Selasa, 27 Mei 2025

LAMBUNG & SEKITARNYA

 


Berikut adalah anatomi dan fungsi lambung dalam tubuh manusia secara ringkas dan jelas:



I. Anatomi Lambung

Lambung (gaster) adalah organ otot berbentuk seperti kantong yang terletak di bagian kiri atas rongga perut, tepat di bawah diafragma. Anatomi lambung terbagi menjadi beberapa bagian:

  1. Kardia

    • Bagian yang menghubungkan esofagus (kerongkongan) dengan lambung.
    • Terdapat sfingter esofagus bawah untuk mencegah isi lambung naik kembali.
  2. Fundus

    • Bagian atas lambung, berbentuk kubah, biasanya menyimpan gas hasil proses pencernaan.
  3. Corpus (badan lambung)

    • Bagian utama lambung tempat terjadinya pencernaan kimiawi makanan.
  4. Antrum (bagian bawah lambung)

    • Tempat makanan dihaluskan sebelum masuk ke usus halus.
  5. Pilorus

    • Bagian akhir lambung yang mengatur aliran makanan ke duodenum (usus 12 jari), melalui sfingter pilorus.


II. Dinding Lambung Terdiri dari 4 Lapisan:

  1. Mukosa – lapisan dalam yang mengeluarkan enzim dan asam lambung.
  2. Submukosa – berisi pembuluh darah dan saraf.
  3. Lapisan otot – membantu pengadukan dan pergerakan makanan.
  4. Serosa – lapisan luar yang melindungi lambung.


III. Fungsi Lambung

  1. Pencernaan Mekanik

    • Mengaduk dan menghancurkan makanan menjadi bubur halus (kimus) dengan gerakan otot lambung.
  2. Pencernaan Kimiawi Menghasilkan

    • Asam klorida (HCl): membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim. 
    • Pepsinogen → Pepsin: enzim pemecah protein. 
    • Mukus: melindungi dinding lambung dari asam.
  3. Penyimpanan Makanan

    • Menyimpan makanan sementara sebelum dilanjutkan ke usus halus.
  4. Mengontrol Aliran Makanan

    • Mengatur pelepasan makanan ke usus 12 jari secara bertahap melalui sfingter pilorus.


Penyakit-penyakit yang umum terkait lambung

Berikut adalah penyakit-penyakit yang umum terkait lambung, lengkap dengan penjelasan singkat:


1. Gastritis (Radang Lambung)

  • Penyebab: Infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat NSAID (aspirin, ibuprofen), stres, alkohol.
  • Gejala: Nyeri ulu hati, mual, muntah, perut kembung, nafsu makan menurun.

2. Tukak Lambung (Ulkus Peptikum)

  • Penyebab: H. pylori, konsumsi obat antiinflamasi, stres, pola makan buruk.
  • Gejala: Nyeri seperti terbakar di perut, bertambah saat perut kosong, mual, feses berdarah/hitam.

3. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

  • Penyebab: Melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan.
  • Gejala: Rasa asam di mulut, nyeri dada, sulit menelan, batuk kronis.

4. Dispepsia (Maag Fungsional)

  • Penyebab: Tidak spesifik; bisa karena lambung lambat kosong, stres, gangguan pencernaan ringan.
  • Gejala: Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas, cepat kenyang, perut penuh/kembung.

5. Kanker Lambung (Gastric Cancer)

  • Penyebab: Infeksi kronis H. pylori, makanan tinggi garam dan pengawet, faktor genetik.
  • Gejala: Penurunan berat badan, muntah berdarah, nafsu makan menurun, lemah.

6. Gastroparesis

  • Penyebab: Umumnya akibat kerusakan saraf (misalnya karena diabetes).
  • Gejala: Lambung lambat kosong, mual, muntah, perut kembung, cepat kenyang.

7. Hernia Hiatal

  • Penyebab: Bagian atas lambung menonjol ke rongga dada melalui diafragma.
  • Gejala: Serupa dengan GERD — mulas, asam lambung naik, nyeri dada.

8. Stenosis Pilorus

  • Penyebab: Penebalan otot pilorus (umum pada bayi).
  • Gejala: Muntah proyektil, dehidrasi, berat badan tidak naik.


