Dalam Kitab ar-Rūḥ karya Imam Ibnul Qayyim al-Jawziyyah, terdapat satu pembahasan menarik dan penting: Apakah mayit bisa tersiksa karena perbuatan ahli warisnya atau keluarganya yang masih hidup?
Berikut ini adalah penjelasan ringkas dan terstruktur dari bab tersebut:
📌 Apakah Mayit Bisa Tersiksa karena Perbuatan Ahli Warisnya?
🧾 1. Ibnul Qayyim Menjawab: Bisa, dalam Beberapa Kondisi
Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa mayit bisa merasakan siksa atau penderitaan akibat perbuatan ahli waris atau keluarganya, bukan karena dosa orang lain yang ditanggungnya, tetapi karena kelalaiannya sendiri semasa hidup.
📚 Dalil-dalil dan Penjelasan Ulama
🟠 Hadits-hadits Sahih:
“Sesungguhnya mayit disiksa karena tangisan keluarganya atasnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibn Umar)
🔎 Penjelasan:
- Maksudnya bukan berarti si mayit menanggung dosa orang lain, tetapi:
- Jika mayit dahulu menyuruh atau tidak melarang keluarganya menangis meraung-raung (niyāhah), maka ia ikut berdosa karena membiarkan perbuatan maksiat.
- Jika mayit telah berwasiat agar ditangisi atau dijadikan ritual duka tertentu, maka ia bisa terkena dampaknya.
⚖️ Kaedah Umum:
“Tidaklah seseorang menanggung dosa orang lain.”
(QS. Al-An’am: 164)
Namun Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa ada pengecualian jika:
- Orang itu menyebabkan perbuatan dosa dilakukan setelah kematiannya.
- Orang itu meninggalkan amanah atau kewajiban yang tidak dilunasi, seperti utang atau zakat, maka ia bisa tertahan atau tersiksa hingga ditunaikan.
💡 Contoh Nyata:
- Mayit tidak mengajarkan keluarganya adab syar’i dalam menghadapi kematian, lalu keluarganya melakukan bid’ah atau niyāhah → maka ia bisa terkena dampak siksa karena lalai mendidik.
- Meninggalkan utang dan tidak mengusahakan pelunasannya, atau tidak mewasiatkan → bisa membuat ruhnya tertahan.
- Wasiat buruk, seperti menyuruh dibangun bangunan di atas kubur, dibuat acara berlebih-lebihan → mayit bisa ikut terkena beban akibatnya.
🟢 Namun Sebaliknya:
- Jika ahli waris melakukan kebaikan, seperti mendoakan, bersedekah, haji, dan membayar utang untuk mayit → ini akan membantu dan meringankan mayit, bahkan menambah derajatnya di sisi Allah.
✅ Kesimpulan:
Jika ahli waris... | Maka mayit... |
---|---|
Melakukan dosa yang dulu diizinkan oleh mayit |
Bisa terkena siksa karena kelalaiannya sendiri |
Melakukan bid’ah/niyāhah atas wasiat mayit |
Bisa terkena dampaknya |
Berbuat dosa tanpa kaitan dengan mayit |
Tidak menanggung dosanya |
Berbuat kebaikan untuk mayit |
Bisa mendapatkan manfaat dan pahala |
Jika Anda ingin melanjutkan dengan:
- Amalan-amalan ahli waris yang paling bermanfaat untuk mayit
- Contoh wasiat buruk yang membahayakan ruh
- Bagaimana cara melindungi mayit dari perbuatan ahli waris yang merugikan
Silakan baca terbitan sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar