Memilih calon suami yang akan menjadi imam keluarga atau kepala rumah tangga tidak bisa sembarangan. Ada beberapa karakter laki-laki yang harus dihindari karena dinilai tidak layak untuk dijadikan suami.
Karena suami yang baik akan membawa keluarganya ke surga, dan terhindar dari api neraka. lalu bagaimana jika sang suami sendiri.
Pernikahan merupakan salah satu keputusan terbesar yang pernah dibuat seseorang dalam hidupnya. Keputusan ini nantinya menjadi penentu arah kehidupan selanjutnya. Untuk itu, seorang wanita harus mengenal lebih dalam tentang siapa pria yang akan menjadi calon suaminya kelak. Pastikan bahwa pria tersebut bukanlah satu dari ciri pria yang tidak layak dijadikan suami.
Mengubah Seseorang Itu (Hampir) Mustahil Untuk Dilakukan
Ketika Anda mulai mengenal seorang pria dan merasa tertarik padanya, jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan. Pelajarilah apa yang menjadi daya tariknya. Apa yang membuat Anda memilih dia sebagai pendamping hidup? Adakah masalah yang dilewati bersamanya tanpa adanya penyelesaian?
Jika Anda merasa ragu atas jawaban dari pertanyaan tersebut, cek kembali kualifikasi calon pendamping Anda. Meskipun mengubah seseorang itu adalah hal yang mustahil, namun Anda berhak untuk mendapatkan yang terbaik.
Keimanan dan Kemuliaan Akhlak Adalah Tipe Suami Idaman
Mengubah sifat seseorang bukanlah hal yang mudah. Bahkan, tidak semua orang bisa berubah kearah yang lebih baik. Namun, pastikan calon pasangan yang dipilih nantinya adalah Ia yang beriman kepada Allah dan berakhlak baik.
Kedua poin tersebut adalah hal utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih suami. Jangan sesekali mendekati mereka yang berbeda agama atau sudah terlihat gelagatnya yang tidak baik.
Sifat Pria yang Tidak Boleh Dinikahi Menurut Islam, Cek!
Dalam Islam, menikah adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah Swt. dengan membangun bahtera rumah tangga yang sesuai perintah-Nya. Oleh sebab itu, memilih pasangan untuk dinikahi juga tidak boleh asal-asalan. Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum memutuskan menjalani pernikahan bersama seseorang.
Tidak hanya bagi pria, setiap muslimah juga wajib untuk memilih pasangan yang baik dan berakhlak mulia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sifat, kebiasaan, dan cara dia memperlakukan Anda serta keluarga. Meskipun sulit, ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan dalam memilih calon suami ideal, Ada sejumlah sifat pria yang tidak boleh dinikahi menurut Islam dan dalil dalam Al-Qur'an. Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Musyrik
Sifat pria yang tidak boleh dinikahi menurut Islam yang pertama adalah musyrik. Allah Swt. telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 221 yang artinya:
"Janganlah kamu menikahkan orang musyrik dengan perempuan mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu."
2. Suka Meninggalkan Salat
Shalat merupakan tiang agama sekaligus kewajiban paling utama bagi seorang muslim. Laki-laki yang suka meninggalkan salat berarti lalai dalam tanggung jawabnya dan haram untuk dinikahi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
Artinya: "Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kesyirikan atau kekufuran adalah meninggalkan shalat." (HR. Ahmad 15183, Muslim 82, dan yang lainnya).
Selain musyrik, sifat laki-laki yang tidak boleh dinikahi dalam Islam berikutnya adalah tidak pernah salat. Sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, salat merupakan rukun Islam yang kedua sekaligus menjadi tiang agama. Oleh sebab itu, salat menjadi hal yang wajib dipertimbangkan sebelum menikahi seseorang.
Rasulullah SAW pun bersabda, "Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kesyirikan adalah meninggalkan salat." (HR. Ahmad 15183, Muslim 82, dan yang lainnya).
Dalam hal ini, seperti halnya kewajiban sholat 5 waktu yang tidak dilaksanakan olehnya. Karena, ini juga bisa jadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim kepada Tuhannya saja ditinggalkan, apalagi tanggung jawabnya dalam melakukan hal lainnya.
