Berikut adalah Titik Kelemahan Iblis ke-6 yang Anda pilih: TAWADHU’ (التَّوَاضُع)
Disarikan dari ajaran ulama Ahlussunnah wal Jama‘ah dan para Shufiyyah Sunni.
📍 Titik Lemah Iblis ke-6: TAWADHU’ (Rendah Hati)
Penjelasan Umum
Iblis dikutuk dan dilaknat karena kesombongannya. Ia enggan sujud kepada Adam karena merasa lebih tinggi. Maka tawadhu’ adalah kebalikan langsung dari sifat Iblis, dan menjadi titik lemah yang sangat menyakitkan bagi Iblis.
Setiap hamba yang tawadhu’, akan dinaikkan derajatnya oleh Allah dan terhindar dari perangkap kesombongan setan.
📜 Dalil Al-Qur’an
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan jangan berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
(QS. Luqman: 18)
تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
"Itulah negeri akhirat, Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan tidak membuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang yang bertakwa."
(QS. Al-Qashash: 83)
💬 Hadits Nabi ﷺ
"Barangsiapa merendahkan dirinya karena Allah, Allah akan meninggikannya. Dan barangsiapa menyombongkan diri, Allah akan merendahkannya."
(HR. Muslim)
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi."
(HR. Muslim)
💡 Penjelasan Ulama Ahlussunnah
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin:
“Tawadhu’ adalah pakaian orang berilmu dan tanda orang yang mengenal dirinya. Sementara sombong adalah baju Iblis yang diwarisi oleh orang-orang tertipu.”
Imam Nawawi:
“Rendah hati terhadap orang biasa dan miskin adalah bagian dari sunnah Nabi. Sementara meninggikan diri dalam ilmu, harta, atau keturunan adalah celah masuk Iblis.”
🧘♂️ Penjelasan Ulama Shufiyyah Sunni
Imam Abu Yazid Al-Busthami:
“Semakin aku mengenal diriku yang hina, semakin kuat aku melihat keagungan Tuhan. Tawadhu’ bukanlah akhlak palsu, tapi hasil dari penyaksian akan kehinaan diri.”
Imam Junaid al-Baghdadi:
“Orang yang tawadhu’ tidak melihat dirinya punya kelebihan, meskipun orang lain memujinya. Ia hidup di bawah kaki keagungan Allah.”
⚔️ Contoh Serangan Iblis & Benteng Tawadhu’
Serangan Iblis:
- Membisikkan perasaan lebih pintar, lebih suci, lebih benar.
- Membuat orang merasa tersinggung jika tidak dihormati.
- Menanamkan kesombongan atas amal ibadah, ilmu, nasab, kekayaan, atau kelompok.
Benteng Tawadhu’:
- Menganggap diri selalu dalam kekurangan di hadapan Allah.
- Tidak mengharap pujian atau pengakuan manusia.
- Menghindari merendahkan orang lain meski tampak hina di mata manusia.
- Menerima nasihat meski dari orang yang lebih muda atau miskin.
🧪 Latihan & Amalan Praktis
- Ucapkan dalam hati: “Aku ini lemah dan hina tanpa pertolongan Allah” setiap selesai ibadah.
- Belajar menghormati orang lain tanpa memandang status atau jabatan.
- Latih hati untuk tidak membantah jika dinasihati, kecuali karena kebenaran.
- Lawan rasa tersinggung, karena itu akar kesombongan.
- Baca kisah-kisah tawadhu’ Nabi ﷺ dan para salaf, seperti Umar bin Khattab yang memanggul gandum sendiri.
Tanda Iblis sedang menyerang tawadhu’
- Merasa tersinggung karena tidak dihargai.
- Menghindari duduk dengan orang biasa atau miskin.
- Merasa lebih alim, lebih benar, lebih baik dari yang lain.
- Susah menerima koreksi atau nasihat.
🧩 Kesimpulan Singkat
Tawadhu’ adalah pedang tajam yang memotong akar Iblis dalam diri manusia. Iblis sangat takut kepada hamba yang tahu dirinya kecil dan lemah di hadapan Allah, karena ia sendiri dilaknat karena tak mau merendahkan diri.
0 komentar:
Posting Komentar