Selasa, 10 Juni 2025

DOA ASMAUL A’ZHOM

GenZART


DOA ASMAUL A’ZHOM


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الأَعْظَمِ، المَكْتُوبِ مِنْ نُورِ وَجْهِكَ الأَعْلَى، المُعَبَّدِ الدَّائِمِ، البَاقِي المُخَلَّدِ، فِي قَلْبِ نَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ، بِحَقِّ اسْمِكَ الأَعْظَمِ، بِالوَاحِدِ وَحْدَهُ، الأَحَدِ المُتَعَالِ، الوِحْدَةِ الكَمَالِ، وَعِدَةِ المُقَدَّسِ عَنْ كُلِّ أَحَدٍ وَبِحَقِّ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ، قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، سِرِّ حَيَاةِ الوُجُودِ، وَسَبَبِ اسْمِ العِظَامِ لِكُلِّ مَوْجُودٍ، صَلَاةً تُثَبِّتُ فِي قَلْبِي الإِيمَانَ، وَتَحْفَظُ القُرْآنَ، وَتُفَهِّمُنِي مِنْهُ الآيَاتِ، وَتَفْتَحُ لِي نُورَ الجَنَّةِ، وَنُورَ النَّعِيمِ، وَنُورَ النَّاظِرِ إِلَى وَجْهِكَ الكَرِيمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan Nama-Mu yang Agung, yang tertulis dari cahaya Wajah-Mu yang Maha Tinggi, yang disucikan dan kekal abadi, yang tertanam dalam hati Nabi dan Rasul-Mu, Muhammad. Dengan hak Nama-Mu yang Agung, dengan (hak) keesaan-Mu yang mutlak, dengan (hak) kemahaesaan-Mu yang Maha Tinggi, dengan (hak) kesempurnaan wahdaniyah-Mu, dengan (hak) janji-Mu yang suci dari segala sesuatu selain Engkau.

Dan dengan hak "Bismillāhir-Rahmānir-Rahīm, Qul huwallāhu Ahad, Allāhus-Samad, Lam yalid wa lam yūlad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad."

"(Aku memohon kepada-Mu) agar Engkau mencurahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, rahasia Chayat Al Wujud, dan sebab yang Agung terwujudnya akan segala yang ada. Shalawat yang meneguhkan keimanan dalam hatiku, menjaga Al-Qur’an dalam ingatanku, memahamkan aku makna ayat-ayat-Nya, membukakan bagiku cahaya surga, cahaya kenikmatan, dan cahaya (kemampuan) untuk memandang Wajah-Mu yang mulia. Juga (curahkanlah shalawat) kepada keluarga dan sahabatnya, serta limpahkanlah keselamatan."



Doa Asmaul A‘zhom (Nama Allah yang Paling Agung)



🌿 Terjemahan Ringkas:

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan Nama-Mu yang Paling Agung, yang berasal dari cahaya Wajah-Mu Yang Maha Tinggi, yang abadi, dan yang tertanam dalam hati Nabi-Mu Muhammad ﷺ... Agar Engkau mencurahkan shalawat kepada beliau – yang menjadi rahasia kehidupan seluruh alam – shalawat yang menguatkan keimanan dalam hatiku, menjaga hafalan Al-Qur’an, membuka pemahaman terhadap ayat-ayat-Nya, dan membukakan cahaya surga serta kemampuan memandang Wajah-Mu yang Mulia..."



Makna dan Kedalaman Doa:

  1. Asmaul A‘zhom (الاسم الأعظم):
    Merujuk kepada Nama Allah yang Paling Agung, yang bila disebut dalam doa akan pasti dikabulkan. Ulama berbeda pendapat tentang nama ini, namun doa ini menggabungkan banyak sifat keagungan Allah secara spiritual dan metafisik.

  2. Cahaya Wajah Allah (نُورِ وَجْهِكَ):
    Penggunaan frasa ini menunjukkan tingginya maqam permohonan: bukan hanya sekadar menyebut nama, tapi menyambung kepada asal cahaya nama tersebut, yakni Nur Dzat Ilahi.

  3. Tertanam di hati Nabi ﷺ:
    Makna mendalam bahwa ilmu tentang Nama Agung itu disimpan oleh Allah dalam hati Rasulullah ﷺ, yang menjadi sumber segala rahasia dalam penciptaan.

  4. Shalawat penuh makna:
    Shalawat dalam doa ini bukan hanya permohonan berkah, tapi juga sebagai pembuka hidayah, penjaga iman dan hafalan, serta sebagai tangga spiritual menuju maqam melihat Wajah Allah.



