Rabu, 28 Mei 2025

BAB 1. DAFTAR ISI & PENDAHULUAN TARJAMAH KITAB AR-RŪḤ


Kitab Ar-Rūḥ karya Ibnu Qayyim al-Jawziyyah (bukan “Syaikh Al Jawji”) adalah salah satu karya klasik yang sangat terkenal dalam khazanah Islam, khususnya dalam pembahasan tentang ruh, kematian, alam barzakh, dan kembali ruh kepada jasad. Kitab ini juga menyentuh tema-tema ruhaniyah dan jawaban atas berbagai pertanyaan seputar kehidupan setelah mati.

Berikut adalah daftar isi (tarjamah) Kitab Ar-Rūḥ yang umumnya ditemukan dalam versi cetak berbahasa Indonesia. Judul bab bisa sedikit berbeda tergantung penerbit dan penterjemah, tapi isi pokoknya serupa.



📘 DAFTAR ISI TARJAMAH KITAB AR-RŪḤIbnu Qayyim al-Jawziyyah


  1. Pendahuluan Penulis
  2. Apakah Ruh Itu Satu atau Banyak dan Jenis Ruh
  3. Apakah Ruh itu Mati?
  4. Apakah Ruh Kembali ke Kubur dan Mengetahui Ziarah?
  5. Apakah Ruh Dapat Bertemu dengan Ruh Lain?
  6. Apakah Ruh Orang Mati Mengetahui Keadaan Orang Hidup?
  7. Tentang Mimpi Bertemu dengan Orang Mati
  8. Perbedaan Antara Ruh Orang Mukmin dan Ruh Orang Kafir
  9. Tempat Ruh Setelah Mati
  10. Adzab dan Nikmat Kubur
  11. Tanya Jawab dalam Kubur
  12. Hubungan Ruh dengan Tubuh Setelah Kematian
  13. Apakah Mayit Mendengar?
  14. Kedudukan Ruh Para Nabi dan Syuhada
  15. Perjalanan Ruh dari Dunia ke Alam Barzakh
  16. Apakah Ruh Bisa Berpindah dari Satu Tingkatan ke Tingkatan Lain?
  17. Ruh yang Tersiksa dan yang Bersuka Cita
  18. Apakah Ruh Orang Kafir Bisa Keluar dari Neraka?
  19. Apakah Ruh Bisa Bergentayangan?
  20. Perbedaan Antara Penampakan Ruh, Jiwa dan Qolb
  21. Apakah Ruh Bisa Merasuk ke dalam Orang Lain (Tajassud)?
  22. Pertanyaan tentang Anak-anak Kecil yang Meninggal
  23. Apakah Ruh Bisa Bertemu dalam Mimpi dengan Ruh Nabi ﷺ atau Malaikat?
  24. Penjelasan tentang Hukuman dan Nikmat Setelah Mati
  25. Kedudukan Ruh yang Tertinggi dan Terendah
  26. Tentang "Nafas" dan "Jiwa" (Nafs) dalam Al-Qur’an dan Hadits 
  27.  Interaksi Ruh dengan Alam Dunia Setelah Kematian?
  28. Perbandingan antara Ruh dan Cahaya
  29. Kekeliruan Orang yang Menyamakan Ruh dengan Akal
  30. Apakah Ruh Orang Mati Bisa Masuk ke Tubuh Orang Hidup?
  31. Apakah Mayit Bisa Tersiksa karena Perbuatan Ahli Warisnya?
  32. Apakah Ruh Bisa Diadzab dengan Bacaan Ayat-ayat Tertentu?
  33. Tanda-tanda dan Isyarat dari Ruh
  34. Apakah Ruh Bisa Menyebabkan Penyakit pada Orang Hidup?
  35. Doa dan Amalan Pelindung dari Gangguan Makhluk Halus
  36. Perbandingan tanda-tanda ruh orang saleh (ruh salih) versus ruh yang tertahan (ruh)
  37. Kriteria Membedakan Jin dan Ruh dalam Pengalaman Batin
  38. Hubungan Ahli Waris Dan Kondisi Ruh Mayit
  39. Hubungan Antara Amal Dunia dan Kadar Kesadaran Ruh Di Kubur 
  40. Ruh Dan Akal Tetap Hidup Setelah Kematian
  41. Apakah Ruh Di Alam Barzakh Bisa memohon keringanan atau berbicara kepada Allah?
  42. Perbedaan Antara Akal Ruhani vs Akal Duniawi
  43. Amalan-Amalan Untuk Menajamkan dan Menguatkan Akal Ruhani
  44. Apakah akal tetap ada setelah kematian?
  45. Dalil-dalil Tentang Batas Ruh di Alam 
  46. Penutup dan Kesimpulan


PENDAHULUAN 

Berikut ini adalah isi bagian pertama dari Kitab Ar-Rūḥ karya Ibnu Qayyim al-Jawziyyah, yaitu:


1. Pendahuluan Penulis

Dalam pendahuluan kitab Ar-Rūḥ, Ibnu Qayyim al-Jawziyyah memulai dengan pujian kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, yang menguasai kehidupan dan kematian, yang menciptakan ruh dan mengatur perjalanannya sejak di alam dunia hingga ke akhirat. Beliau kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, sebagai pembawa petunjuk yang sempurna dalam urusan ruh, kehidupan, dan akhirat.

Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa pengetahuan tentang ruh, tentang kematian, dan apa yang terjadi setelah mati adalah termasuk hal-hal yang sangat penting namun tidak banyak diketahui orang. Beliau menyebutkan bahwa banyak manusia lalai tentang alam setelah kematian, dan sedikit sekali yang benar-benar memahami keadaan ruh di alam barzakh dan setelahnya.

Dalam mukadimah ini, beliau juga menegaskan bahwa:

  • Kitab ini ditulis sebagai jawaban atas berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya tentang ruh.
  • Banyak orang yang bingung antara mimpi, khayalan, dan hakikat ruh.
  • Banyak pula yang mencampuradukkan antara akidah yang sahih dan filsafat atau pemikiran batil dalam hal ruh.
  • Beliau ingin meluruskan pemahaman masyarakat, berdasarkan dalil dari Al-Qur’an, hadits shahih, atsar salaf, dan penalaran yang sesuai dengan wahyu.

Ibnu Qayyim juga menyampaikan bahwa pembahasan tentang ruh ini bukan hanya teori, tetapi sangat erat kaitannya dengan iman, keyakinan, dan persiapan untuk akhirat. Maka, memahami perjalanan ruh adalah bagian dari bekal menuju kehidupan abadi.



0 komentar:

Posting Komentar