Rabu, 28 Mei 2025

BAB 30. Apakah Ruh Orang Mati Bisa Masuk ke Tubuh Orang Hidup?

 


Dalam Kitab ar-Rūḥ karya Imam Ibnul Qayyim al-Jawziyyah, topik tentang apakah ruh orang mati bisa masuk ke tubuh orang hidup atau dikenal dengan istilah tajassud arwāḥ (penjelmaan atau pertembusan ruh), dijelaskan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan terhadap dalil syar’i dan realitas pengalaman manusia.

Berikut ringkasannya:



📌 Apakah Ruh Orang Mati Bisa Masuk ke Tubuh Orang Hidup?


🧠 1. Tidak Ada Dalil Syar’i yang Jelas Menyatakan Hal Ini

Ibnul Qayyim menyatakan bahwa tidak ada dalil qath’i dari Al-Qur’an atau hadits sahih yang menunjukkan bahwa ruh orang mati bisa masuk ke tubuh orang hidup dan mengendalikannya sebagaimana jin merasuki manusia.


2. Perbedaan antara Ruh dan Jin

  • Ruh manusia berbeda dari jin. Jin memang disebut dalam dalil bisa merasuki tubuh manusia, tetapi ruh tidak pernah dijelaskan bisa melakukannya setelah kematian.
  • Ruh setelah wafat, menurut dalil syar’i, terikat dengan alam barzakh, dan tidak bebas berkelana seperti jin.

🧪 3. Fenomena 'Kesurupan Ruh Orang Mati' = Keliru

  • Dalam berbagai kasus kesurupan di masyarakat, sering diklaim bahwa orang tersebut kerasukan "ruh si A yang sudah meninggal".
  • Ibnul Qayyim dan banyak ulama menyatakan bahwa ini kemungkinan besar adalah jin yang menyerupai ruh si mayit.
  • Jin bisa mengambil rupa, meniru suara, dan mengaku sebagai ruh orang mati untuk menyesatkan manusia.

📚 Penegasan dari Ulama Lain:

  • Imam Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah juga menyatakan bahwa ruh tidak bisa keluar dari alam barzakh sesuka hati, kecuali dengan izin Allah, dan itu pun dalam bentuk mimpi atau ilham, bukan merasuk ke tubuh hidup.
  • Ibnu Taimiyyah (guru Ibnul Qayyim) menegaskan bahwa jin sangat sering menyamar sebagai arwah manusia untuk memperdaya.

🔎 Apa yang Mungkin Terjadi Jika Seseorang Tiba-tiba Meniru Orang Mati?

Kemungkinannya:

  1. Jin yang menyerupai ruh orang mati dan masuk ke tubuh manusia.
  2. Gangguan kejiwaan atau trauma yang membuat seseorang merasa “dikuasai” ruh tertentu.
  3. Ilusi psikologis atau hipnosis spiritual karena keyakinan kuat terhadap arwah.

Kesimpulan:

Ruh orang mati tidak bisa masuk ke tubuh orang hidup.
Fenomena yang terlihat seperti itu lebih tepat dijelaskan sebagai:

  • Tipu daya jin, atau
  • Kondisi psikologis, bukan benar-benar ruh si mayit yang merasuk.


Ruqyah dan Tajassud Arwāḥ

Berikut penjelasan singkat tentang Ruqyah dan Tajassud Arwāḥ dalam praktik spiritual menurut perspektif Islam dan kajian kitab Ar-Rūḥ:



Ruqyah vs. Tajassud Arwāḥ dalam Praktik Spiritual


1. Ruqyah (Pengobatan Spiritual)

  • Definisi: Ruqyah adalah metode pengobatan dan perlindungan diri dari gangguan makhluk halus, sihir, dan penyakit batin dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa Nabi ﷺ, dan dzikir.
  • Tujuan: Mengusir gangguan jin, setan, dan energi negatif dari tubuh atau lingkungan seseorang.
  • Cara Praktik: Dilakukan dengan membaca ayat-ayat tertentu seperti Ayat Kursi, surat Al-Falaq, An-Naas, dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
  • Sasaran: Gangguan jin, sihir, santet, serta gangguan ruh yang negatif.
  • Status: Praktik syar’i dan dianjurkan, selama dilakukan sesuai tuntunan agama.

2. Tajassud Arwāḥ (Perwujudan Ruh)

  • Definisi: Tajassud berarti “berwujud” atau “berrupa” — dalam konteks ini, adalah fenomena di mana ruh (arwah) dipercaya muncul secara jasmani atau fisik dalam bentuk tertentu, seperti penampakan.
  • Fenomena: Bisa terjadi dalam pengalaman spiritual atau penampakan mistis di dunia ini.
  • Risiko: Dalam ajaran Islam, tajassud arwāḥ sering dikaitkan dengan hal yang tidak disarankan karena ruh bukanlah makhluk jasmani; wujud fisik biasanya adalah jin qarin, ilusi, atau gangguan makhluk halus.
  • Sikap Islam: Dianjurkan untuk berhati-hati dan menghindari praktik yang mengundang atau memancing tajassud ruh, karena bisa berbahaya dan menyesatkan.
  • Status: Banyak ulama menganggap fenomena tajassud ruh adalah sesuatu yang luar biasa dan bukan bagian dari ajaran utama Islam.

Perbandingan Praktis

Aspek

Ruqyah

Tajassud Arwāḥ

Tujuan

Penyembuhan dan perlindungan spiritual

Fenomena penampakan ruh

Metode

Membaca Al-Qur’an, doa, dzikir

Pengalaman atau penampakan roh

Status Keagamaan

Sunnah dan dianjurkan

Tidak dianjurkan dan perlu waspada

Risiko

Minimal jika sesuai tuntunan

Bisa menyesatkan dan membahayakan

Hubungan dengan Jin

Mengusir jin

Bisa jadi jin yang menampakkan diri



Ayat-ayat yang Biasa Digunakan untuk Menghadapi Jin


  1. Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)

    • Mengandung kekuasaan Allah yang maha menjaga dan melindungi.
    • Sangat efektif untuk melindungi diri dari gangguan jin dan setan.
  2. Surat Al-Falaq (QS. Al-Falaq: 1-5)

    • Memohon perlindungan dari segala keburukan, termasuk sihir, kegelapan, dan gangguan makhluk jahat.
  3. Surat An-Naas (QS. An-Naas: 1-6)

    • Memohon perlindungan dari kejahatan jin dan setan yang mengganggu dari dalam hati dan luar.
  4. Surat Al-Baqarah (Ayat-ayat Terpilih, misalnya 285-286)

    • Ayat-ayat ini mengandung doa perlindungan dan kekuatan iman.
  5. Surat Al-Isra (QS. Al-Isra: 82-83)

    • Berisi firman Allah tentang obat dan rahmat bagi orang yang beriman.
  6. Surat Al-Mu’minun (QS. Al-Mu’minun: 97-98)

    • Memohon perlindungan dari godaan setan yang terkutuk.
  7. Surat Al-A’raf (QS. Al-A’raf: 117-122)

    • Cerita tentang Nabi Musa dan doa perlindungan dari gangguan Fir’aun dan pengikutnya yang memiliki kekuatan sihir.

Praktik Membaca Ayat-Ayat Ini dalam Ruqyah

  • Bacalah dengan hati yang khusyuk dan penuh tawakal kepada Allah.
  • Bisa dilakukan secara sendiri atau dibantu oleh orang yang sudah berpengalaman ruqyah.
  • Disarankan dibarengi dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
  • Konsisten membaca ayat ini saat merasa terganggu atau sebagai perlindungan harian.



0 komentar:

Posting Komentar