Berikut ini adalah ringkasan dan penjabaran lebih mendalam, lengkap dengan kutipan teks Arab asli dari bab "Apakah Ruh Itu Mati?" dalam Kitab Ar-Rūḥ karya Ibnu Qayyim al-Jawziyyah:
📚 باب: هل الروح تموت؟
(Bab: Apakah Ruh Itu Mati?)
Kitab: Ar-Rūḥ karya Ibnu Qayyim al-Jawziyyah
🌟 Pertanyaan Pokok
Apakah ruh itu mati seperti jasad, ataukah ruh itu makhluk hidup yang tidak mati?
🧠 Penjelasan Ibnu Qayyim
Ibnu Qayyim menegaskan bahwa ruh tidak mungkin mati. Ruh adalah makhluk halus yang diciptakan oleh Allah sebagai penggerak kehidupan dan yang menyebabkan jasad menjadi hidup.
- Ruh itu bersifat hidup karena ia adalah sebab terjadinya hidup.
- Jika ruh mati, maka tidak ada kehidupan.
📜 Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits
- Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
﴿وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي﴾ (الإسراء: 85)
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah: Ruh itu dari perintah Tuhanku."
(QS. Al-Isra: 85)
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa ruh adalah sesuatu yang bersifat gaib, hidup, dan tidak bisa mati kecuali dengan kehendak Allah.
- Dalam hadits disebutkan:
إن الروح لا تموت، لكنها تنتقل من دار إلى دار
"Sesungguhnya ruh tidak mati, tetapi berpindah dari satu tempat ke tempat lain."
🧩 Alasan Logis
- Jika ruh mati, maka jasad tidak akan pernah hidup.
- Kehidupan jasad bergantung pada ruh, yang memberi nyawa dan kesadaran.
- Ketika jasad mati, ruh hanya berpindah ke alam lain, bukan mati.
📌 Kesalahan Persepsi
- Banyak orang mengira ruh bisa mati karena melihat jasad mati.
- Padahal jasad mati adalah kehilangan ruh, bukan kematian ruh itu sendiri.
- Ruh terus hidup dalam alam barzakh dan menunggu hari kebangkitan.
📝 Kesimpulan Ibnu Qayyim
الروح حي لا يموت، إنما هو ينتقل من دار الدنيا إلى دار البرزخ، ومن ثم إلى دار البعث.
Terjemah:
Ruh adalah makhluk hidup yang tidak mati, melainkan berpindah dari dunia ini ke alam barzakh, kemudian ke alam kebangkitan.
0 komentar:
Posting Komentar