Berikut adalah ringkasan bab "Apakah Mayit Mendengar?" (Hal Yasma‘u al-Mayyit?) dari Kitab Ar-Rūḥ karya Ibnu Qayyim al-Jawziyyah, yang membahas secara mendalam tentang kemampuan mayit mendengar suara orang hidup, ziarah, dan salam di alam kubur.
📚 هل يسمع الميت؟
(Apakah Mayit Mendengar?)
🧠 Pokok Pembahasan
Ibnu Qayyim menjawab pertanyaan penting:
- Apakah mayit bisa mendengar suara peziarah?
- Apakah mayit tahu siapa yang menyapanya?
- Bagaimana pendapat para ulama dan dalilnya?
1️⃣ Dalil dari Hadis Sahih
💬 Hadis Perang Badar
Rasulullah ﷺ mendatangi sumur tempat jasad kafir Quraisy dibuang setelah Perang Badar, lalu berseru:
"Wahai Abu Jahl bin Hisyam, wahai ‘Utbah bin Rabi‘ah... Apakah kalian sudah mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan kalian?"
Para sahabat heran:
"Apakah engkau berbicara dengan orang mati, ya Rasulullah?"
Beliau menjawab:
"Kalian tidak lebih mampu mendengarku daripada mereka. Namun mereka tidak bisa menjawab."
(HR. Bukhari & Muslim)
✅ Ini dalil tegas bahwa mayit mendengar, meskipun tidak bisa membalas.
2️⃣ Mayit Mendengar Suara Orang yang Menguburnya
Hadis riwayat Bukhari:
"Sesungguhnya mayit mendengar suara sandal orang-orang yang menguburkannya saat mereka pergi."
Ibnu Qayyim menegaskan:
Ini bukan majaz (kiasan), tapi hakikat.
3️⃣ Mayit Mendengar Salam dan Mengenali Peziarah
📜 Riwayat Ibnu ‘Abd al-Barr:
“Tidak seorang pun yang menziarahi kubur saudaranya, lalu mengucap salam, kecuali ruhnya akan mengenalinya dan membalas salamnya.”
📜 Riwayat Imam Ahmad:
"Sesungguhnya orang mati mengetahui ziarah kalian dan bergembira dengannya."
4️⃣ Pendapat Para Ulama
✅ Pendukung bahwa mayit mendengar:
- Ibnu Qayyim al-Jawziyyah
- Imam Ahmad bin Hanbal
- Al-Qurthubi
- Ibn ‘Abd al-Barr
- Ibnu Rajab
❌ Penolak (mayit tidak mendengar secara hakiki):
- Imam Nawawi (namun tetap hormati pendapat lain)
- Beberapa ahli kalam yang memandang ayat “Sesungguhnya engkau tidak dapat menjadikan orang-orang mati mendengar” (QS. An-Naml: 80) secara harfiah mutlak
🧠 Jawaban Ibnu Qayyim:
- Ayat itu berbicara tentang mayit hati (orang kafir) dan tidak mendengar hidayah, bukan tentang pendengaran fisik setelah mati.
📌 Kesimpulan Ibnu Qayyim
- Mayit bisa mendengar suara orang hidup yang menguburkannya, menziarahinya, atau memberi salam.
- Ruh mayit dapat mengenali orang yang menziarahinya, bahkan menjawab salam.
- Hal ini diperkuat oleh hadis-hadis sahih, atsar sahabat, dan ijma sebagian besar ulama salaf.
“Pendengaran mayit terhadap salam dan suara pengunjung kuburnya adalah hak (benar), dan ruh mengenali orang yang datang menziarahinya, dan ini telah tetap dari Nabi ﷺ dan sahabat-sahabatnya.” – Ibnu Qayyim, Ar-Rūḥ
0 komentar:
Posting Komentar