3. Suka Berbohong
Dia pernah ketahuan berbohong di belakang atau di depanmu? Maka kamu wajib mewaspadainya karena salah satu sifat pria yang tidak boleh dinikahi dalam Islam adalah suka berbohong. Kejujuran adalah pondasi dalam membangun kepercayaan di sebuah hubungan. Jika pasangan sering berbohong atau menyembunyikan sesuatu, kepercayaan akan runtuh. Tanpa kepercayaan, hubungan tidak akan bisa bertahan lama karena selalu dihantui kecurigaan dan ketidakpastian.
Rasulullah Saw bersabda, "Jauhilah oleh kalian perbuatan dusta. Sesungguhnya dusta itu mengantarkan ke jalan kemaksiatan dan kemaksiatan itu menyeret ke dalam neraka." (HR Bukhari-Muslim).
Laki-laki yang suka berdusta juga baiknya tidak dijadikan suami karena dusta adalah gerbang dari kemaksiatan-kemaksiatan lain.
Rasulullah pernah bersabda:
"Jauhilah oleh kalian perbuatan dusta. Sesungguhnya dusta itu mengantarkan ke jalan kemaksiatan dan kemaksiatan itu menyeret ke dalam neraka." (HR Bukhari-Muslim).
4. Berakhlak Buruk (Cela)
Rasulullah Saw. juga bersabda, "Jika ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar." (HR. Tirmidzi 1084, Ibn Majah 1967, dan lainnya).
Berdasarkan hadis tersebut, bisa diketahui bahwa salah satu sifat laki-laki yang harus dihindari sebelum memutuskan untuk menikahinya adalah berakhlak buruk.
Kurangnya rasa hormat dan penghargaan terhadap pasangan bisa menjadi racun dalam hubungan. Sikap meremehkan, tidak mendengarkan, atau mengabaikan perasaan pasangan dapat menimbulkan rasa tidak dihargai. Setiap orang ingin diperlakukan dengan layak dan dihormati dalam sebuah hubungan.
Walaupun dia seorang yang tampan dan kaya, jika memiliki sifat kurang baik seperti halnya nakal, suka mabuk-mabukan, judi, suka berbohong, main wanita dan lainnya. Sebagai seorang Wanita, hal ini harus kamu hindari pria tersebut, karena takutnya nantinya sang Wanita akan tertekan dan tidak bahagia dalam menjalani rumah tangga, karena bisa saja juga di perlakukan kurang baik oleh suaminya.
Sehingga agama dan ketakwaan, akhlak juga merupakan faktor lainnya yang menjadi hal wajib untuk dipertimbangkan sebelum menikah.
5. Bersikap Kasar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan wanita seperti al-Qawarir (gelas kaca). Fisiknya, dan hatinya lemah, sangat mudah pecah. Kecuali jika disikapi dengan hati-hati. Karena itu, tidak ada wanita yang suka disikapi keras oleh siapapun, apalagi suaminya. Maka sungguh malang ketika ada wanita bersuami orang keras. Dia sudah lemah, semakin diperparah dengan sikap suaminya yang semakin melemahkannya.
Sebaliknya, keluarga yang berhias lemah lembut, tidak suka teriak, tidak suka mengumpat, apalagi keluar kata-kata binatang.
Jika dia pernah bersikap kasar kepadamu atau orang lain, maka sebaiknya hindarilah. Laki laki yang tempramen dan kasar perilakunya akan membawa kemudharatan dalam rumah tangga sehingga sudah seharusnya dihindari oleh para perempuan, sebagaimana sabda Rasulullah yang berbunyi:
"Sesungguhnya kelembutan menyertai sesuatu, maka dia akan menghiasinya. Dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan makin memperburuknya." (HR. Muslim 2594, Abu Daud 2478, dan lainnya).
Pria yang cenderung kasar biasanya arogan. Dia menganggap dirinya lebih dari orang lain. Bukan hal yang mustahil jika itu kelak akan terjadi kepada Anda, misalnya jika dia senang berlaku kasar pada orang lain. Hal itu tidak menutup kemungkinan ia juga akan seperti itu suatu saat kepada Anda. Perhatikan bagaimana sikapnya terhadap orang lain ketika marah. Anda dapat menilai seperti apa dia yang sebenarnya.
Sifat pria ini yaitu sosok yang memiliki sifat keras, dan tidak bisa bersikap lemah lembut bahkan suka main tangan. Jika pria ini dinikahi, takut membuat sang istri takut dan hanya bisa bersikap kasar terhadap istrinya serta tidak bisa mengontrol emosi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pernikahan tidak selalu berjalan dengan mulus. Akan selalu masalah yang datang silih berganti yang menguji kekuatan sebuah pernikahan. Meskipun demikian, ini bukanlah alasan bagi seorang pemimpin rumah tangga untuk bersikap tidak stabil. Temukanlah pria yang bisa mengontrol dirinya dan tidak pernah kasar atau menyakiti wanita.