Menjaga Kesehatan Lambung 

Menjaga lambung tetap sehat sangat penting untuk mencegah gangguan seperti maag, gastritis, dan GERD. Berikut adalah cara-cara efektif menjaga kesehatan lambung:


I. Pola Makan Sehat

  1. Makan Teratur

    • Hindari telat makan atau melewatkan waktu makan.
    • Usahakan makan 3 kali sehari + camilan sehat jika perlu.
  2. Makan dalam Porsi Kecil

    • Makan sedikit tapi sering lebih baik daripada makan banyak sekaligus.
  3. Kunyah Makanan dengan Baik

    • Membantu kerja lambung dalam mencerna makanan.
  4. Hindari Makanan Pemicu Asam Lambung

    • Makanan pedas, asam, berminyak, gorengan, dan makanan olahan.
    • Hindari juga cokelat, tomat, kopi, soda, dan alkohol.

II. Gaya Hidup Sehat

  1. Kelola Stres

    • Stres bisa memicu produksi asam lambung berlebih.
    • Lakukan relaksasi, zikir, doa, meditasi, atau olahraga ringan.
  2. Hindari Merokok dan Alkohol

    • Keduanya dapat merusak lapisan pelindung lambung dan memicu iritasi.
  3. Tidak Langsung Tidur Setelah Makan

    • Beri jeda 2–3 jam setelah makan sebelum tidur.
  4. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi

    • Mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
  5. Jaga Berat Badan Ideal

    • Kegemukan memberi tekanan pada perut dan memicu refluks.

III. Hindari Penggunaan Obat Sembarangan

  • Batasi konsumsi obat antiinflamasi seperti aspirin, ibuprofen tanpa resep dokter.
  • Gunakan pelindung lambung bila terpaksa mengonsumsinya.

IV. Konsumsi Herbal dan Makanan Penyehat Lambung (Secara Alami)

  • Madu – melapisi dan menenangkan lambung.
  • Kunyit – antiinflamasi, membantu regenerasi mukosa lambung.
  • Daun salam, temulawak, jahe, lidah buaya – membantu menenangkan dan memperkuat lambung.
  • Pisang, pepaya, oatmeal – lembut untuk lambung dan membantu mengurangi asam.

V. Periksa Lambung Secara Berkala

  • Terutama jika sering mual, nyeri ulu hati, atau gangguan pencernaan berulang.


Gangguan lambung dapat mempengaruhi organ lain


Gangguan lambung dapat mempengaruhi organ lain secara langsung maupun tidak langsung. Berikut penjelasannya:


I. Organ dan Sistem yang Bisa Terpengaruh oleh Gangguan Lambung:

1. Kerongkongan (Esofagus)

  • Jika asam lambung naik terus-menerus (GERD), akan merusak dinding kerongkongan.
  • Risiko komplikasi:
    • Esofagitis (radang kerongkongan)
    • Luka atau tukak kerongkongan
    • Barrett's esophagus (bisa berkembang menjadi kanker)

2. Paru-paru

  • Asam lambung yang naik bisa masuk ke saluran napas (aspirasi) dan menyebabkan:
    • Batuk kronis
    • Asma memburuk
    • Pneumonia aspirasi

3. Jantung (Gejala Mirip)

  • Nyeri ulu hati akibat asam lambung sering mirip serangan jantung (angina).
  • Kadang sulit dibedakan tanpa pemeriksaan medis.

4. Usus Halus (Duodenum)

  • Tukak lambung bisa menyebar ke usus 12 jari (ulkus duodenum).
  • Menyebabkan nyeri, pendarahan, bahkan perforasi.

5. Otak dan Sistem Saraf

  • Gangguan lambung kronis dapat memicu stres dan gangguan kecemasan.
  • Sering disertai gejala seperti pusing, mudah lelah, gangguan tidur.

6. Hati dan Empedu (Secara Tidak Langsung)

  • Bila pencernaan terganggu terus-menerus, kerja hati dan kantong empedu jadi terganggu karena kurangnya rangsangan makanan yang sehat.

7. Ginjal (Jika Minum Obat Sembarangan)

  • Obat antinyeri atau antiradang (NSAID) yang dikonsumsi tanpa perlindungan lambung bisa merusak ginjal dalam jangka panjang.

II. Efek Sistemik Lain dari Gangguan Lambung

  • Kekurangan Nutrisi

    • Jika lambung rusak, penyerapan zat besi, vitamin B12, dan kalsium terganggu.
    • Bisa menyebabkan anemia, lemas, atau osteoporosis.
  • Depresi dan Gangguan Psikologis

    • Rasa tidak nyaman kronis di lambung sering membuat penderita lambung mengalami depresi ringan hingga berat.


0 komentar:

Posting Komentar