAN ??* Rasulullah ﷺ menyebut, Asiyah binti Muzahim adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling utama. Diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Hadist Ahmad, beliau bersabda:  "Wanita penduduk surga yg paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asyiah binti Muzahim ; istri Fir'aun, & Maryam binti 'Imron'".


*Wahai JIWA YANG TENANG! Jangan Engkau Tertipu Dengan Ucapan Lembut Tapi Mengandung Penyesatan !*
• _Tiada ketaatan kepada manusia dengan bermaksiat kepada Allah_ adalah sebuah *Prinsip Dalam Islam* yang artinya _tidak ada kewajiban taat kepada siapapun_ (termasuk orang tua, pemimpin, suami dll) jika perintahnya bertentangan dengan Ajaran Allah (maksiat). *Ketaatan sejati hanya kepada Allah,* dan ketaatan kepada makhluk hanya berlaku dalam hal-hal *yang sesuai dengan ajaran agama.*
• Bahwa pernikahan antara Fir'aun dan Asyiah hanya saat agama Asyiah dengan Fir'aun sama.


Hanya bermodal perkataan-perkataan yang menakjubkan *Wali Allah* dan *Masih terhijab makanya takkan menerima* dan *Belum sampai makanya tak faham, hingga dapat hidayah.* Dan Kata kata yang *meninggikan diri sendiri & hampir menyamakan diri dengan Allah tanpa terasa.* Lalu berkata seakan benar *walaupun tanpa dalil yang bisa diunjukkan.* Bahkan berani berbuat yang *sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad ﷺ sendiri.*   Akal tak dipakai, _lalu tak faham logika,_ Tapi _merasa sangat yakin sedang berdiri dalam kebenaran hakiki_ dengan ilmu tanpa *Tanpa Legalitas Mursyid & Bimbingan Ulama' Ahlussunah Wal Jama'ah*   


*Saat Asyiah diperistri Fir'aun.* Fir'aun sangat mencintai Asyiah memaksa maka pasti Fir'aun menurutinya.* Meskipun saat Fir'aun *menetapkan aturan untuk membunuh seluruh bayi Yahudi.* Namun ternyata bayi kecil Musa yang dihanyutkan dalam sebuah kotak di sungai Nil yang ditemukan Asiyah, Asyiah ngotot harus merawatnya ! Sedang Fir'aun tak berdaya melarangnya‼️ *SEMUA INI terjadi saat MUSA BELUM JADI NABI & ASYIAH BELUM BERIMAN KEPADA MUSA AS* _(sebab Musa masih bayi)_


Saat setelah MUSA AS DEWASA dan mengabarkan agamanya, Asyiah barulah mengimani agama dibawa putra angkatnya: Nabi Musa yakni beriman kepada Allah.  *Jika membahas ketaatan istri kepada suami* lalu menghubungkannya dengan Hadits Nabi Muhammad ﷺ yakni _istri disuruh sujud pada suami,_ itu sebagai makna keta'atan yang sungguh kepada *"Suami Yang Benar* menurut syari'at. _Tapi boleh menentang bila suami tak sesuai syari'at._  Dan saat membahas *PERKAWINAN* lalu dihubungkan dengan Fir'aun & Asyiah, seakan ingin mengatakan *"Ada Pernikahan antara Fir'aun Kafir & Asyiah yang beriman."* Padahal tak demikian adanya!  *Sebab Pernikahan Asyiah & Fir'aun terjadi sebelum Asyiah mengimani Nabi Musa AS‼️*


Masa ya iya akan menilai bahwa pernikahan Asyiah dan Fir'aun di saat mereka berdua *MASIH SAMA SAMA KAFIR* itu bisa disamakan dengan pernikahan orang yang beriman dengan orang yang kafir? Ada yang menyesatkan, dimana mereka berkata: _Urusan dosa suami biar ditanggungnya sendiri dihadapan Allaah!  Sedang Istri yang penting tha'at agar masuk Syurga_  Mereka memahami ini dengan mengkaitkan "Ketaatan Istri (:Asyiah) atas suaminya yang kafir (:Fir'aun) dengan memakai *Dalil Sabda Nabi Muhammad* yaitu _istri harus mentha'ati suami_ tapi *menafsikan mengikuti pengajaran suami secara mutlak?*  _Apakah mereka kira Asyiah yang beriman mau mentaati Fir'aun yang kafir?_*TIDAK ‼️ BAHKAN MEREKA CERAI‼️*