Ini karena laki-laki yang kasar hampir tidak bisa mengendalikan kemarahan dan frustrasi mereka dan selalu dekat dengan titik kekerasan. Baik itu kekerasan secara fisik, psikologis, verbal, emosional, dan lainnya. Seorang wanita akan lebih baik tanpa pria seperti itu. Alasannya, tidak ada wanita yang tahan dengan pria yang kasar dan tidak menghormati wanitanya.
6. Tidak Berpenghasilan
Tidak dimungkiri bahwa membangun rumah tangga membutuhkan waktu, tenaga, hingga materi yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, salah satu hal yang wajib dipenuhi seorang pria sebelum menikah adalah memiliki penghasilan. Sebab sebagai kepala keluarga, suami wajib memberi nafkah kepada istrinya.
Di zaman Rasul, ada riwayat ketika Fatimah binti Qois ditalak tiga oleh suaminya dan menjalani masa iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum. Setelah masa iddah, ada dua laki-laki yang melamarnya, yaitu Muawiyah dan Abu Jahm.
Beliau meminta saran kepada Rasulullah Saw. Rasul pun bersabda, "Untuk Abu Jahm, dia tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya (ringan tangan atau suka memukul). Sedangkan Muawiyah miskin dan tidak punya harta (tidak berpenghasilan). Maka menikahlah dengan Usamah bin Zaid." (HR. Muslim 1480, Nasai 3245, dan lainnya).
7. Memiliki Penghasilan Haram
Selain tidak berpenghasilan, sifat pria yang tidak boleh dinikahi menurut Islam berikutnya adalah memiliki penghasilan yang haram. Percuma jika dia berpenghasilan, tapi hartanya berasal dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah Swt. atau didapat dari cara yang haram dalam Islam.
Rasulullah pernah bersabda, "Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya." (HR. Tirmidzi 614).
Sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab terhadap nafkah, asal penghasilan suami sangatlah penting karena akan dimakan seluruh keluarga.
8. Pelit dalam Memberikan Nafkah
Sebagai kepala keluarga, memberikan nafkah adalah salah satu kewajiban laki-laki. Maka dari itu, sifat selanjutnya yang perlu diperhatikan para perempuan sebelum menikah adalah keringanan seorang laki-laki dalam memberikan nafkah.
Dari Asyah radhiyallahu 'anhu, bahwa Hindun binti Utbah pernah berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir dan tidak mau memberikan kepadaku belanja yang cukup untuk aku dan anakku, sehingga terpaksa aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya.”
Beliau bersabda: “Ambillah sekadar cukup untuk dirimu dan anakmu dengan wajar.” (HR.Bukhari no.4945 CD, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darimi)
Sifat pria yang harus dihindari lainnya adalah pelit. Hindun binti Utbah pernah berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang kikir dan tidak mau memberikan kepadaku belanja yang cukup untuk aku dan anakkku, sehingga terpaksa aku ambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. Lantas Rasul bersabda, 'Ambillah sekadar cukup untuk dirimu dan anakmu dengan wajar.'" (HR. Bukhari 4945 C, Muslim, Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darimi).
Menikah bukan perkara mudah karena akan ada banyak permasalahan yang muncul untuk menguji apakah pasangan suami istri bisa bertahan atau tidak. Dari sekian banyak masalah, yang berkaitan dengan uang kerap menjadi pemicu pertengkaran. Ketika masa pendekatan atau berpacaran, tentu Anda bisa melihat dan menilai pasangan, apakah dia pelit atau tidak? Jangan sampai baru mengetahuinya setelah menikah.
Seorang yang pria yang pelit /kikir biasanya akan perhitungan dan tidak memperdulikan kebutuhan orang lain walapun sebenarnya dia memiliki cukup harta. Calon suami ini jika kamu nikahi, bisa saja tidak akan menghirau kewajibannya sebagai pemberi nafkah dan ditakutkan akan pelit terhadap pemenuhan kebutuhan rumah tangga kamu nantinya.