 Faidah Membaca Doa Ini:

  • Mendekatkan diri kepada Allah dengan Asmaul Husna secara batin.
  • Memohon ilmu, keimanan, dan pemahaman terhadap Al-Qur'an.
  • Memohon untuk dapat melihat Wajah Allah di surga, suatu kenikmatan tertinggi dalam akhirat.
  • Memperkuat batin, khususnya dalam qiyamul lail, dzikir, dan munajat mendalam.

 

Kapan Sebaiknya Dibaca:

  • Saat sujud dalam shalat tahajjud (waktu terbaik untuk doa yang penuh rahasia dan pengharapan).
  • Setelah shalat fardhu atau saat khusyuk berdoa.
  • Ketika ingin menghafal Al-Qur’an atau menambah pemahaman tafsir.
  • Saat ingin mendekat secara spiritual kepada Allah melalui cahaya Nabi ﷺ.


Catatan Hikmah dari Ulama:

"Asmaul A‘zham bukan hanya nama, tapi rahasia yang jika dibuka kepada seseorang, maka ia tak lagi memandang dunia dengan cara biasa."
— Imam Abul Qasim al-QusyairiRisalah Qusyairiyyah



Makna Simbolik dalam Doa Asmaul A‘zhom


1. "بِاسْمِكَ الأَعْظَمِ" (Dengan Nama-Mu Yang Paling Agung)

  • Ini merujuk pada Ismullah al-A‘zham, nama Allah yang paling rahasia dan paling kuat.
  • Dalam tasawuf, ini adalah nama yang tidak hanya diucap di lisan, tapi tersimpan dalam lubuk qalbu, dan hanya terbuka kepada orang yang mukhlismukhlas, dan maqamnya tinggi.
  • Banyak ulama sufi mengatakan, Nama Agung ini bukan satu kata, tapi gabungan dari Nur dan Ma‘rifah dalam qalbu Rasul ﷺ.


2. "المَكْتُوبِ مِنْ نُورِ وَجْهِكَ الأَعْلَى"

  • Artinya: “Yang tertulis dari cahaya Wajah-Mu Yang Maha Tinggi.”
  • Para sufi menafsirkan ini sebagai Nur Dzat, cahaya yang bukan makhluk tapi asal segala makhluk.
  • Ini selaras dengan hadits:

    “Awal yang Allah ciptakan adalah cahaya Nabimu, wahai Jabir.” (HR. Abdul Razzaq dalam Musannafnya secara ma‘na)



3. "فِي قَلْبِ نَبِيِّكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ"

  • Maknanya: “Yang tertanam dalam hati Nabi dan Rasul-Mu Muhammad.”
  • Ini menunjukkan bahwa maqam Nabi ﷺ sebagai tempat simpanan rahasia Ilahiyah, dan pembawa Nama-Nama Allah dalam bentuk hidup dan nyata.
  • Dalam mazhab tasawuf, Nabi adalah ‘Sirru Rabb’, rahasia Allah yang terbit ke alam semesta untuk membawa Nur Tauhid.


4. "سِرِّ حَيَاةِ الوُجُودِ" (Rahasia Kehidupan Wujud)

  • Ini adalah frasa luar biasa dalam kosmologi tasawuf.
  • Menunjukkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah penyebab wujudnya alam semesta (sebab tujuan) karena tanpa beliau, tak akan ada penciptaan.
  • Berdasarkan hadits:

    “Lawlāka lawlāka, mā khalaqtul aflāka.”
    “Seandainya bukan karena engkau (wahai Muhammad), tidaklah Aku ciptakan alam semesta.”



5. "وَسَبَبِ اسْمِ العِظَامِ لِكُلِّ مَوْجُودٍ"

  • Nabi ﷺ bukan hanya rahasia wujud, tapi juga penyebab seluruh asma’ yang tercermin dalam makhluk.
  • Allah berfirman:

    “Dan Aku tidak mengutus engkau kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107)

  • Dalam konteks ini, segala sesuatu yang hidup dan eksis membawa pancaran dari Asmaul Husna melalui Nur Muhammad.


Hikmah dari Doa Ini:

Mengikat diri kepada Nur Muhammad

Doa ini memperlihatkan hubungan yang sangat erat antara pencari (salik), Allah, dan Rasul-Nya — sebagai jalan makrifat, ilmu, dan cahaya.


Memohon Cahaya untuk Menempuh Jalan Ruhani

Permohonan untuk dikuatkan imannyadijaga hafalan Qur’annya, dan dibukakan makna-makna ayat-Nya adalah puncak keinginan seorang murid sejati dalam perjalanan menuju Allah.


0 komentar:

Posting Komentar