Justru saat Fir'aun mengetahui Asyiah mengimani Kenabian Musa AS yang saat beliau *DEWASA & DIANGKAT SEBAGAI NABI,* Fir'aun malah menjadi *MURKA* kepada Asyiah. Fira'un betul-betul *Tidak terima dengan Keputusan Iman istrinya.* _Sehingga putuslah hubungan pernikahan antara Fir'aun dan Asyiah !_ Asyiah lebih memilih beriman kepada Musa AS daripada bersama Fir'aun. Lalu sebab inilah Fir'aun memberikan *Dua Pilihan Berat* yakni: *Memilih tetap bersamanya dan tidak akan mendapat hukuman* atau *Tetap beriman kepada Musa AS dan mendapat hukuman pedih.*  Setelah ini tidak ada lagi pernikahan Asyiah & Fir'aun‼️ *Terpisahlah antara kafir & yang Iman‼️*


Fira'un *menetapkan hukuman berat atas Asyiah* saat beda iman, Fir'aun memerintahkan algojonya _mengikat kedua tangan & kaki Asyiah pada empat buah tiang dengan posisi tubuh menghadap sengatan matahari._ Kemudian tubuh Asyiah *dicambuk dan melemparinya dengan batu besar ditinggalkan begitu saja oleh Fir'aun dan pengikutnya di padang pasir‼️* Mendapat _siksaan yang pedih dari Fir'aun itu, iman Asyiah tetap tak goyah._   Asyiah pasrah dan hanya berserah diri kepada Allah SWT.  Lalu hal yang manakah yang hendak dijadikan gambaran adanya *Pernikahan antara yang Iman dan Kafir dalam kisah itu?‼️*


Masih dalam keadaan tangan terikat, tubuh penuh luka bekas cambukan. Sambil menahan perih, Asyiah berdoa kepada Allah SWT. Doa Asiyah diabadikan dalam Surat At-Tahrim ayat 11 yang artinya: *"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim."*  Jadi Asyiah malah _memohon Keselamatan dari kejahatan Fir'aun._  *Bukannya memilih melanjutkan hidup bersama Fir'aun dalam pernikahan beda keyakinan,* bahkan lebih _memilih mati daripada HIDUP dengan orang KAFIR !_ Makanya *BERFIKIRLAH yang LOGIS!*


Asyiah binti Muzahim meninggal dunia sesaat setelah mulutnya mengatup di akhir doa. Dia tak lagi merasakan sakit saat batu besar yang dilemparkan algojo Fir'aun mengenai tubuhnya. *Hukuman itulah yang diartikan sebagai MOMEN PERCERAIAN ANTARA ASYIAH & FIR'AUN !* ... _Tidak lagi hidup bersama dalam pernikahan !_   *FAHAMI DENGAN SEKSAMA AGAR LURUS HATI KEPADA KEBENARAN ??* Rasulullah ﷺ menyebut, Asiyah binti Muzahim adalah salah satu wanita penghuni surga yang paling utama. Diriwayatkan Ibnu Abbas dalam Hadist Ahmad, beliau bersabda:  "Wanita penduduk surga yg paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asyiah binti Muzahim ; istri Fir'aun, & Maryam binti 'Imron".