Kekikiran adalah penyakit yang sulit disembuhkan. orang yang kikir tidak dapat menyenangkan dirinya ataupun orang lain kecuali setelah dia mati. Karena ini, Rasulullah ﷺ melarang kita bersifat kikir, beliau bersabda :
“…Dan hindarilah sifat kikir,
karena kekikiran telah menghancurkan orang-orang sebelum kamu, membuat mereka saling bunuh dan melanggar kehormatan orang lain.” (HR. Muslim).
9. Tidak Menjaga Pergaulan
Sifat pria yang tidak boleh dinikahi menurut Islam selanjutnya adalah mereka yang tidak menjaga pergaulannya.
Allah Swt. telah berfirman dalam surah An-Nur ayat 3 yang artinya:
"Laki-laki pezina tidak boleh menikah melainkan dengan perempuan pezina atau perempuan musyrik. Dan perempuan pezina tidak boleh dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik. Dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang mukmin."
Perselingkuhan atau perzinaan adalah pengkhianatan terbesar dalam sebuah hubungan. Ketika kepercayaan sudah dikhianati, sulit bagi seseorang untuk kembali percaya sepenuhnya. Perselingkuhan seringkali meninggalkan luka mendalam yang sulit disembuhkan, baik secara emosional maupun psikologis.
10. Tidak Dapat Menjaga Pandangan dan Kemaluan
Laki-laki yang tidak mampu menjaga pergaulan, pandangan, dan kemaluannya juga merupakan laki-laki yang tidak boleh dinikahi dalam Islam, sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nur, yang berbunyi:
اَلزَّانِيْ لَا يَنْكِحُ اِلَّا زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةًۖ وَّالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَآ اِلَّا زَانٍ اَوْ مُشْرِكٌۚ وَحُرِّمَ ذٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: ”Laki-laki pezina tidak boleh menikah melainkan dengan perempuan pezina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan pezina tidak boleh dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur: 3)
Sifat yang terakhir adalah suka melirik perempuan lain. Jika dia pernah ketahuan sekali atau beberapa kali melirik perempuan lain, maka sebaiknya pertimbangkan untuk tidak menikahinya. pria yang tidak bisa menjaga pandangan terhadap lawan jenisnya. Karena jika seorang pria yang tidak bisa menjaga pandangannya, akan juga sebagai sebab membawa istrinya ke neraka akibat suaminya yang tidak bisa menjaga pandangan dan selalu merasa kekurangan (tidak bisa bersyukur) dengan istrinya sendiri. Dalam hal ini juga, ditakutkan sosok suami ini akan mudah berselingkuh dan menghancurkan kebahagiaan rumah tangga.
Rasulullah pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah sudah menetapkan terhadap anak-anak Adam bagian dari zina yang bisa jadi dia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil. Zina mata adalah penglihatan, zina lisan adalah perkataan bahwa diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu semua atau mendustainya." (HR. Bukhari)
12. Tidak Bertanggung Jawab
Tipe pria seperti ini mungkin yang paling parah. Orang yang tidak bertanggung jawab sama artinya dia hanya mampu menjalani hidup untuk diri sendiri. Dia tidak akan bisa membedakan antara hak dan kewajiban. Dia hanya tahu bagaimana membuat dirinya nyaman dan bahagia.
13. Workaholic (gila kerja)
Orang yang gila kerja hanya mengenal kerja. Dia akan terus-menerus bekerja tanpa lelah dan bosan, demi kekayaan, status sosial yang tinggi, atau penghormatan orang lain. Baginya, pernikahan hanyalah pelengkap status sosial. Istri tak ubahnya sepotong perkakas rumah tangga. Jika dia butuh, dia memakainya dengan perasaan yang dingin. Banyak wanita yang terhormat dan suci yang merasakan problem seksual dan emosional karena diabaikan suami yang hanya memberikannya harta dan makanan yang lezat.
Dia mungkin mencintai Anda namun nyatanya ia tidak akan bisa fokus pada satu hal atau dengan apa yang dimiliki, baik itu dalam membina hubungan atau pekerjaan. Dalam membina hubungan, mungkin saja selalu ada hal lain yang lebih baik di masa depan, seperti memilih yang lebih cantik. Sedangkan dalam pekerjaan, dia akan terus berinovasi hingga lupa waktu untuk keluarga.
14. Egois
Pria egois biasannya memiliki sifat acuh. Dia tidak bisa berhubungan dengan siapa pun, termasuk pasangan, dan cenderung hanya memikirkan diri sendiri. Pernikahan itu tidak akan bisa langgeng jika satu orang hanya memikirkan diri sendiri sementara yang lain harus selalu berkorban dan bersedia mengikuti kemauannya.
