Dalam Kitab Ar-Rūḥ karya Ibnu Qayyim al-Jawziyyah, terdapat pembahasan penting tentang apakah ruh bisa berpindah dari satu tingkatan ke tingkatan lain di alam barzakh. Berikut ini ringkasan poin-poin utama dari bahasan tersebut:
📚 هل الأرواح تنتقل من درجة إلى درجة؟
Apakah Ruh Bisa Berpindah dari Satu Tingkatan ke Tingkatan Lain?
✅ Pendapat Ibnu Qayyim:
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa ruh-ruh tidak diam di satu tempat secara mutlak, tetapi bisa berpindah, naik turun, atau berinteraksi, sesuai kadar amal dan izin Allah.
🧠 Dalil & Penalaran:
1️⃣ Perpindahan Ruh Para Mukmin
- Ruh orang beriman berpindah dari siksa ke nikmat, atau dari tempat sempit ke tempat lapang.
- Jika amalnya terus dibalas oleh pahala (misal karena sedekah jariyah atau doa anak shaleh), maka kedudukannya bisa dinaikkan.
📖 Rasulullah ﷺ bersabda:
"Derajat seseorang di surga bisa diangkat karena doa anaknya yang shaleh."
(HR. Ibnu Majah dan Ahmad – Shahih)
2️⃣ Perjumpaan dan Kunjungan Ruh
- Ruh-ruh bisa naik dan turun untuk saling bertemu.
- Ruh syuhada dan para nabi bahkan bebas berkeliling dan bertemu dengan ruh lainnya.
3️⃣ Ruh dalam Mimpi
- Dalam mimpi yang benar, ruh bisa bertemu dengan ruh yang lebih tinggi tingkatannya.
- Ini menjadi isyarat bahwa ruh bisa berinteraksi lintas tingkatan, meskipun tidak menetap.
4️⃣ Ruh yang Naik karena Doa
- Ruh orang yang semula terhalang bisa naik derajatnya karena:
- Amal keturunannya
- Ilmu bermanfaat yang ditinggalkan
- Sedekah jariyah yang masih mengalir
❌ Ruh Orang Kafir atau Fasik
- Ruh mereka terpenjara di tingkatan rendah (Sijjin).
- Perpindahan sangat terbatas atau bahkan tidak mungkin, kecuali jika mendapat rahmat khusus dari Allah.
🏁 Kesimpulan Ibnu Qayyim:
- Ruh orang beriman bisa naik derajatnya, berpindah dari tempat sempit ke lapang, dari yang biasa ke yang lebih tinggi, dengan sebab tertentu.
- Ruh tidak statis, tetapi memiliki kemampuan interaksi, kunjungan, dan perpindahan sesuai kehendak Allah.
- Ruh para nabi dan syuhada memiliki kebebasan tertinggi, bahkan bisa mengunjungi ruh lainnya, termasuk dalam mimpi orang hidup.
1. Apakah ruh bisa naik ke langit setelah kematian?
Ya, menurut Kitab Ar-Rūḥ, ruh seorang mukmin akan naik ke langit setelah kematian. Berikut penjelasan ringkasnya:
Ruh orang beriman ketika dicabut oleh malaikat, dibungkus dengan kafan dari surga dan diberi harum dari surga. Ruh itu kemudian dibawa naik ke langit oleh para malaikat.
Setiap kali ruh itu melewati langit yang berbeda, para malaikat akan bertanya: “Ruh siapakah ini?” Mereka akan menjawab: “Ruh si fulan bin fulan,” dan para malaikat menyambutnya dengan doa dan penghormatan, sampai ruh itu mencapai langit tertinggi (‘Illiyyīn), sesuai QS. Al-Muthaffifīn [83]:18-21.
Setelah itu, ruh dikembalikan ke tubuhnya di alam kubur untuk ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir.
Sedangkan ruh orang kafir atau fajir, akan ditolak oleh langit dan tidak bisa naik. Dalam riwayat disebutkan, langit menolak ruh orang jahat, dan ruhnya dilempar ke bumi dan disiksa dalam barzakh (QS. Al-Muthaffifīn: 7-9).
2. Bagaimana keadaan ruh setelah kematian menurut amalnya?
Ibnu Qayyim membagi keadaan ruh setelah mati berdasarkan tingkatan amal dan ketaatan seseorang:
✅ Ruh orang beriman yang taat:
- Ruhnya berada dalam kenikmatan, kelapangan, dan kebahagiaan.
- Ia bisa melihat tempatnya di surga dan merasakan ketenangan.
- Ruh ini bisa saling berjumpa dengan ruh-ruh beriman lainnya.
- Ada riwayat bahwa ruh orang shaleh bisa berziarah ke keluarganya atau mimpi mereka, meskipun ini diperselisihkan keshahihannya.
⚠️ Ruh orang mukmin yang banyak dosa:
- Diperlakukan sesuai kadar dosanya. Mungkin mendapat azab di alam kubur, lalu diringankan atau diampuni.
- Dihisab secara rinci dan diinterogasi oleh malaikat, disertai kondisi sempit dan gelap di kubur.
❌ Ruh orang kafir atau munafik:
- Ruhnya dalam keadaan disiksa, dijadikan tawanan, dicampakkan ke bumi, dan dikeraskan pertanyaan kubur kepadanya.
- Mereka disambut oleh malaikat azab, ruhnya dicabut dengan kasar, dan mengalami penyiksaan barzakh yang pedih.
Tambahan dari Kitab Ar-Ruh:
- Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa ruh tetap hidup setelah kematian, tetapi dengan bentuk kehidupan yang berbeda dari kehidupan dunia.
- Ia juga membahas kemungkinan ruh berinteraksi, bermimpi, dan menjumpai ruh lain. Ini disebutkan dalam banyak atsar dan riwayat.
- Ruh yang mulia berada di tempat tinggi (‘Illiyyīn), dan ruh yang jahat berada di tempat rendah (Sijjīn).
Penutup
Kitab Ar-Rūḥ meskipun bukan kitab akidah yang dijadikan rujukan utama oleh semua ulama, memiliki nilai spiritual dan keilmuan tinggi. Isinya banyak menenangkan hati bagi yang ingin tahu tentang nasib ruh setelah mati. Namun perlu diingat bahwa sebagian isinya merupakan ijtihad dan dikutip dari riwayat-riwayat yang tidak semuanya sahih.
0 komentar:
Posting Komentar