Selasa, 10 Juni 2025

DOA DI SURAH 'ALI 'IMRON

GenZART


Doa ini merupakan bagian dari rangkaian doa orang-orang ulul albab (berakal) dalam Surah Āli ‘Imrān ayat 190–194. 


Ayat ini kutipan dari Doa dalam Surah Ali 'Imran ayat 191, yang berbunyi lengkap sebagai berikut: 

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."



🌿 Konteks Ayat:

Ayat ini merupakan bagian dari rangkaian ayat tentang orang-orang yang berakal (ulul albab), yaitu mereka yang:

  • Selalu mengingat Allah dalam segala keadaan (berdiri, duduk, berbaring),
  • Merenungkan ciptaan langit dan bumi,
  • Meyakini bahwa semua itu tidak diciptakan sia-sia,
  • Memohon perlindungan dari siksa neraka.


🌿 Pelajaran dari Ayat Ini:

  1. Tafakur adalah amalan penting dalam Islam — merenungi ciptaan Allah membawa kepada keimanan yang lebih kuat.
  2. Segala sesuatu yang Allah ciptakan memiliki hikmah dan tujuan.
  3. Pengakuan atas kesucian Allah (سُبْحَانَكَ) menjadi wujud kerendahan hati hamba.
  4. Doa agar diselamatkan dari adzab neraka mencerminkan kesadaran akan akhirat.


Ayat dari Surah Ali 'Imran ayat 192, yaitu lanjutan dari ayat sebelumnya.

رَبَّنَا إِنَّكَ مَن تُدْخِلِ ٱلنَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُۥ ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Artinya:

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan dia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun."



🌿 Makna dan Pelajaran:

  1. Adzab neraka adalah kehinaan sejati. Orang yang masuk neraka adalah orang yang benar-benar merugi di sisi Allah.
  2. Tidak ada penolong bagi orang zalim. Artinya, keadilan Allah sangat tegas, dan tidak ada kekuatan selain dari-Nya.
  3. Doa ini menggambarkan ketakutan dan kerendahan hati seorang mukmin di hadapan Allah, seraya memohon perlindungan dari hukuman akhirat.


Ayat dari Surah Āli 'Imrān (3): 193, bagian dari rangkaian doa orang-orang yang berakal (ulul albab).

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ

Artinya:

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mendengar seorang penyeru yang menyeru kepada iman, (yaitu): 'Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,' maka kami pun beriman.
Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami, dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbakti."


🌿 Pelajaran dari Ayat Ini:

  1. Menjawab seruan iman adalah ciri orang yang menggunakan akal dan hatinya.
  2. Beriman bukan sekadar percaya, tetapi dilanjutkan dengan permohonan ampun, pembersihan dosa, dan harapan wafat bersama orang-orang saleh.
  3. Doa ini sangat dianjurkan dibaca oleh siapa pun yang ingin istiqamah dalam iman dan memohon husnul khatimah.


 Pesan Indah dari Ayat Ini:

  • Doa ini mencerminkan pengakuan iman, disusul dengan permohonan tiga hal penting:
    1. Ampunan dosa besar (ذنوب)
    2. Penghapusan kesalahan kecil (سيئات)
    3. Wafat bersama orang-orang saleh (الأبرار)


Ayat ini adalah bagian dari doa ulul albab dalam Surah Āli ‘Imrān ayat 194, yang merupakan penutup dari rangkaian doa orang-orang berakal dalam ayat 190–194:

رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ ۖ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ

Artinya:

"Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui para rasul-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."



✨ Makna dan Kandungan Doa:

  1. Permohonan kepada Allah agar janji-janji kebaikan yang disampaikan lewat para rasul dipenuhi.

    • Ini mencakup ampunan, surga, keselamatan, dan pahala akhirat.
  2. Permintaan untuk tidak dihinakan di Hari Kiamat.

    • Hari itu adalah hari pengungkapan segalanya — kehinaan di sana adalah kehinaan sejati.
  3. Pengakuan penuh kepercayaan kepada Allah — bahwa janji-Nya pasti benar:
    "InnaKa laa tukhliful miiaad"



Doa Mohon Pengampunan dan Kemenangan atas Musuh

 Doa ini berasal dari Surah Āli ‘Imrān ayat 147. Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh para nabi, orang-orang jujur, dan pejuang di jalan Allah ketika menghadapi ujian dan musuh.

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِىٓ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَـٰفِرِينَ

Artinya:

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan berlebih-lebihan kami dalam urusan kami, dan teguhkanlah pendirian kami, serta tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."



✨ Makna dan Kandungan:

  1. Memohon ampunan atas dosa-dosa pribadi, dan kesalahan karena kelebihan dalam urusan (israaf dalam sikap atau tindakan).
  2. Permintaan agar Allah mengokohkan langkah dan keteguhan hati, terutama saat berjuang menghadapi tantangan.
  3. Doa agar ditolong dalam perjuangan, bukan karena kekuatan sendiri, tetapi karena pertolongan Allah.


💡 Pelajaran:

  • Bahkan para pejuang di jalan Allah tetap merendahkan diri dan mengakui dosa mereka.
  • Kemenangan dalam perjuangan bergantung pada pengampunan, keteguhan, dan pertolongan dari Allah, bukan semata kekuatan fisik.

Berikut ini adalah doa berasal dari Surah Āli ‘Imrān ayat 8:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Artinya:

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."



✨ Makna dan Kandungan:

  1. Permohonan agar hati tetap istiqamah setelah mendapat hidayah — karena hati manusia bisa berbolak-balik.
  2. Permohonan rahmat khusus dari Allah, yang menjaga, membimbing, dan menguatkan.
  3. Penegasan sifat Allah sebagai al-Wahhāb — yang terus-menerus memberi karunia tanpa batas.


💡 Catatan Tambahan:

Kata "تُزِغْ" (tuzigh) berasal dari akar kata زاغ yang artinya "menyimpang" atau "condong dari kebenaran."
Doa ini sangat cocok dibaca saat merasa khawatir akan ketidakistiqamahan, terutama di tengah fitnah akhir zaman.




0 komentar:

Posting Komentar