15. Kontrol berlebihan
Ini adalah tipe pria yang paling berbahaya dan harus dihindari oleh para wanita. Pria yang terlalu memegang kontrol akan mencegah Anda berinteraksi dengan dunia luar, bahkan keluarga. Hal inilah yang nantinya membuat tertekan.
16. Membuat Rasa Tak Nyaman
Orang yang salah selalu memiliki pikiran yang negatif. Ia menganggap bisa melakukan apa saja yang diinginkan, termasuk terhadap Anda. Dia akan bersikap otoriter dan kerap kali menuntut untuk dihargai. Jangankan berharap dapat penghargaan darinya, Anda hanya akan mendapat makian dan perkataan negatif. Wanita yang berhubungan dengan pria tipe ini akan selalu dipermalukan.
Orang yang kalah selalu memiliki pikiran yang negatif. Mereka menganggap bahwa dirinya bisa melakukan apa saja yang diinginkan, termasuk bersikap apapun terhadapmu. Dia akan bersikap otoriter dan kerap kali menuntut untuk dihargai. Jangankan berharap dapat penghargaan darinya, Anda hanya akan mendapat makian dan perkataan negatif. Wanita yang berhubungan dengan pria tipe ini akan selalu dipermalukan.
17. Pemalas
Saat pasangan memiliki kebiasaan ini, sebaiknya tinggalkan dia. pernikahan adalah bentuk lain dari kerjasama, jika kamu memilih menikah dengan orang pemalas. Siap-siap saja untuk mengurus semua keperluan dan kegiatan rumah tangga sendirian, bahkan dalam mencari nafkahpun tentu akan Anda yang melakukannya. Perlu diingat, bahwa mengubah suatu sifat atau kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, Anda sebaiknya lebih selektif dalam memilih pasangan. Saat pasangan memiliki kebiasaan ini, sebaiknya tinggalkan. Pernikahan adalah bentuk lain dari kerjasama. Jika memilih menikah dengan pemalas, siap-siap saja untuk mengurus semua keperluan dan kegiatan rumah tangga sendiri, bahkan dalam mencari nafkah pun Anda yang melakukannya. Perlu diingat, mengubah suatu sifat atau kebiasaan bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, sebaiknya lebih selektif dalam memilih pasangan.
18. Selalu Bergantung Pada Orang Lain
Tanya pada diri apakah mungkin pria yang selalu bergantung pada orang lain mampu memberikan nafkah? Jika untuk memenuhi keperluannya saja masih bergantung pada orang lain, bagaimana dia bisa bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya? Tentu pasangan seperti ini harus dipikirkan kembali apakah dia masuk dalam kriteria calon suami yang ideal.
19. Suka Melakukan Maksiat
Ibnu Rusyd dalam bukunya mengatakan:
ولم يختلف المذهب – المالكية – أن البكر إذا زوجها الاب من شارب الخمر، وبالجملة من فاسق، أن لها أن تمنع نفسها من النكاح، وينظر الحاكم في ذلك، فيفرق بينهما، وكذلك إذا زوجها ممن ماله حرام، أو ممن هو كثير الحلف بالطلاق
Artinya: “Ulama madzhab Malikiyah tidak berselisih pendapat bahwa seorang gadis yang dinikahkan ayahnya dengan lelaki peminum khamr atau lelaki fasik secara umum, dia berhak untuk menolak lamaran nikah, sementara hakim menimbang masalah dan memisahkan keduanya. Demikian pula jika dia dinikahkan dengan orang yang hartanya haram atau lelaki yang suka mengancam talak." (Bidayatul Mujtahid, Hal. 404).
Misalnya, mabuk, berzina dan berjudi. Hidup bersama suami seperti ini sama dengan hidup di dalam neraka. Semoga mereka bertaubat kepada Allaahﷻ, agar Dia mengampuni mereka.
Dayyuts adalah lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istri, dan membiarkan anak-istrinya terjerumus dalam maksiat. Dengan dalih kemajuan zaman, peradaban modern, dan perkembangan dunia, dia melarang istrinya berjilbab karena hal ini dianggapnya kuno dan membolehkan istrinya berjabatan, mengobrol, dan tertawa-tawa dengan laki-laki lain.
Dayus merupakan salah satu kriteria manusia yang tidak akan mencium surga. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Thabrani.