****

STATEMENT SYUBHAT

Bila ada orang beragama Kristen Yahudi Hindu Budha Konghucu Atheis Kaum yang Sesat berkata kepada orang Muslimin : *"JANGANLAH MERASA PALING BENAR SENDIRI, sebab hal itu termasuk AKHLAQ YANG BURUK ‼️"* Sangat Lucu 🤣🤣🤣🤣 ‼️ Maka kita  wajib menjawab dengan hak. Bahwa *Agama Islam memang agama paling  baik sebab Islam adalah agama yang PALING BENAR & RIDHOI ALLAH‼️* Adapun yang _Lebih sederhana daripada_ itu yakni : *Murid terhadap gurunya, Orang berwawasan sempit (bodoh) terhadap orang 'alim, Anak terhadap orang tuanya* adalah termasuk *TAK LAYAK & TAK BERHAK* menggunakan _PERKATAAN ITU_ sebab Tak benar, Tak beradab sopan santun dan Sikap durhaka‼️


*BUKAN MANEGAKKAN PERNIKAHAN* Jika seorang suami *hanya mendalam soal hak-haknya atas istri* namun _dangkal soal kewajibannya terhadap istri,_ dan demikian pula sebaliknya‼️ Suami-Istri seharusnya lebih mendalami soal-soal kewajibannya masing-masing. Sehingga *keduanya berlomba-lomba dalam memenuhi kewajibannya atas pasangannya.* Dengan demikian keduanya akan _memperoleh yang terbaik dari haknya masing-masing._ Bukan yang sebaliknya  yaitu saat kedua suami dan istri lebih kepada *saling menuntut haknya masing-masing* lalu yang menyebabkan kedua-duanya *tak lagi memperhatikan peranan dan menegakkan kewajibannya* terlebih _saat keduanya saling bermusuhan._


*DUA KESELAMATAN*  Manusia membutuhkan bertahan dalam hidup. Ada 2 yang harus selamat dalam kehidupannya. Pertama: *Selamat badannya* dan Kedua: *Selamat Akal & Hatinya.*  Mengapai 2 macam selamat dalam rangka menggapai hidup bahagia dunia dan akhirat. Berupaya sebaik mungkin bekerja, berjuang dan berdoa agar kedua hal itu selamat. Dan *melengkapi diri dengan 'Ilmu, 'Amal dan Akhlaq yang baik & benar* agar bisa _mengikuti panduan kehidupan hakiki_ yakni *"PENGAJARAN ALLAH & ROSULULLAAH"* Bilamana telah tercapai suatu *ketegakan agama* dalam hidupnya, maka _terjaminlah kedua macam keselamatan itu._ Namun jika tak bisa apalagi sengaja tak menegakkannya, maka pastilah jauh dari keselamatan.


*URUSAN KEKERASAN DALAM MENDIDIK*  Mendidik adalah tugas seorang guru sampai ulama. Orang tua dan suami adakalanya menjadi guru bagi anak dan istrinya. Namun pada kenyataannya dalam mendidik seseorang anak dan istri, _seorang ayah atau suami_ kadang bahkan sering kali menunjukkan *pola yang tidak mencerminkan kehormatan sebagai guru* yang baik dan benar dihadapan anak dan istrinya. Yaitu sengaja atau tidak disadari telah *menggunakan kekerasan verbal, sikap & fisik* yang berakibat _gagalnya tujuan pendidikan dan bahkan berujung pada kegoncangan mental atau jiwa dan kerusakan fisik._ Maka seseorang yang *terposisi sebagai guru,* mereka pun harus melengkapi diri dengan pengetahuan luas.


Semakin jelas bahwasanya *AGAMA SESEORANG* itu dapat *dirasakan dari baik atau buruknya dari sikapan atau akhlaq.* Walaupun banyak _'ilmu & 'Amalnya,_ tapi manakala *tak dapat dirasakan kebaikannya di dalam hati* dalam penerapannya terhadap kaum Muslimin-Mu'minin, maka *dipastikan bahwa mereka itu buruk agamanya.* Oleh sebab itu pulalah Para Ulama' telah memberikan *"Benang Merah"* tentang _siapa-siapa yang berakhlak buruk maka mereka dinilai sebagai orang yang kurang agamanya‼️_  Dan sebaik-baik manusia adalah Nabi Muhammad ﷺ sebagai Rosulullah yang *Menteladankan Akhlaq Mulia.*


