Jumat, 28 Februari 2025

Tak Semua Boleh Diambil Hingga Lolos Uji Kebenaran

 

Kebijaksanaan Allah GenZArtDoc

 TAK SEMUA BOLEH DIAMBIL SAMPAI LOLOS UJI KEBENARAN  Ummat Islam wajib memiliki pengetahuan mendasar terhadap siapa dan apa yang boleh diikuti & diambilnya. Kebenaran & Kebaikannya yang berlandaskan bimbingan Nabi Muhammad ﷺ akan dapat digunakan untuk membedakan akan Setiap Upaya Penipuan & Penyesatan Iblis & Syethan‼️ Dan urusan agama hanya pada Sarana & Upaya Meraih Kehambaan Di Hadapan Allaah sebagai urusan TERPENTING & PALING POKOK. Agama Islam ini menekankan pada Nilai-Nilai Yang Mulia yaitu Menghamba Diri Kepada Allaah. Sehingga Pemimpin Ummat & Orang-orang yang menekuni urusan agama ini, menjadikan PENGHAMBAAN DIRI KEPADA ALLAH sebagai Landasan Pokok Pengajaran‼️

Berikut uraian kalimat tersebut dengan dalil dari Al-Qur'an dan Hadits:


1. Tidak Semua Boleh Diambil Sampai Lolos Uji Kebenaran

Seorang Muslim wajib memiliki pemahaman yang benar tentang siapa dan apa yang boleh diikuti serta diambil dalam beragama. Islam mengajarkan untuk berhati-hati dalam menerima ajaran agar tidak terjerumus dalam kesalahan atau kesesatan.

Dalil Al-Qur'an:

  • "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban." (QS. Al-Isra’: 36)

  • "Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau ketakutan, mereka langsung menyebarkannya. Padahal jika mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).” (QS. An-Nisa: 83)

Dalil Hadits:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Akan datang suatu masa di mana manusia mengambil ilmu dari orang-orang bodoh. Lalu mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Bukhari No. 100, Muslim No. 2673)

Hadits ini mengajarkan bahwa tidak semua orang layak dijadikan sumber ilmu agama tanpa verifikasi dan keabsahan ilmunya.


2. Islam Menjadi Standar Kebenaran untuk Menolak Penipuan dan Penyesatan Iblis

Islam menekankan pentingnya mengikuti kebenaran berdasarkan ajaran Nabi Muhammad ﷺ agar tidak tertipu oleh tipu daya setan yang selalu berusaha menyesatkan manusia.

Dalil Al-Qur'an:

  • "Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

  • "Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, serta mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 169)

Dalil Hadits:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setan duduk menghalangi jalan manusia menuju kebaikan. Ketika manusia hendak masuk Islam, setan berkata: 'Apakah engkau akan meninggalkan agamamu dan agama nenek moyangmu?' Namun, jika manusia tetap masuk Islam, setan akan terus menggoda dalam amal perbuatan dan jihad." (HR. Ahmad No. 21736, hasan)

Hadits ini menjelaskan bahwa setan selalu berusaha menyesatkan manusia dengan berbagai cara, termasuk dalam agama. Oleh karena itu, Muslim harus memiliki standar kebenaran yang kuat berdasarkan wahyu.


3. Urusan Agama adalah Sarana Meraih Kehambaan kepada Allah

Islam bukan hanya aturan kehidupan, tetapi juga jalan untuk mengabdi sepenuhnya kepada Allah. Segala yang dilakukan dalam agama bertujuan untuk mencapai penghambaan yang benar kepada-Nya.

Dalil Al-Qur'an:

  • "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

  • "Katakanlah: 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.'" (QS. Al-An’am: 162)

Dalil Hadits:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan." (HR. Bukhari No. 1, Muslim No. 1907)

Hadits ini menegaskan bahwa seluruh amal dalam Islam harus diniatkan sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.


4. Pemimpin Umat dan Ahli Agama Harus Menjadikan Penghambaan kepada Allah sebagai Landasan Pokok

Para pemimpin umat dan ulama wajib mengajarkan Islam dengan menjadikan penghambaan kepada Allah sebagai prinsip utama.

Dalil Al-Qur'an:

  • "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

  • "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad), dan ulil amri di antara kamu." (QS. An-Nisa: 59)

Dalil Hadits:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, yang kalian doakan dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka membenci kalian, yang kalian laknat dan mereka pun melaknat kalian." (HR. Muslim No. 1855)

Ini menunjukkan bahwa pemimpin umat Islam harus memiliki akhlak yang baik dan memimpin dengan landasan keimanan serta penghambaan kepada Allah.


Kesimpulan

  1. Seorang Muslim harus berhati-hati dalam menerima ajaran agama, hanya mengikuti yang telah lolos uji kebenaran berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.
  2. Islam adalah standar utama dalam membedakan kebenaran dari penipuan dan tipu daya setan.
  3. Tujuan utama dalam beragama adalah mencapai penghambaan kepada Allah.
  4. Para pemimpin umat dan ulama wajib menjadikan penghambaan kepada Allah sebagai landasan utama dalam mengajarkan Islam.

Semoga bermanfaat!

0 komentar:

Posting Komentar