“Tiga golongan yang tidak akan memasuki syurga yaitu: Dayyuts, wanita yang menyerupai laki-laki, dan orang yang ketagihan arak.”
Lalu Sahabat bertanya:
“Wahai Rasulullah, apakah itu Dayyuts?”
Rasulullah menjawab:
“Yaitu orang yang tidak mempedulikan siapa yang masuk (bertemu) dengan istri dan anak-anaknya.” (H.R. At-Thabrani)
Dalam riwayat lain seorang Sahabat bertanya lagi, dan Rasulullah menjelaskan:
“Dayyuts adalah seorang lelaki yang membiarkan kejahatan (zina, membuka aurat, pergaulan bebas) dilakukan oleh ahlinya (istri dan keluarganya).”
21. Kurang Ketakwaan dan Pemahaman Agamanya
Al-Imam Hasan Al-Bashri, pernah berkata kepada seorang lelaki yang hendak menikahkan putrinya:
"Nikahkan ia (anak perempuanmu) dengan lelaki yang bertakwa, yang jika ia sedang ridho kepada anakmu maka ia akan memuliakannya, dan jika ia sedang marah kepada anakmu, ia tidak akan menyakitinya."
Ciri pria yang tidak layak dijadikan suami adalah Ia yang selalu hilang kendali. Tidak mengerti batasan pergaulan antara pria dan wanita. Bahkan selalu berusaha menarik perhatian wanita lain dan enggan berkomitmen.
Pria seperti itu menganggap seks adalah hal yang biasa. Menarik hati wanita lainnya adalah tantangan untuk menghilangkan kejenuhan. Dan pria yang seperti ini juga rentan berselingkuh meskipun telah berumah tangga. Ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Nur ayat 3.
”Laki-laki pezina tidak boleh menikah melainkan dengan perempuan pezina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan pezina tidak boleh dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.”
(Q.S. An-Nur: 3)
22. Anak Mama (manja)
Lelaki yang manja bukanlah laki-laki sejati. Dia tidak akan mampu mengambil keputusan secara mandiri tanpa merujuk kepada ibunya.
23. Lelaki yang sombong dan senang membanggakan diri
Orang yang memiliki mentalitas seperti ini tidak mengenal perasaan cinta. Dia hanya mencintai diri sendiri. Jika dia menikah, dia tidak menikah karena cinta, tapi karena nafsunya menginginkan wanita itu.
24. Pendurhaka kepada orang tua
Pria yang seperti ini sebenarnya menderita sakit dan harus segera disembuhkan. Dia harus tahu, bahwa orang lain akan bersikap kepada dirinya sebagaimana dia bersikap kepada orang lain. Jika dia tidak berbakti kepada orang tua, tidak menuruti perintah mereka, padahal mereka memiliki hak untuk dipatuhi, apakah dia berharap istrinya akan berbakti dan menuruti perintahnya semata-mata karena dia punya hak untuk itu?
25. Lelaki yang Kebanci-bancian
Orang ini tidak dapat disebut laki-laki, karena sifat-sifatnya bukan sifat laki-laki; gaya, kata-kata, gerakan, dan pikirannya lebih menyerupai wanita. Dia tidak dapat diandalkan dalam kehidupan dan tidak memiliki kesiapan untuk memikul tanggung jawab. Sayangnya, lelaki seperti ini sangat banyak di zaman sekarang.
Semoga Allaahﷻ tidak memperbanyak jumlah mereka lagi.
26. Belum Matang Secara Finansial
Ciri pria yang tidak layak dijadikan suami berikutnya adalah dia yang belum memiliki kematangan secara finansial. Cek apakah calon suami Anda sudah memiliki pekerjaan tetap? Apakah Ia adalah pribadi yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri? Dan seberapa lama Ia bisa hidup tanpa pekerjaan.
Ini bukan berarti bahwa Anda harus menikahi lelaki yang kaya. Namun ini tentang bagaimana seorang pria bisa bertanggung jawab terhadap masalah keuangannya, bukanlah pribadi yang kikir, dan stabil. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Daud.
“Seseorang cukup dikatakan berdosa jika Ia melalaikan orang yang wajib Ia beri nafkah.”
H.R. Abu Daud No. 1692
Dalam hal ini juga, Rasulullah menegaskan bahwa kematangan finansial menurut Islam berlandaskan rezeki yang halal. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Turmudzi.
“Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya.”
H.R. Turmudzi No. 614