*DOSA DOSA*  Orang yang zhahirnya beribadah tapi bathinnya bermaksiat yaitu *orang yang Riyaa' - 'Ujub - Sombong - Hasad - Buruk Akhlaq - Sesat Aqidah* Dan takkan pernah mampu menyadari kesalahannya, sebab sedang merasa melakukan kebaikan. _Bila dibandingkan dengan orang yang melakukan maksiat nyata - dosa nyata,_ tapi *MASIH BISA MENYADARI KESALAHANNYA* adalah lebih baik daripada orang yang *berbuat kesalahan yang tak mampu menyadari kesalahannya.* Sebab orang yang _berbuat dosa tapi merasa berbuat baik_ adalah orang yang *takkan pernah bertaubat* sampai menyadari kesalahannya (:Riyaa' - 'Ujubnya - Sombong - Dengki - Buruk Akhlaq - Kesesatan Aqidahnya)‼️


*ORANG YANG BERSALAH*  Kita sudah *sering mendengar*  jika seseorang itu *dalam posisi benar akan menjadi berani, terbuka dan jujur.* Sedangkan orang yang _dalam posisi salah, akan merasa ketakutan, tertutup dan dusta‼️_ Seperti itulah *bawaan manusia,* sebab manusia _Punya Hati Nurani._ Manusia yang baik dan benar akan *merasa aman untuk terbuka & jujur apa adanya dan tidak perlu merasa khawatir* jika diketahui kebaikan & kebenarannya dan biasanya ditandai dengan *KETENANGAN‼️* Tapi sebaliknya *orang yang salah akan berusaha menutupi kesalahan dan keburukannya* sebab sangat _malu dan takut jika diketahui keburukan dan kesalahannya_ dan biasanya ditandai dengan *KEKALUTAN & KEBINGUNGAN‼️*


**  Mengata telah memaafkan, tetapi mengapa sikap tak terasa nyaman? Mengapa masih melakukan penghukuman? Mengapa tuturan masih tak enak didengarkan? Mengapa mata tajam masih selalu menghujam hati? Mengapa nafkah tak dicukupi? Mengapa kepercayaan tak diberikan lagi? Semuanya selalu menyayat perasaan di hati‼️ *Kalaupun salah* tapi _tak benar-benar hendak menyalahi._  *Kalau mau berdebat,* maka _sikap kurang taat hanyalah akibat_... yaitu *Ulah suami yang tak mau memahami istri.* Padahal _istri sedang mengandung‼️_  Akhirnya semakin nyata bagi istri, sebenarnya suami tak menyayanginya, sangat egois & emosional‼️*


*MENILAI SALAH VERSI ?*  Sementara masing-masing fihak yang berselisih dalam suatu permasalahan, akan _cenderung menilai buruk atas sikap dan tindakan_ terhadap fihak lain dengan *versinya sendiri-sendiri.* Namun saat *dikonfirmasi dengan Hukum Agama,* pastilah akan nampak *siapa-siapa yang sikap dan tindakannya sesuai dengan agama atau siapa yang bertentangan.* Dengan memahami ini, seseorang terdidik untuk _tidak menilai seseorang_ selain dengan mengikuti *Panduan Hukum Agama Islam* yang lurus. Tidak bijak menilai dengan pendapatnya sendiri-sendiri yang cenderung _mengikuti hawa nafsu dan fitn syethan._  *Allah lebih mengetahui siapa-siapa yang Bershabar Bertaqwa dan Bertawakkal‼️*


Allah pasti akan *mengokohkan kedudukan* orang-orang yang *Bershabar, Bertaqwa dan Bertawakkal* dengan _kebenaran dan kebaikan mereka._ Dan Allah akan *melemahkan kedudukan* orang-orang yang *Fasiq, Munafiq dan Zholim* dengan segala _keburukan, Kesesatan dan kebathilan mereka._ Dan manakala *kebenaran dan kebaikan dilemparkan kepada kebathilan, kesesatan dan kezholiman* itu, maka _musnah dan hancurlah segala kebathilan kesesatan dan kezholiman‼️_  Apakah mereka mengira bahwa Allaah akan *melanggengkan kejahatan* dan *membiarkan penganiayaan berlanjut?* Tentu saja tidak demikian‼️ Dan sesungguhnya *Allah Penolong dan Pelindung bagi orang-orang yang Bershabar, Bertaqwa dan Bertawakkal‼️*


