Dalam Kitab ar-Rūḥ karya Imam Ibnul Qayyim al-Jawziyyah, topik tentang apakah ruh orang mati bisa masuk ke tubuh orang hidup atau dikenal dengan istilah tajassud arwāḥ (penjelmaan atau pertembusan ruh), dijelaskan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan terhadap dalil syar’i dan realitas pengalaman manusia.
Berikut ringkasannya:
📌 Apakah Ruh Orang Mati Bisa Masuk ke Tubuh Orang Hidup?
🧠 1. Tidak Ada Dalil Syar’i yang Jelas Menyatakan Hal Ini
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa tidak ada dalil qath’i dari Al-Qur’an atau hadits sahih yang menunjukkan bahwa ruh orang mati bisa masuk ke tubuh orang hidup dan mengendalikannya sebagaimana jin merasuki manusia.
❌ 2. Perbedaan antara Ruh dan Jin
- Ruh manusia berbeda dari jin. Jin memang disebut dalam dalil bisa merasuki tubuh manusia, tetapi ruh tidak pernah dijelaskan bisa melakukannya setelah kematian.
- Ruh setelah wafat, menurut dalil syar’i, terikat dengan alam barzakh, dan tidak bebas berkelana seperti jin.
🧪 3. Fenomena 'Kesurupan Ruh Orang Mati' = Keliru
- Dalam berbagai kasus kesurupan di masyarakat, sering diklaim bahwa orang tersebut kerasukan "ruh si A yang sudah meninggal".
- Ibnul Qayyim dan banyak ulama menyatakan bahwa ini kemungkinan besar adalah jin yang menyerupai ruh si mayit.
- Jin bisa mengambil rupa, meniru suara, dan mengaku sebagai ruh orang mati untuk menyesatkan manusia.
📚 Penegasan dari Ulama Lain:
- Imam Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah juga menyatakan bahwa ruh tidak bisa keluar dari alam barzakh sesuka hati, kecuali dengan izin Allah, dan itu pun dalam bentuk mimpi atau ilham, bukan merasuk ke tubuh hidup.
- Ibnu Taimiyyah (guru Ibnul Qayyim) menegaskan bahwa jin sangat sering menyamar sebagai arwah manusia untuk memperdaya.
🔎 Apa yang Mungkin Terjadi Jika Seseorang Tiba-tiba Meniru Orang Mati?
Kemungkinannya:
- Jin yang menyerupai ruh orang mati dan masuk ke tubuh manusia.
- Gangguan kejiwaan atau trauma yang membuat seseorang merasa “dikuasai” ruh tertentu.
- Ilusi psikologis atau hipnosis spiritual karena keyakinan kuat terhadap arwah.
✅ Kesimpulan:
Ruh orang mati tidak bisa masuk ke tubuh orang hidup.
Fenomena yang terlihat seperti itu lebih tepat dijelaskan sebagai:
- Tipu daya jin, atau
- Kondisi psikologis, bukan benar-benar ruh si mayit yang merasuk.
Ruqyah dan Tajassud Arwāḥ
Berikut penjelasan singkat tentang Ruqyah dan Tajassud Arwāḥ dalam praktik spiritual menurut perspektif Islam dan kajian kitab Ar-Rūḥ:
Ruqyah vs. Tajassud Arwāḥ dalam Praktik Spiritual
1. Ruqyah (Pengobatan Spiritual)
- Definisi: Ruqyah adalah metode pengobatan dan perlindungan diri dari gangguan makhluk halus, sihir, dan penyakit batin dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa Nabi ﷺ, dan dzikir.
- Tujuan: Mengusir gangguan jin, setan, dan energi negatif dari tubuh atau lingkungan seseorang.
- Cara Praktik: Dilakukan dengan membaca ayat-ayat tertentu seperti Ayat Kursi, surat Al-Falaq, An-Naas, dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
- Sasaran: Gangguan jin, sihir, santet, serta gangguan ruh yang negatif.
- Status: Praktik syar’i dan dianjurkan, selama dilakukan sesuai tuntunan agama.
2. Tajassud Arwāḥ (Perwujudan Ruh)
- Definisi: Tajassud berarti “berwujud” atau “berrupa” — dalam konteks ini, adalah fenomena di mana ruh (arwah) dipercaya muncul secara jasmani atau fisik dalam bentuk tertentu, seperti penampakan.
- Fenomena: Bisa terjadi dalam pengalaman spiritual atau penampakan mistis di dunia ini.
- Risiko: Dalam ajaran Islam, tajassud arwāḥ sering dikaitkan dengan hal yang tidak disarankan karena ruh bukanlah makhluk jasmani; wujud fisik biasanya adalah jin qarin, ilusi, atau gangguan makhluk halus.
- Sikap Islam: Dianjurkan untuk berhati-hati dan menghindari praktik yang mengundang atau memancing tajassud ruh, karena bisa berbahaya dan menyesatkan.
- Status: Banyak ulama menganggap fenomena tajassud ruh adalah sesuatu yang luar biasa dan bukan bagian dari ajaran utama Islam.
Perbandingan Praktis
Aspek | Ruqyah | Tajassud Arwāḥ |
---|---|---|
Tujuan | Penyembuhan dan perlindungan spiritual | Fenomena penampakan ruh |
Metode | Membaca Al-Qur’an, doa, dzikir | Pengalaman atau penampakan roh |
Status Keagamaan | Sunnah dan dianjurkan | Tidak dianjurkan dan perlu waspada |
Risiko | Minimal jika sesuai tuntunan | Bisa menyesatkan dan membahayakan |
Hubungan dengan Jin | Mengusir jin | Bisa jadi jin yang menampakkan diri |
Ayat-ayat yang Biasa Digunakan untuk Menghadapi Jin
Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
- Mengandung kekuasaan Allah yang maha menjaga dan melindungi.
- Sangat efektif untuk melindungi diri dari gangguan jin dan setan.
Surat Al-Falaq (QS. Al-Falaq: 1-5)
- Memohon perlindungan dari segala keburukan, termasuk sihir, kegelapan, dan gangguan makhluk jahat.
Surat An-Naas (QS. An-Naas: 1-6)
- Memohon perlindungan dari kejahatan jin dan setan yang mengganggu dari dalam hati dan luar.
Surat Al-Baqarah (Ayat-ayat Terpilih, misalnya 285-286)
- Ayat-ayat ini mengandung doa perlindungan dan kekuatan iman.
Surat Al-Isra (QS. Al-Isra: 82-83)
- Berisi firman Allah tentang obat dan rahmat bagi orang yang beriman.
Surat Al-Mu’minun (QS. Al-Mu’minun: 97-98)
- Memohon perlindungan dari godaan setan yang terkutuk.
Surat Al-A’raf (QS. Al-A’raf: 117-122)
- Cerita tentang Nabi Musa dan doa perlindungan dari gangguan Fir’aun dan pengikutnya yang memiliki kekuatan sihir.
Praktik Membaca Ayat-Ayat Ini dalam Ruqyah
- Bacalah dengan hati yang khusyuk dan penuh tawakal kepada Allah.
- Bisa dilakukan secara sendiri atau dibantu oleh orang yang sudah berpengalaman ruqyah.
- Disarankan dibarengi dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
- Konsisten membaca ayat ini saat merasa terganggu atau sebagai perlindungan harian.
0 komentar:
Posting Komentar