*Bermusyawarah Dengan Orang Kacau Fikiran & Sesat*  Mana mungkin hendak berdialog dalam permusyawarahan dengan orang yang tidak mampu memahami logika yang bisanya cuma berkata, *"Kalian belum sampai maqomnya"* Bagaimana kita akan bermusyawarah dengan orang yang *"Berpedoman kepada pendapatnya sendiri dan dalil dari dirinya sendiri"* yang tak ditemukan dalam penjelasan dari *Al Qur'an dan Al Chadits serta Jumhur 'Ulama.*  Bagaimana akan tersampaikan kebenaran yang logis kepada _orang yang tak mampu mencerna logika?_  Jikalau perkara 'Aqidah & Syari'at semuanya telah terang dalam Al Qur'an dan Al Chadits serta Jumhur 'Ulama. *Lalu bagaimana caranya menjelaskan kepada tak yang sepedoman‼️*


Hanya bermodal perkataan-perkataan yang menakjubkan *Wali Allah* dan *Masih terhijab makanya takkan menerima* dan *Belum sampai makanya tak faham, hingga dapat hidayah.* Dan Kata kata yang *meninggikan diri sendiri & hampir menyamakan diri dengan Allah tanpa terasa.* Lalu berkata seakan benar *walaupun tanpa dalil yang bisa diunjukkan.* Bahkan berani berbuat yang *sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad ﷺ sendiri.*   Akal tak dipakai, _lalu tak faham logika,_ Tapi _merasa sangat yakin sedang berdiri dalam kebenaran hakiki_ dengan ilmu tanpa *Tanpa Legalitas Mursyid & Bimbingan Ulama' Ahlussunah Wal Jama'ah*  _Berjalan dengan tafsiran sendiri lalu menganggap dari Allaah ‼️_


*PEMIMPIN ZHALIM*  Sebagai pemimpin pastilah akan menentukan segala aturan atau peraturan. Betapa *banyak pemimpin yang merusak.* Ada yang merusak negeri, ada yang merusak rakyat, ada yang _merusak tatanan kemasyarakatan,_ ada yang _merusak berbagai macam perikehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan alam,_ bahkan pemimpin juga bisa _merusak pemikiran dan hati manusia._ Para *pemimpin yang zhalim adalah manusia terburuk di atas muka bumi.* Bumi menjadi rusak, Manusia menjadi mayat dan Peradaban manusia menjadi kacau balau *oleh keaniayaan pemimpin.* Gara-gara pemimpin juga _dapat menghancurkan apapun yang telah dibangun_ *baik fisik dan peradaban juga tatanan agama.*


*DOGMA SESAT*  Seperti *Kristen* yang mengajarkan agamanya dengan *DOGMA TAK LOGIS.* Dan _Wahabi Salafi_ juga sedemikian berani mengajarkan Al Qur'an tanpa *QOIDAH YANG BENAR* dalam menafsirkan Al Qur'an, yakni *TEKSTUAL.* Tapi ternyata tak berhenti cukup disitu, ada pula *DOGMA SPIRITUAL "DUKUN"* juga telah ikut-ikutanan dalam _Mengacak-acak Ayat Ayat Al Qur'an_ secara semaunya sendiri tanpa ilmu. Padahal Nabi Muhammad ﷺ telah mengingatkan, *"Tidak boleh menafsikan Al Qur'an dengan semaunya sendiri"*  tanpa ilmu pengetahuan dan tekstual. Hal itu hanya akan *mengakibatkan kesesatan diri sendiri dan menyesatkan orang lain juga.*

*

0 komentar:

Posting Komentar